Kepala Universitas Islam Yogyakarta (UII) Pusat Studi Forensik Digital Yogyakarta Yudi Prayudi menyebutkan bahwa banyak situs web milik pemerintah telah diretas atau diretas karena pada umumnya tidak ada pengawas khususnya yang mengelola mereka. .
“Dan jika ada admin, admin sering tidak memahami keamanan web, sehingga mudah bagi hacker untuk menyusup,” katanya seperti dilansir Antara, Kamis (23/1).
Menurutnya, membuat situs web itu mudah, tetapi terkadang aspek keamanannya diabaikan.
“Halaman resmi sering ditemukan oleh pengembang web yang tidak memahami cybersecurity,” katanya.
Dia mengatakan itu harus diakui bahwa tidak ada sistem yang aman seratus persen, sehingga keamanan web harus dikelola dengan cara untuk menutup celah peretasan.
“Salah satunya adalah dengan selalu memperbarui aplikasi keamanan web,” katanya.
Yudi mengatakan ada beberapa metode manajemen web yang disebut ISO 27001. Selain itu, Kementerian Komunikasi dan Teknologi Informasi (Kominfo) dan Siber and Password Agency (BSSN) juga telah menerapkan berbagai standar dalam keamanan web menggunakan referensi parameter internasional internasional.
“Tapi tidak semua manajer web peduli tentang itu,” katanya.
Kepala Diskominfo Kabupaten Sleman Eka Suryo Prihantoro mengatakan kantornya telah menyiapkan sistem keamanan untuk situs web tersebut. Menurutnya, lebih dari 100 domain ‘di-host’ di ‘server’ yang dikelola oleh Diskominfo Sleman.
Selain itu, langkah antisipatif telah diambil seperti menggunakan sistem firewall, pemantauan 24 jam, teknologi ‘pemutakhiran’ web dan sistem server. Namun, dia mengakui bahwa sampai saat ini Pemerintah Kabupaten Sleman masih belum memiliki personil khusus yang bertanggung jawab atas keamanan web.
Untuk saat ini, itu hanya bergantung pada personil di pusat data yang dianggap akrab dengan serangan dunia maya.
“Yang lebih penting adalah mengamankan sistem transaksi keuangan seperti lelang, serta membayar pajak dan retribusi,” katanya.
https://ift.tt/2tN7P4X
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.