Mulai minggu ini PLN akan meluncurkan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) secara gratis. Jakarta akan menemukan empat titik SPKLU dengan pengisian sangat cepat (125 kW), pengisian cepat (50 kW), dan spesifikasi pengisian normal (25 kW).
General Manager PLN Distribusi Jakarta Raya (Disjaya) Ikhsan Assad menjelaskan kantor PLN Jakarta di Gambir, Jakarta Pusat adalah lokasi untuk dua SPKLU. Selain itu, PLN juga telah menyiapkan dua SPKLU di daerah ramai, terutama di mal Senayan City di Jakarta Pusat dan Mal Pondok Indah di Jakarta Selatan.
“Untuk wilayah Jakarta, besok kami akan mengadakan pelantikan,” kata Ikhsan, yang ditemui di Senayan, wilayah Jakarta Selatan, Minggu (27/10).
SPKLU bernama Ikhsan tidak hanya ada di Jakarta, tetapi juga berlokasi di Bandung, Tangerang Selatan, dan Bali.
Di Bandung, PLN akan menempatkan SPKLU di kantor PLN di daerah Soekarno-Hatta, sementara di Tangerang Selatan lokasi yang dipilih adalah mal Aeon BSD, sedangkan di Bali berada di kantor PLN di wilayah Denpasar.
“Untuk Jakarta SPKLU besok, hari ini atau hari ini untuk yang di luar Jakarta,” katanya.
SPKLU yang baru didirikan dapat digunakan oleh pengguna kendaraan listrik, khususnya mobil listrik, secara gratis. PLN diketahui akan merilis tarif pengisian SPKLU hingga akhir tahun ini sebagai langkah sosialisasi publik.
Tidak hanya nyaman bagi pengguna mobil listrik, PLN juga memberikan tingkat diskon hingga 30 persen mulai pukul 22.00 – 16.00 untuk pengisian mobil listrik di rumah.
Selain itu, PLN juga diketahui melepaskan biaya kenaikan listrik rumah tangga jika pemilik memiliki mobil listrik dan diskon 75 persen jika ia memiliki motor listrik.
Promosi ini akan ditawarkan kepada pengguna kendaraan listrik pada akhir 2019, tetapi dapat diperluas jika permintaan besar.
“Kami masih akan memberikannya gratis hingga Desember karena kami menunggu pemerintah untuk menetapkan tarif,” kata Ikhsan.
Biaya tarif di SPKLU yang disebut Ikhsan masih ditanggung oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Ia yakin tarifnya lebih murah daripada isi ulang.
Ikhsan mengatakan ini penting agar orang tidak merasa kehilangan jika mereka beralih dari kendaraan konvensional atau mesin pembakaran ke mobil tanpa kebocoran.
“Yang jelas tarif itu seharusnya tidak membuat orang yang tidak mau beralih ke kendaraan listrik. Jadi harus lebih baik daripada menggunakan bahan bakar minyak,” kata Ikhsan.
Dia percaya bahwa ketentuan pengisian ke SPKLU tidak akan hilang dalam waktu dekat. Ikhsan mengaku sudah lima kali bertemu dengan ESDM untuk membahas hal yang sama.
“Anda sudah bertemu (ESDM) 4-5 kali, jadi saya pikir dalam waktu dekat [tingkat keluar],” katanya.
https://ift.tt/2opcjfu
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.