Aplikasi Xiaomi Quick Apps default dilaporkan diblokir oleh Google Play Protect karena diduga mengambil sejumlah data pengguna. Keluhan yang dibuat oleh pengguna setelah menerima pemberitahuan yang berisi peringatan terhadap aplikasi pada 14 November 2019.
Dilaporkan dari Times of India, ketika pengguna mencoba memperbarui aplikasi, ada pemberitahuan yang muncul “Aplikasi ini dapat mengumpulkan data yang dapat digunakan untuk melacak Anda.”
Menurut informasi terbaru yang dilaporkan oleh Android Police, Xiaomi mengatakan itu disebabkan oleh perubahan pada algoritma Google Play Protect, yang mengakibatkan Quick Apps dicurigai sebagai malware.
“Kami sedang menghubungi Google tentang ini dan kemungkinan ini terjadi karena perubahan dalam algoritma Google Play Protect. Pastikan aplikasi sistem ini benar-benar aman,” jelas Xiaomi.
Google Play Protect adalah aplikasi yang membantu pengguna Android mendeteksi dan melindungi keamanan ponsel dari aplikasi berbahaya. Aplikasi ini akan secara otomatis memberikan notifikasi ketika malware atau aplikasi terdeteksi menyembunyikan informasi.
Sedangkan Fast apps adalah aplikasi default pada ponsel Xiaomi yang tidak bisa dihapus.
Sebelumnya, laporan dari pengguna yang ditulis di Medium menemukan bahwa aplikasi cepat meminta lebih dari 55 izin termasuk menginstal aplikasi tanpa pemberitahuan, mengambil IMEI pengguna, merekam audio, video, dan panggilan. Melalui pencarian dari Gagan Jain Bommaiah Satish, tampaknya Xiaomi telah bermitra dengan Druid sebagai analitik berbasis iklan.
Ponsel Xiaomi memungkinkan perusahaan analitik untuk mendorong iklan ke ponsel pengguna. Iklan ini dapat diatur berdasarkan lokasi, aplikasi yang digunakan, situs dibuka, oleh orang yang Anda hubungi.
Iklan ini dapat ditampilkan pada layar kunci, Widget berita, Iklan browser, munculan yang disarankan, dan lainnya.
https://ift.tt/2rbMNeX
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.