Facebook telah meluncurkan fitur berita sambil membayar kantor media untuk sejumlah rilis berita tentang fitur baru tersebut.
Mengutip apnews.com, langkah ini diambil setelah 25 tahun karena Facebook tampaknya telah mengabaikan perusahaan media dengan memakan pendapatan iklan seperti ini.
Facebook hanya akan menampilkan berita utama. Beberapa media yang dipilih untuk menyajikan berita termasuk Wall Street Journal, Washington Post, BuzzFeed News, Business Insider, NBC, USA Today, dan Los Angeles Times.
Nantinya, pengunjung Facebook yang mendapatkan fitur berita akan langsung pergi ke situs aplikasi penerbit atau aplikasi. Itu adalah permintaan dari penerbit atau perusahaan media.
Langkah Facebook dianggap oleh sejumlah pihak untuk meningkatkan konten informasi yang kerap dibekap oleh penipuan media sosial. Di sisi lain, beberapa pengamat media tetap skeptis terhadap janji Facebook untuk membantu menumbuhkan industri media.
Untuk saat ini, manajemen Facebook enggan mengekspos media apa pun dan berapa banyak berita yang harus dibayar. Hanya saja, Facebook Inc. Chief Executive Officer (CEO) Mark Zuckerberg memastikan bahwa ia membangun hubungan jangka panjang dengan penerbit.
“Ada peluang untuk menjalin hubungan keuangan jangka panjang yang kuat dengan penerbit,” katanya dalam wawancara dengan The Associated Press, yang dikutip, Sabtu (26/10).
Diketahui, beberapa perusahaan media telah lama mengeluhkan model bisnis Facebook yang sering menggunakan berita untuk menguntungkan media sosial.
Sementara itu, undang-undang bipartisan (uu) yang diperkenalkan dalam kongres tahun ini akan memberi perusahaan media kebebasan untuk menegosiasikan pembayaran dari platform teknologi besar.
“Ini adalah direktori bahwa mereka siap untuk pertama kalinya membayar konten berita,” simpul ketua Aliansi Media News David Chavern.
https://ift.tt/31TdukY
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.