26 Oktober 2019

Suhu Panas Hingga 39 Derajat Bisa Sampai Pekan Depan

Cuaca panas yang terik di hari-hari terakhir masih akan meluas ke wilayah Indonesia. Badan Meteorologi dan Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan bahwa suhu hangat dengan cuaca tak berawan akan berlangsung hingga minggu depan.

“Potensi suhu hangat pada siang hari masih harus dipantau hingga satu minggu ke depan,” Pemimpin Prediksi Dini dan Peringatan Perubahan Miming Saepudin, pada konferensi pers di Kementerian Kesehatan, Jakarta, Jumat (10/25).

Hingga minggu depan suhu maksimum bisa mencapai 39 derajat Celcius. BMKG mencatat suhu tertinggi dalam dua hari terakhir di Semarang yang juga mencapai 39 derajat Celcius.

Miming menjelaskan bahwa suhu panas ini terjadi karena posisi matahari berada pada titik tertinggi, tidak ada awan yang menutupi itu, dan suhu kelembaban rendah. Alhasil, sinar matahari langsung di Indonesia menjaga cuaca tetap hangat. Orang-orang disarankan untuk minum banyak air dan mengurangi aktivitas mereka di bawah sinar matahari langsung.

“Minumlah air yang cukup untuk tidak mandi, kenakan pakaian yang nyaman, kurangi aktivitas di bawah sinar matahari atau kenakan alat pelindung,” kata Sekretaris Kementerian Kesehatan P2P Achmad Yurianto.

Musim panas ini diprediksi berlangsung karena akan berubah di musim hujan. Saat ini, awan hujan mulai terbentuk dan diperkirakan bahwa wilayah selatan Sumatera, Jawa, Bali, dan Kalimantan selatan akan mulai turun hujan pada akhir November hingga awal Desember. Puncak musim diharapkan terjadi pada bulan Januari dan Februari.

Berbeda dengan gelombang panas

Miming juga menunjukkan bahwa suhu panas di Indonesia bukanlah gelombang panas seperti yang terjadi di Eropa dan India. Dia meminta masyarakat untuk tidak khawatir dan tidak dikonsumsi oleh banyak rintangan yang bergerak.

“Panasnya berbeda dari gelombang panas,” kata Miming.

Gelombang panas terjadi di daerah lintang tinggi. Gelombang panas terjadi karena pengaruh lingkungan pada kutub dan garis lintang pusat.

Menurut Miming, di Indonesia tidak ada kemungkinan gelombang panas karena dinamika yang berbeda. Indonesia berada di garis katulistiwa sehingga kondisi dan cuaca berbeda.

https://ift.tt/2onvEhg
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Facebook Page

TRANSLATE

Translate This Page
English French German Spain Italian Dutch
Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Entri yang Diunggulkan

Keunikan Pulau Kumala, Destinasi Wisata Dekat Ibu Kota Baru

SuaraKaltim.id – Pulau Kumala merupakan salah satu destinasi wisata menarik yang dekat dengan ibu kota baru Nusantara. Pulau Kumala terletak...

Popular Posts

Diberdayakan oleh Blogger.

Arsip Blog