23 November 2019

Pendiri Telegram Sarankan Pengguna Agar Menguninstall WhatsApp

Pendiri Telegram Pavel Durov merekomendasikan agar pengguna menghapus aplikasi pengiriman pesan instan WhatsApp. Ini diungkapkan melalui akun Telegram-nya, Rabu (20/11).

Saran ini dibuat karena dia menganggap WhatsApp gagal melindungi pengguna. Karena aplikasi tersebut sering diserang oleh aplikasi jahat (malware) seperti Trojan. Trojan ini digunakan untuk memata-matai konten seluler pengguna.

“Anda harus menghapus WhatsApp dari ponsel Anda […] kecuali Anda peduli jika gambar dan pesan yang Anda kirim terbuka untuk umum di kemudian hari,” tulis Durov di saluran Telegramnya dengan 335.000 pengikut. .

“WhatsApp tidak hanya gagal melindungi pesan yang ditulis di WhatsApp Anda, tetapi juga sering disusupi oleh pasukan untuk memata-matai gambar dan pesan non-WhatsApp,” lanjutnya, seperti dikutip oleh Waktu India.

Di masa lalu, WhatsApp juga dihantui oleh malware Pegasus teroris yang dibuat oleh perusahaan-perusahaan Israel yang dikatakan sangat canggih. Padahal, malware ini dapat menenangkan semua aktivitas yang terjadi di ponsel korban, termasuk membaca pesan, mengetuk panggilan telepon, dan panggilan video.

Telegram saat ini memiliki 200 juta pengguna aktif bulanan. Sedangkan WhatsApp memiliki 1,6 miliar pengguna aktif bulanan, seperti dikutip Forbes. Karena penggunanya sedikit, bagi peretas Telegram, itu ternyata bukan bidang yang menarik seperti WhatApp.

Minggu ini WhatsApp mengimbau para pengguna untuk memperbarui aplikasi mereka. Banding ini dibuat setelah aplikasi jahat ditemukan berlebihan dalam layanan pesan instan. Minggu ini, Facebook membuat pernyataan bahwa WhatsApp bisa diretas menggunakan file video MP4.

Malware yang ditemukan oleh pengguna di India tersebar melalui file video MP4. Jika korban membuka file, peretas dapat mengakses pesan di ponsel korban. Facebook mengatakan untuk memperbaiki masalah minggu ini. Tetapi perusahaan memperingatkan bahwa risiko ini masih menyakiti pengguna dengan versi yang lebih lama.

Sebelumnya, pada bulan Mei Durov menyebutkan bahwa WhatsApp tidak akan pernah menjadi platform yang aman. Sebelumnya, pada Maret 2019, Telegram mengatakan aplikasi tersebut telah menarik tambahan 3 juta pengguna dalam waktu 24 jam. Pengguna tambahan terjadi setelah peretasan keamanan siber terjadi di Facebook, Instagram dan WhatsApp.

https://ift.tt/2XG8Whi
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Facebook Page

TRANSLATE

Translate This Page
English French German Spain Italian Dutch
Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Entri yang Diunggulkan

Keunikan Pulau Kumala, Destinasi Wisata Dekat Ibu Kota Baru

SuaraKaltim.id – Pulau Kumala merupakan salah satu destinasi wisata menarik yang dekat dengan ibu kota baru Nusantara. Pulau Kumala terletak...

Popular Posts

Diberdayakan oleh Blogger.

Arsip Blog