PT Astra International Tbk (ASII) memberi sinyal bahwa mereka akan mendapatkan perusahaan startup di bidang teknologi (startup).
Direktur Utama Astra International Prijono Sugiarto mengatakan dia akan terus mencari bisnis baru yang potensial di masyarakat selain pengembangan yang sedang berlangsung dari bisnis yang ada.
Metode ini bisa dengan membangun yang sudah ada tetapi juga mengabaikan kemungkinan mendapatkan perusahaan startup baru.
“Dengan membangun, Anda bisa mendapatkannya. Sekarang dengan membangun,” kata Prijono, di Bursa Efek Indonesia, Jakarta.
Prijono mengatakan bahwa Astra masih mengintegrasikan lini bisnis di sektor riil seperti menjual mobil yang terutama bisnis dan online. Astra, kata Prijono, telah menerapkan digitalisasi jasa keuangan di unit-unit anak perusahaannya.
“Ini menunjukkan bahwa kita memasuki masa digitalisasi. Dengan produk yang ada saja, kita akan selalu memenuhi kebutuhan masyarakat,” katanya.
Dalam hal pendanaan, Astra telah menyiapkan belanja modal sebesar Rp25 triliun – Rp27 triliun. Pada bulan Maret, Astra membeli kembali Gojek dengan harga US $ 100 juta. Dengan demikian total dana Astra yang disuntikkan ke Gojek berjumlah US $ 250 juta atau setara dengan Rp 3,5 triliun.
“Kami lebih banyak di sektor riil, tetapi kami tidak bisa mengatakan kami berhenti di sana, karena kami sudah kembali. Astra memiliki ruang kepala besar,” katanya.
https://ift.tt/2UoJgnP
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.