10 Januari 2020

Vetiver, Tanaman Yang Mampu Kurangi Erosi Tanah

Tanah longsor sering terjadi ketika hujan lebat dan banjir melanda banyak daerah yang rentan. Fenomena ini biasa ditemui oleh orang yang tinggal di daerah perbukitan.

Salah satunya, kasus tanah longsor yang menimpa warga yang tinggal di Kabupaten Sukajaya, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Setidaknya ada 6 desa yang terpisah beberapa jam yang lalu.

Melalui situs resminya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo telah memerintahkan pemeliharaan instalasi Vetiver. Tujuannya untuk mencegah erosi tanah dan erosi sebagai bentuk pencegahan bencana.

Menurut sebuah pengunggahan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), tanaman Vetiver dengan nama Latin Chrysopogon zizanioides dikatakan mampu mengurangi erosi pada tanah yang terkikis dan tidak stabil, terutama di lereng curam.

Akar akar wangi dikenal sangat dalam dan sangat besar, dapat mencapai 3-4 meter hanya dalam satu tahun setelah ditanam. Ini membuat Vetiver terikat ke tanah dan sulit dihilangkan oleh ombak besar.

Ketika Vetiver ditanam dengan kuat, vegetasi yang lebat berguna untuk menyaring sedimen sebagai penyebar air. Selain itu, tanaman ini juga tahan terhadap tanah, penyakit, dan api.

Manfaat lain adalah penyerapan karbon, pakan ternak, perbaikan hama, bahan atap, dan bahan berbasis kertas.

Ketika ditanam di tanah yang tererosi dan tidak stabil, Vetiver melakukan sejumlah proses terutama pengurangan erosi, menstabilkan tanah erupsi. Karena kelembaban dan nutrisi yang disimpan dalam tanaman, tanaman lain dapat ditanam kemudian.

Karena itu, Vetiver disebut ‘perawat tanaman di tanah yang sakit’.

Menurut BNPB, Vetiver mudah dikendalikan karena tidak menghasilkan bunga dan biji yang menyebar dengan cepat seperti alang-alang atau tumbuhan lainnya.

Akar tanaman dapat menembus ke dalam lapisan setebal 15 cm (Cm) yang sangat sulit. Akar fungsional seperti kolom baja menembus bagian dalam, menembus lapisan tekstur tanah dan pada saat yang sama dapat menangani partikel tanah dengan serat akar.

Akar tanah juga dapat didorong ke tanah lebih dari 3 meter untuk bekerja seperti kolom beton kemudian menahan tanah untuk mencegah erosi tanah. Barisan akar tanaman juga dapat menyentuh bahan erosi di belakang tubuh mereka, mengurangi curam dan akhirnya membentuk teras yang lebih lembut.

https://ift.tt/37YrUUF
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Facebook Page

TRANSLATE

Translate This Page
English French German Spain Italian Dutch
Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Entri yang Diunggulkan

Keunikan Pulau Kumala, Destinasi Wisata Dekat Ibu Kota Baru

SuaraKaltim.id – Pulau Kumala merupakan salah satu destinasi wisata menarik yang dekat dengan ibu kota baru Nusantara. Pulau Kumala terletak...

Popular Posts

Diberdayakan oleh Blogger.

Arsip Blog