26 November 2019

GrabFood Mengajak Masyarakat Untuk Kurangi Penggunaan Plastik

Indonesia telah menjadi negara donor plastik terbesar kedua di dunia. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Yayasan ROLE (Sungai, Lautan, Tanah, dan Ekologi), terungkap bahwa warga Indonesia membuang sampah plastik hampir 13 ribu ton per hari. Tentu saja kondisi ini tidak mengkhawatirkan karena mengancam pemeliharaan lingkungan.

Sebagai tanggapan, GrabFood memprakarsai program pengumpulan dan pengelolaan limbah untuk mengurangi penggunaan plastik.

GrabFood dan Bisnis Baru Kepala pemasaran Grab Indonesia Ichmeralda Altri Rachman mengatakan partainya bermitra dengan beberapa pihak, seperti komunitas Malu Dong, Get Plastic, dengan mitra bisnis Burger King.

“Komitmen Grab tidak hanya terbatas pada mendukung pengembangan transportasi dan pertumbuhan ekonomi digital. Sebagai perusahaan yang bertujuan untuk menyediakan layanan yang lebih aman dan lebih adil untuk masa depan yang lebih baik, Grab juga ingin untuk menjaga lingkungan dengan mendorong ekosistem untuk mengubah sampah plastik menjadi sesuatu yang lebih menguntungkan, ”kata Ichmeralda dalam pernyataannya.

Program ini adalah awal dari komitmen berkelanjutan GrabFood terhadap pengelolaan lingkungan. GrabFood melibatkan 150 mitra penggeraknya untuk mengumpulkan sampah.

Selain itu, GrabFood mengajak orang untuk lebih peduli tentang sampah plastik yang mereka hasilkan setiap hari. Limbah yang dikumpulkan oleh masyarakat kemudian dibantu untuk diolah menjadi energi (bahan bakar minyak) untuk digunakan kembali.

Ke depan, Grab juga akan menaruh kotak-kotak pengumpulan sampah plastik di beberapa titik di seluruh kota Bali. Kotak drop pertama akan ditempatkan di Burger King Sunset Road, dan akan diikuti oleh lebih banyak poin. Sampah plastik yang dikumpulkan dari drop box kemudian diproses dan disortir. Untuk menjaga kebersihan, drop box juga dibersihkan setiap hari.

“Program ini adalah program komitmen jangka panjang. Bersama dengan Malu Dong dan Get Plastic, GrabFood telah membangun model pengumpulan dan pengelolaan plastik terintegrasi yang melibatkan peran aktif dua organisasi lokal dalam mendorong masyarakat yang secara cerdas mengelola sampah, ”kata Ichmeralda.

https://ift.tt/35ACobr
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Facebook Page

TRANSLATE

Translate This Page
English French German Spain Italian Dutch
Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Entri yang Diunggulkan

Keunikan Pulau Kumala, Destinasi Wisata Dekat Ibu Kota Baru

SuaraKaltim.id – Pulau Kumala merupakan salah satu destinasi wisata menarik yang dekat dengan ibu kota baru Nusantara. Pulau Kumala terletak...

Popular Posts

Diberdayakan oleh Blogger.

Arsip Blog