Direktur komunikasi WhatsApp, Sravanthi Dev, telah menolak untuk memberikan lubang informasi mengenai kemunculan fitur fitur WhatsApp Pay di Indonesia.
Menurutnya, WhatsApp masih dalam diskusi dengan mitra potensial.
“Saya belum bisa memberikan perincian karena masih ada tahap negosiasi dengan beberapa mitra Indonesia. Nantinya, dengan kejelasan lebih lanjut, saya akan jelaskan lebih lanjut,” katanya kepada awak media pada acara KTT Indonesia 2019 Indonesia di Gandaria, Jakarta Selatan, Rabu (16/10).
Dia mengatakan fitur serupa sedang diuji di India dengan mengintegrasikan dengan Unified Payment Interface (UPI) pada Juli 2018 dan menarik satu juta pengguna.
Bahkan dia juga menolak berkomentar mengingat perbedaan fitur WhatsApp Pay di Indonesia dan India.
“Kami menguji WhatsApp Pay di India selama hampir setahun dan saat ini 1 juta pengguna telah digunakan sebagai pengguna beta. Apakah akan ada variasi fitur antara India dan Indonesia, saya tidak dapat menjamin bahwa, “katanya.
Word telah muncul apakah layanan pesan singkat Facebook akan membawa WhatsApp Pay ke Indonesia. Langkah ini dilaporkan sebagai upaya untuk mengambil keuntungan dari sektor e-commerce yang tumbuh cepat.
Akhirnya, fitur ini hanya berfungsi sebagai layanan dukungan pembayaran melalui dompet digital lokal. Model ini juga diterapkan oleh banyak negara berkembang.
Untuk merealisasikan rencana tersebut, WhatsApp dikatakan sedang melakukan pembicaraan dengan Gopay, Dana dan Ovo. Selain dari tiga perusahaan pembayaran, WhatsApp juga dilaporkan melakukan diskusi serupa dengan Bank Mandiri.
Seorang juru bicara Facebook mengatakan perjanjian dengan Gopay, Ovo dan Dana diharapkan akan selesai dalam waktu dekat.
“WhatsApp sedang dalam pembicaraan dengan mitra keuangan Indonesia tentang pembayaran digital, tetapi diskusi masih dalam tahap awal dan kami tidak memiliki hal lain untuk dibagikan,” katanya.
https://ift.tt/2IXNv5z
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.