29 Januari 2020

Pembayaran Digital Masih Diragukan Oleh Masyarakat Indonesia

CEO dan salah satu Pendiri DANA Vincent Iswara, memperkirakan bahwa layanan pembayaran elektronik atau digital tahun ini akan terus tumbuh karena terintegrasi dengan infrastruktur yang lebih baik daripada sebelumnya.

Vincent juga menemukan bahwa orang sekarang menggunakan layanan pembayaran digital lebih dari yang konvensional (misalnya, menggunakan kartu kredit atau debit).

“Jika saya melihatnya, industri teknologi keuangan di Indonesia akan tumbuh lebih jauh. Selain itu, dalam dua tahun terakhir dibandingkan dengan kartu, pengguna pembayaran digital telah melampaui kartu dalam hal transaksi mereka,” katanya saat acara Pencapaian Bisnis FUN 2019 di wilayah Gatot Subroto. Jakarta, Selasa (28/1).

Meskipun, metode pembayaran digital masih dianggap ‘tabu’ karena beberapa orang masih khawatir tentang apakah layanan ini aman atau tidak.

DANA percaya bahwa sebenarnya melakukan transaksi melalui pembayaran digital lebih aman daripada tradisional karena didukung oleh teknologi enkripsi data.

“Dengan data digital menjadi lebih aman karena dienkripsi, lingkungannya lebih aman. Jika bukan digital, lebih mudah untuk mendapatkan data karena direkam di mana saja,” simpul Vincent.

Menurut Vincent, mantan Ketua Forum Keamanan Cyber ​​Indonesia (ICSF) Ardy Sutedja telah mengungkapkan bahwa menggunakan uang elektronik atau dompet digital dikatakan lebih aman daripada uang tunai.

Menurut Ardy, dompet digital yang saat ini digunakan dilengkapi dengan sistem perlindungan keamanan berlapis seperti kata sandi dan kode One-Time Password (OTP).

“Ini lebih aman. Karena terkena penipuan dapat melacak log atau catatan transaksi untuk memfasilitasi proses investigasi dan forensik digital. Tetapi apa yang dipertaruhkan adalah uang tunai, bisa lebih sulit untuk melacak siapa yang melakukannya. penipuan, “kata Ardy dalam keterangannya, Senin (30) / 12).

Kelanjutan Ardy, sebenarnya yang sering terjadi sebenarnya bukan meretas aplikasi, tetapi penipuan memanipulasi korban untuk memberikan kode OTP dengan cara yang berbeda.

Kode OTP atau One-Time Password adalah kode verifikasi atau kata sandi satu kali yang terdiri dari 6 karakter unik dan rahasia. Kode atau kata sandi OTP sering dalam bentuk serangkaian angka biasanya dikirim melalui SMS, email, atau telepon.

Tidak Ada Strategi Khusus Terhadap Pesaing

Lebih lanjut Vincent mengatakan, pihaknya tidak memiliki strategi khusus untuk menghadapi kebangkitan pemain digital atas pembayaran dari Indonesia dan luar negeri.

“Tanpa strategi khusus, kami berkomitmen untuk rakyat Indonesia,” katanya.

Bahkan, kata Vincent, dengan kedatangan pemain pembayaran digital dari luar negeri dan buatan Indonesia akan membantu misi pemerintah untuk membuat orang mulai bergerak secara gratis (non tunai) pembayaran.

“Jadi, sebenarnya kami tidak melihat mereka sebagai saingan, tetapi kami melihat keberadaan mereka untuk membantu pembayaran digital sebagai masa depan,” pungkasnya.

Dalam menyajikan pencapaian bisnis DANA hari ini, perusahaan mencatat bahwa ada 35 juta pengguna yang menggunakan aplikasi mereka dengan lebih dari 3 juta transaksi per hari selama periode 2019.

Sebelumnya, situs meta-search iPrice Group dan analis data App Annie mencatat bahwa pertumbuhan aplikasi dompet digital di Indonesia meningkat hampir 50 persen dari kuartal keempat 2017 hingga kuartal kedua 2019.

Menurut iPrice, layanan teknologi keuangan dianggap dapat dengan mudah bertransaksi baik online maupun offline melalui satu layanan, aplikasi e-wallet.

Data menunjukkan bahwa ada empat perusahaan berbasis internet pada kuartal kedua 2019, yaitu Gojek, DANA, Paytren, dan DOKU. Faktor lain adalah peningkatan produk dompet elektronik atas dorongan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam upaya untuk meningkatkan pembangunan ekonomi Indonesia.

Berdasarkan data Annie Appie pada kuartal kedua tahun 2019, ia merilis 5 aplikasi e-wallet dengan pengguna bulanan paling aktif, yaitu Gopay, OVO, DANA, LinkAja, dan Jenius.

Menurut jumlah unduhan aplikasi, App Annie merekam Gopay di posisi pertama, OVO di posisi kedua, diikuti oleh DANA di posisi ketiga, LinkAja di posisi keempat, dan iSaku di posisi kelima.

Selain itu, penelitian oleh iPrice Group dan App Annie menunjukkan bahwa metode pembayaran menggunakan QR Pay paling banyak digunakan dalam aplikasi dompet digital. Ada 19 aplikasi terdaftar menggunakan metode ini sebagai opsi pembayaran.

https://ift.tt/3aVQZBZ
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Facebook Page

TRANSLATE

Translate This Page
English French German Spain Italian Dutch
Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Entri yang Diunggulkan

Keunikan Pulau Kumala, Destinasi Wisata Dekat Ibu Kota Baru

SuaraKaltim.id – Pulau Kumala merupakan salah satu destinasi wisata menarik yang dekat dengan ibu kota baru Nusantara. Pulau Kumala terletak...

Popular Posts

Diberdayakan oleh Blogger.

Arsip Blog