Samsung menutup pabrik terakhirnya di Huizhou China. Produksi dihentikan beberapa bulan yang lalu dan sekarang pabrik ditutup.
Dilansir dari laman GSM Arena, Kamis (3/10/2019), pabrik Samsung di Huizhou memproduksi 64 juta ponsel pada 2017. Sementara itu, produksi global pada tahun itu mencapai 394 juta.
Pada 2011, pabrik ini menghasilkan 70 juta telepon, sedangkan pabrik di Tianjin menghasilkan 56 juta. Pabrik di Tianjin ditutup pada akhir tahun lalu.
Meskipun pabrik Samsung ditutup di Cina, perusahaan Korea Selatan masih akan menjual perangkat mobile-nya. Namun, persaingan yang ketat dari merek lokal membuatnya sulit.
Menurut Park Sung-soon, seorang analis di Cape Investment & Securities, pangsa pasar Samsung turun 1 persen. Ini karena konsumen Cina beralih ke merek lokal untuk perangkat yang terjangkau, dan beralih ke Huawei dan Apple untuk model premium.
Peralatan manufaktur dari pabrik akan ditransfer ke fasilitas lain di luar China. Perusahaan telah memperluas kapasitas produksi di negara-negara seperti India dan Vietnam karena biaya tenaga kerja yang lebih rendah di sana.
Penjualan Samsung di Cina dapat terdiri dari perangkat ODM di masa mendatang. Samsung Galaxy A6s adalah ponsel ODM pertama, diikuti oleh Galaxy A10s.
ODM berarti telepon dibuat oleh produsen non-Samsung dengan lisensi. Galaxy A10, misalnya, dibuat oleh Teknologi Elektron Jianxing Yongrui.
Sebelumnya, Samsung mengumumkan rencana untuk mengirim 40 juta ponsel ODM. Tidak hanya Samsung, Sony menutup pabrik smartphone di Beijing awal tahun ini.
https://ift.tt/2LJHWsX
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.