07 Oktober 2019

cara menjaga kesehatan baterai

Baterai adalah komponen penting dari banyak perangkat elektronik saat ini, termasuk ponsel (ponsel). Namun, baterai memiliki umur tertentu.

Pada prinsipnya, baterai lithium-ion yang saat ini digunakan di smartphone menjadi hidup. Dengan demikian, seiring waktu kapasitas baterai untuk menyimpan daya akan berkurang.

Namun, kebiasaan menggunakan ponsel dan cara mengisi baterai yang salah dapat mempercepat baterai hampir mati tetapi mempersingkat masa pakai baterai.

Berikut adalah beberapa tips untuk memelihara dan memelihara baterai yang sehat sehingga dapat hidup lama.

Jangan sampai terkena suhu ekstrem

Suhu ekstrem seperti panas berlebih atau beku dapat mengurangi kemampuan baterai untuk menyimpan energi. Apple merekomendasikan bahwa suhu “nyaman” untuk baterai adalah 16 hingga 22 derajat Celcius.

Kami menyarankan Anda untuk tidak memaparkan baterai ponsel Anda ke situasi di atas 35 derajat Celcius.

“Stres Lithium-ion ketika terkena panas,” tulis Battery University.

Jadi yang terbaik adalah jangan menggunakan ponsel saat berada di tempat atau di lingkungan yang sangat panas, misalnya saat di sauna, mengenakan dashboard mobil di siang hari, meletakkan di bawah bantal, atau menggunakannya dalam situasi panas ekstrem lainnya.

Jangan letakkan freezer

Samsung juga merekomendasikan agar pengguna tidak menyimpan baterai ponsel yang masih bagus di freezer.
“Ini tidak benar dan dapat merusak baterai Anda,” tulis Samsung.

Jangan gunakan ponsel saat mengisi daya

Karena baterai ponsel tidak tahan panas, disarankan agar pengguna tidak menggunakan ponsel saat mengisi daya. Hindari mengisi saat bermain game atau menonton video.

Karenanya, baterai akan menjadi panas selama proses pengisian. Jika ponsel digunakan untuk bermain game, penggunaan intensif, atau aktivitas berat lainnya yang menyebabkan pemanasan baterai, ini dapat memperburuk kesehatan baterai.

Kebiasaan ini akan membuat baterai panas dan mengurangi penghematan daya. Di iPhone ada fitur untuk memeriksa kesehatan baterai untuk mencerminkan kapasitas baterai yang sebenarnya. Sebagai contoh, ponsel mengisi daya 100 persen, tetapi ketika dilihat dalam fitur ini kapasitas baterai sebenarnya adalah 93 persen.

Selain membuat baterai lebih hangat, itu juga merusak beberapa sel baterai. Istilah teknis untuk ini adalah pemuatan parasit. Mengisi daya parasit ini tidak baik untuk sel baterai karena akan mengalami siklus pengisian dan pengisian mini yang mengurangi masa pakai baterai, seperti yang ditulis oleh Otoritas Android.

Ponsel tidak digunakan? Baterai harus diisi 30-50 persen

Baterai dalam ponsel yang sudah lama tidak digunakan sebaiknya disimpan pada kapasitas 30-50 persen. Ini akan menjaga baterai dalam kondisi prima. Apple dan Samsung merekomendasikan bahwa setidaknya 50 persen baterai tetap ada jika ponsel disimpan dan digunakan dalam waktu lama.

Jangan biarkan baterai di bawah 20 persen

Samsung merekomendasikan agar baterai disimpan kurang dari 20 persen. Pada jenis baterai yang lebih lama seperti NiCd atau NiMH sering direkomendasikan bahwa baterai kosong untuk mempertahankan kapasitas baterai 100 persen. Tapi, tidak dengan baterai Li-ion yang banyak digunakan untuk smartphone.

“Menghapus ponsel sepenuhnya mengurangi masa hidup. Akan lebih baik jika tidak memungkinkan baterai ponsel berada di bawah 20 persen,” tulisnya.

https://ift.tt/336Gxme
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Facebook Page

TRANSLATE

Translate This Page
English French German Spain Italian Dutch
Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Entri yang Diunggulkan

Keunikan Pulau Kumala, Destinasi Wisata Dekat Ibu Kota Baru

SuaraKaltim.id – Pulau Kumala merupakan salah satu destinasi wisata menarik yang dekat dengan ibu kota baru Nusantara. Pulau Kumala terletak...

Popular Posts

Diberdayakan oleh Blogger.

Arsip Blog