30 Januari 2020

Google Akui Bisa Terjemahkan Bahasa Isyarat Menjadi Suara

Google dikatakan telah berhasil mengembangkan kecerdasan buatan (AI) untuk Google Translate untuk menafsirkan bahasa isyarat dalam teks atau ucapan.

Peluncuran Ubergizmo, perangkat lunak yang dikembangkan oleh Google dalam teori yang memungkinkan orang dengan masalah bicara untuk berkomunikasi lebih mudah dengan orang lain yang tidak mengerti bahasa isyarat.

Proses menerjemahkan bahasa isyarat ke dalam teks atau ucapan melibatkan kamera pada ponsel. Nantinya, ponsel kamera yang terhubung ke Google Translate akan melacak pergerakan tangan pengguna dan menafsirkannya.

Perkembangan AI yang dilakukan oleh Google dalam bahasa isyarat tidak terlepas dari keberadaan ponsel pintar yang ada saat ini. Memiliki ponsel pintar juga akan membuat AI portabel di mana saja.

Meskipun mereka dapat menerjemahkan bahasa isyarat, perusahaan merasa bahwa teknologinya masih perlu ditingkatkan.

“Kami berencana untuk memperluas teknologi ini dengan pemantauan yang lebih kuat dan lebih kuat, meningkatkan jumlah gerakan yang dapat kami deteksi dengan andal, dan mendukung gerakan dinamis yang sedang terjadi,” kata Google.

“Kami percaya bahwa mempublikasikan teknologi ini dapat memberikan dorongan untuk ide-ide kreatif dan aplikasi baru dari komunitas riset dan pengembang pada umumnya.”

Meluncurkan The Inquirer, Google menggunakan serangkaian algoritma untuk membuat ponsel pintar dapat menafsirkan bahasa isyarat menggunakan kamera. Penafsiran bahasa isyarat menggunakan kombinasi pendeteksi telapak tangan yang dikenal sebagai BlazePalm.

Mirip dengan pedagang, AI yang dibuat oleh Google menggunakan 21 poin di telapak tangan untuk menafsirkan setiap bahasa isyarat dalam teks atau ucapan.

Komunitas menerima temuan Google. Namun, mereka ragu apakah perangkat lunak ini benar-benar mampu menerjemahkan bahasa isyarat kompleks.

Komunitas tuna rungu mengatakan bahwa bahasa isyarat sama dengan bahasa yang diucapkan. Jadi AI yang digunakan oleh Google tidak masuk akal jika gagal menerjemahkan komunikasi sama sekali.

Selain Google, teknologi serupa juga dikembangkan oleh Mocrosoft. Beberapa perusahaan swasta lainnya terus bereksperimen untuk meningkatkan teknologi komunikasi dalam komunikasi non-verbal.

https://ift.tt/2RBB5F8
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Facebook Page

TRANSLATE

Translate This Page
English French German Spain Italian Dutch
Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Entri yang Diunggulkan

Keunikan Pulau Kumala, Destinasi Wisata Dekat Ibu Kota Baru

SuaraKaltim.id – Pulau Kumala merupakan salah satu destinasi wisata menarik yang dekat dengan ibu kota baru Nusantara. Pulau Kumala terletak...

Popular Posts

Diberdayakan oleh Blogger.

Arsip Blog