Kepala Negara Nasional Hooq Indonesia, Guntur Siboro telah mengungkapkan strategi untuk menjaga industri sesuai permintaan. Salah satunya menyediakan tempat untuk mendistribusikan karya-karya film yang diproduksi oleh pembuat konten di negara ini.
Karena menurut Guntur, film yang ditampilkan di bioskop tidak cukup untuk menarik perhatian penonton karena tidak tahan lama.
“Strategi kami adalah membantu pembuat konten memonetisasi karya mereka, misalnya melalui film. Film ini saat ini hanya didistribusikan melalui bioskop,” katanya kepada kru media di Jakarta.
Guntur mengatakan Hooq saat ini memiliki 40 juta unduhan serial televisi dan film. Pendekatan ini dapat meningkatkan lamanya waktu yang dihabiskan pengguna pada acara film yang sebelumnya ditampilkan di bioskop.
Meminta ‘demam’ DVD bajakan yang dapat diakses publik untuk menonton bioskop, Guntur mengatakan kemunculan layanan video-on-demand dapat dinikmati oleh publik di daerah-daerah terpencil.
“Orang yang tidak membeli DVD bajakan dapat mengkonsumsi film di platform online seperti Hooq. Mereka dapat dikonsumsi selamanya,” kata Guntur.
Guntur mengatakan untuk mendukung pencipta, Hooq telah membuka kompetisi musim ketiga. Dia mengatakan tahun ini perusahaan menambahkan investasi 30 persen atau US $ 40.000 untuk mengembangkan episode percontohan kompetisi Hooq Filmmakers Guild.
https://ift.tt/32YSTwy
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.