Twitter telah mengatakan akan berhenti menerima iklan politik global di platformnya. Pengakhiran dilakukan sebagai tanggapan atas kekhawatiran atas informasi yang salah dari para politisi di media sosial.
Kepala eksekutif Twitter Jack Dorsey mengatakan rincian penghentian akan diumumkan bulan depan dan akan mulai berlaku 22 November. Dalam kebijakan ini, partainya akan meningkatkan iklan pada masalah politik dan dari kandidat.
Larangan dibuat karena beriklan di internet sangat kuat dan efektif untuk pengiklan komersial. Kekuatan ini menimbulkan risiko signifikan bagi politik.
Kekuatan itu dapat digunakan untuk memengaruhi suara dan memengaruhi kehidupan jutaan orang.
“Tapi kami menganggap hanya menghentikan iklan para kandidat, tetapi merilis iklan menghadirkan cara untuk menghindarinya,” katanya seperti dikutip AFP, Kamis (31/10).
Kepala keuangan Twitter Ned Segal mengatakan langkah itu memiliki dampak keuangan yang kecil.
“Karena kami mendapat pertanyaan: Keputusan ini didasarkan pada prinsip, bukan uang. Sebagai konteksnya, kami menyatakan bahwa pengeluaran iklan politik untuk jangka menengah AS 2018 adalah (kurang dari) US $ 3 miliar,” katanya.
Sementara itu, manajer kampanye Trump 2020 Brad Parscale mengatakan keputusan Twitter itu bodoh. Menurutnya, keputusan yang dibuat pada mereka harus kehilangan potensi pendapatan hingga ratusan juta dolar
“Twitter baru saja meninggalkan ratusan juta dolar dari potensi pendapatan, keputusan yang sangat bodoh bagi pemegang saham mereka,” katanya.
https://ift.tt/2PEPjUS
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.