Pengesahan revisi UU KPK diwarnai pro dan kontra publik, serta di media sosial. Dukungan untuk perubahan undang-undang KPK di media sosial diyakini berasal dari kekuatan buzzer yang menggunakan mode giveaway, tetapi memberikan hadiah.
Di Twitter, ada tagar (hashtag) termasuk #KPKPatuhAturan, #KPKkuat, #KPKLebihBaik. Namun, isi tweet tidak relevan dengan revisi UU KPK. Rupanya, seseorang memberikan hadiah dengan permintaan untuk menyertakan tagar dukungan untuk revisi UU KPK.
“Di sini, ada akun yang bisa kita bahas dalam pemilihan presiden kemarin, akun buzzer muncul. Di sini ada nama giveaway, ada fenomena baru. Dalam pemilihan presiden 2014 belum ada, pemilihan presiden kemarin banyak. Terus menerus, mereka memberi hadiah “Terlalu murah, Rp. 50 ribu. Itu banyak, orang yang punya banyak me-RT (retweet). Isi tidak terkait dengan KPK tetapi memiliki tagar,” kata Associate Researcher Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Informasi Ekonomi dan Sosial (LP3ES), Ismail Fahmi.
Ismail Fahmi mengumumkan ini dalam diskusi ‘Membaca Strategi Melemahnya KPK: Bermain Siapa?’ di ITS Tower, Jl Raya Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Rabu (9/9/2019). Ismail sendiri merupakan pendiri dan analis Drone Emprit Akademik.
“Jadi tagar dinaikkan. Ketika tagar menjadi viral dan menjadi topik trending di Twitter, sesuatu yang penting muncul. Itu menjadi tools/alat, tools/alat mereka untuk manipulasi publik,” katanya.
Ismail menggambarkan keberadaan akun yang membuat tweet yang terkait dengan KPK, tweet dari akun ini kemudian me-retweet banyak akun robot. Menurutnya, akun yang tersebar adalah akun anonim.
Menurut Ismail, metode ini berdampak besar. Pendukung revisi UU KPK telah menjadi tren di Twitter dan dianggap sebagai suara publik. Bahkan, kontennya tidak relevan dengan revisi UU KPK dan bahkan mereka yang tweet hanya robot.
“Satu akun @Menuwarteg yang me-retweet hanya temannya dan banyak robotnya, manipulasi modal seperti itu penting meskipun itu hanya grup kecil. Ini adalah akun jika kita melihatnya anonim, jadi jarang mengungkapkan identitas aslinya, ”kata Ismail.
https://ift.tt/30tUWqP
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.