Grab telah mulai mengoperasikan layanan ojek online di Malaysia, menyusul dimulainya Dego Ride, yang disalurkan pada hari Rabu (1/1).
Operasi Grab masih dalam proses pengujian konsep atau proof of concept / POC layanan sepeda motor online di Malaysia, yang dimulai pada Januari 2020. Ini adalah bagian dari rencana Pemerintah Malaysia untuk bekerja pada peraturan terkait online taksi taksi yang sudah beroperasi selama enam bulan.
Seperti dilansir The Star Malaysia, layanan taksi online dari Grab tersedia, tetapi terbatas di pusat kota Kuala Lumpur. “Beberapa tempat yang Grab dapat bahas adalah Pusat Kota Kuala Lumpur atau KLCC, Bukit Bintang, Pudu dan Chow Kit,” dikutip The Star Malaysia, Sabtu (4/1).
Tarif dasar yang ditetapkan oleh Grab adalah RM 3,70 atau sekitar Rp 12.500. Sementara tarif tambahan RM 0,55 atau Rp 1.858 untuk setiap kilometer adalah antara 3 dan 5,5 kilometer dan tarif tambahan RM 1 atau Rp 3.379 lebih dari 5,5 kilometer. Ada juga biaya layanan sebesar RM 0,3 atau Rp 1.013.
Grab juga menyediakan wanita di atas kapal di lokasi di mana budaya belum mendengarkan penggunaan sepeda motor dari jenis kelamin yang berbeda di luar hubungan keluarga. Pengemudi pria dan wanita akan melayani penumpang dari kedua jenis kelamin.
Aplikasi Dego Ride dapat diakses oleh orang Malaysia. Dego Ride dapat diakses di beberapa tempat seperti Lembah Klang, Shah Alam, Putrajaya, dan Kuala Lumpur.
Dego Ride dikenai biaya RM3 atau sekitar Rp.10.167 untuk minimum tiga kilometer. Setelah itu, jarak per kilometer dikenakan tarif RM 1 atau sekitar Rp 3.389. Sudah ada 700 mitra pengemudi Dego Ride yang beroperasi di Malaysia.
Seperti Grab, Dego Ride mengimplementasikan ekspektasi pemisahan antara pengemudi pria dan wanita. “Di bawah Dego Ride, pengemudi pria dan wanita akan melayani penumpang dari kedua jenis kelamin,” Pendiri dan Chief Executive Officer Dego Ride, Nabil Feisal Bamadhaj seperti dikutip dari Strait Times, Rabu (5/6). 1/1).
Grab telah ada di Malaysia sejak 2012. Decacorn didirikan di Malaysia dengan nama GrabTaxi pada 2012 karena taksi taksi online benar-benar tidak diizinkan di Malaysia. Grab telah mempersiapkan program percontohan ini sejak akhir tahun lalu. Layanan juga termasuk pengiriman makanan atau GrabFood.
Konsep pengujian kebijakan penyusunan aturan mengenai ojek online juga memungkinkan layanan ojek online dari Indonesia, Gojek masuk ke Malaysia. Tes konsep akan memberikan gambaran umum tentang hal-hal apa yang akan diatur kemudian. Selama konsep uji coba, Dego Ride dan Grab dapat menyediakan layanan taksi online berdasarkan ketentuan.
Gojek mencoba mengajukan izin untuk bekerja di Malaysia. Saat ini, perusahaan penyedia layanan sesuai permintaan hadir di Indonesia, Singapura, Thailand, dan Vietnam. Gojek juga memasuki Filipina dengan mengakuisisi Coins.ph.
https://ift.tt/37EYevk
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.