Transaksi online telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Pengguna sering melakukan transaksi non tunai melalui smartphone mereka, baik membayar transportasi online, tiket, pemesanan hotel, hingga berbelanja.
Saat ini juga tidak sedikit penyedia teknologi jasa keuangan (fintech) yang menyediakan layanan kredit dan pinjaman tunai online.
Dengan uang yang terus meningkat yang beredar di dunia maya melalui transaksi online, semakin menarik minat para penjahat untuk mengambil keuntungan dari transaksi online ini.
Berikut adalah 5 tips untuk menjaga keamanan transaksi online Anda.
1. Buat PIN yang aman
Yang pertama adalah memilih Nomor Identifikasi Pribadi (PIN) atau kata sandi yang berbeda untuk setiap akun atau akun. Menurut Traveloka SVP Finance Products, Alvin Load Perfectly, PIN harus terdiri dari angka, tanda baca, dan surat untuk keamanan.
Selain itu pengguna juga harus melakukan perubahan pada PIN secara berkala dan tidak memberi tahu orang lain.
“Jangan gunakan PIN yang sama untuk semua akun dan akun,” kata Alvin pada konferensi pers di Jakarta, Selasa (27/08)
Lihat juga: Draf Hukum E-Commerce. Tunggu saja restu Istana
2. Buat Fintech Khusus dengan Izin
Kedua adalah memastikan bahwa perusahaan fintech memiliki lisensi dari lembaga resmi seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia (BI). Ini karena masih banyak fintech yang belum memiliki izin tetapi sudah beredar di masyarakat, atau fintech ilegal.
“Sampai saya berada di situs web OJK, ada fintech yang disetujui dan didaftarkan oleh pemerintah,” kata Alvin.
Untuk meninjau fintech berlisensi, OJK sering mengumumkannya melalui situs webnya. Daftar fintech pra-lisensi untuk 31 Mei 2019 dapat dilihat di tautan ini
3. Jangan hanya membagikan data pribadi
Data pribadi seperti PIN, kata sandi, kode OTP, identitas KTP, nama ibu kandung, yang sering digunakan untuk mengamankan layanan transaksi online tidak boleh dikirim ke pihak ketiga.
Karena, dengan kode-kode ini, peretas dapat dengan mudah mengakses akun aplikasi online Anda dan menghapus uang di dalamnya. Hindari juga mengirim data pribadi ke pihak yang tidak dikenal pada aplikasi percakapan digital seperti WhatsApp (WA).
“Jangan hanya berbagi data. Misalnya, kita disuruh membagikan kartu identitas melalui WA karena kita tidak tahu apa yang diharapkan tentang kartu identitas itu,” kata Alvin.
Cara mengenali tautan ke tipu daya
4. Hati-hati saat mengklik tautan
Keempat, waspadalah terhadap upaya phishing. Anda tidak terburu-buru untuk membuka tautan ke media sosial dan halaman email karena itu bisa menjadi celah peretasan.
Pastikan sumber tautan berasal dari lembaga resmi sebelum membukanya. Cara untuk mengidentifikasi alamat situs adalah sebagai berikut.
Berkali-kali SMS dengan hadiah muncul dan menyediakan tautan, contoh berikut ini digunakan
1. https://ift.tt/2UlcrZ9
Sedangkan tautan asli Shopee adalah sebagai berikut
2. https://shopee.co.id/
Lihat juga: Cara Menghindari Perangkap Phising di Facebook
Untuk mengidentifikasi nama domain asli atau menyesatkan, Anda perlu tahu cara mengidentifikasi domain. Nama domain asli dari alamat situs, yang terletak sebelum domain itu sendiri. Contoh domain adalah .com, .id, .co.id.
Jadi dalam contoh 1, alamat domain yang sebenarnya adalah blogspot.com (bagian yang tebal). Ini adalah nama domain situs untuk membuat blog gratis. Siapa pun dapat membuat halaman situs mereka sendiri dengan layanan Blogspot ini.
Sedangkan pada contoh 2, nama domain adalah shopee, yang terletak sebelum .co.id.
Namun, penipuan bisa lebih baik dalam membuat alamat tautan palsu mereka terlihat seperti alamat situs asli. Berikut adalah beberapa contoh alamat situs palsu yang dapat digunakan. Bagian yang berani adalah sifat asli situs.
https://ift.tt/34dx8dT
Tautan ini digunakan untuk menyesatkan pengguna seolah-olah mereka dibawa ke situs web asli HSBC.
Lihat juga: Waspadai risiko pencurian data melalui Kalender Google
twitter.trendingnow.com
Tautan ini seperti pengguna ada di halaman Twitter, meskipun alamat domain aslinya adalah trendingnow.com
https://ift.tt/2UlctQL
Tautan ini tampaknya membawa pengguna ke situs Bank of America asli dengan tautan asli www.bankofamerica.com. Tautan nama domain di atas sebenarnya adalah ofamerica.com
https://wwwamazon.com/
Tautan ini juga berupaya mengelabui pengguna dengan menambahkan wwwamazon.com alih-alih alamat asli di www.amazon.com
https://ift.tt/34hUVJO
Tautan ini bukan halaman Facebook asli yang biasanya menggunakan https://ift.tt/I5p2SN. Tanda hubung (-) biasanya merupakan gabungan dari nama tautan. Jadi, jika Anda melihat tautan yang mirip dengan situs yang Anda kenal tetapi menggunakan gambar, berhati-hatilah.
Lihat juga: Pakar Keamanan Dunia Maya Menunjukkan Cara Membuat Tipu ‘Ikea’
https://ift.tt/34rufqa
Alamat situs ini juga bergabung dengan nama e-commerce Amazon. Meskipun nama asli situs ini adalah order-updates.co.uk, bukan www.amazon.com.
Juga, berhati-hatilah jika Anda diminta untuk mengisi data pribadi saat membuka tautan itu. Data pribadi seperti nama, alamat, nomor telepon, kata sandi email, beberapa media sosial, atau aplikasi lain, nomor kartu kredit dan debit online. Karena, tautan tersebut dapat mengarahkan Anda ke situs palsu yang akan mengambil data pribadi Anda.
5. Selalu perbarui perangkat lunak ponsel dan laptop
Yang kelima selalu memperbarui laptop atau perangkat lunak ponsel cerdas Anda untuk meningkatkan keamanan perangkat.
https://ift.tt/2UsFbiz