Layanan streaming video, Youtube membantah laporan yang menyebutkan akun yang tidak menghasilkan cukup uang akan dihapus. Kantor, yang berkantor pusat di San Bruno, California, kemudian mengklarifikasi bahwa YouTube akan menghapus akun yang belum digunakan.
“Untuk memperjelas, tidak ada kebijakan baru dalam Ketentuan Layanan kami untuk menghapus akun karena mereka tidak menghasilkan uang. Namun, kami akan menghapus akun YouTube yang usang atau kurang digunakan,” cuit @TeamYoutube, pada hari Selasa (12/11).
To clarify, there are no new rights in our ToS to terminate an account bc it’s not making money. As before, we may discontinue certain YouTube features or parts of the service, for ex., if they're outdated or have low usage. This does not impact creators/viewers in any new ways.
— TeamYouTube (@TeamYouTube) November 11, 2019
Sebelumnya, berita menyebar ke pengguna Youtube ketika akun yang tidak cukup untuk membuat ditutup. Berita tersebut tercantum dalam Ketentuan Layanan yang diperbarui (Ketentuan Layanan) dari perusahaan dan berlaku pada 10 Desember, sebagaimana dilaporkan oleh 9to5Google.
Kebijakan YouTube ini telah menimbulkan kontroversi di antara pembuat konten. Sejak itu, beberapa orang mencatat bahwa perusahaan berusaha untuk ‘membunuh’ mata pencaharian mereka.
“Youtube memiliki kebijakan Ketentuan Layanan baru, yang akan menghapus akun yang tidak menghasilkan cukup uang. Mata pencaharian saya mungkin hilang,” kata pembuat konten @MaracleMan pada 9 November.
Karena, jika Anda melihat halaman Ketentuan Layanan Youtube, bagian Penangguhan dan Pengakhiran tercantum,
“Youtube akan menghentikan akses ke akun Google Anda jika akun Youtube Anda tidak lagi tersedia secara komersial.”
Sebelumnya, pada Januari 2018 Youtube juga punya waktu untuk memperbarui kebijakan tentang bagaimana pembuat konten dapat menghasilkan uang dari iklan yang diposting di video mereka.
Kepala Produk YouTube Neal Mohan mengatakan pembuat konten akan mendapatkan uang jika iklan disematkan sesuai dengan konten konten video mereka.
“Hari ini kami memperkuat persyaratan untuk monetisasi konten sehingga spammer, peniru, dan kejahatan lainnya tidak dapat membahayakan ekosistem kami atau memanfaatkan pembuat konten,” katanya seperti dikutip oleh Mashable.
https://ift.tt/2NEgttT
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.