Badan Analisis dan Aplikasi Teknologi (BPPT) akan segera mengimplementasikan teknologi modifikasi cuaca (TMC) di Jambi hari ini (23/9). Perlakuan ini merupakan tindak lanjut dari kebakaran hutan dan tanah (karhutla) yang menyebabkan langit Jambi menjadi kemerahan.
“TMC akan segera beroperasi untuk memerangi kebakaran hutan dan lahan di Jambi yang saat ini parah. Anda bisa mendapatkan informasi tentang langit dan bahkan virus merah,” kata Kepala BPPT Hammam Riza melalui pejabat pernyataan pada Senin (23/9).
Sebelumnya, BMKG menjelaskan bahwa langit merah ini disebabkan oleh lapisan asap yang sangat tebal. Lebar polutan yang menyebar di Jambi pada waktu itu hampir sama dengan panjang gelombang lampu merah. Dengan demikian, pengamat melihat lingkungan kemerahan.
Janji TMC atau curah hujan buatan hanya dapat diimplementasikan jika ada potensi awan. Deputi Teknologi Pengembangan Sumber Daya Alam (TPSA BPPT) mengatakan penerbangan pembenihan garam akan dilakukan jika awan dipantau. Untuk perawatan lebih lanjut, sebuah pos akan dibuka di Palembang untuk penanganan di Sumatera Selatan dan Jambi.
Implantasi untuk proses curah hujan buatan akan menggunakan sumpit (CaO) di pagi hari untuk mengurangi asap dan kabut. Dengan demikian salinitas (NaCl) dapat dilakukan pada siang hari.
Batu kapur berfungsi untuk mengurangi asap dan kabut. Dengan demikian memungkinkan munculnya awan potensial.
“Pagi ini tim teknologi cuaca sedang mempersiapkan awan dengan kapur. Pesawat @_TNIAU akan terbang ke Jambi dan kabupaten Indragiri Hulu dan Indragiri Hilir dan cassa akan mencakup Pelalawan, Indragiri Daerah Hulu dan Indragiri Hilir (semuanya di Riau). ”BPPT menulis di akun Twitter resminya, pagi ini pukul 8:48 WIB.
Pagi ini tim tknologi modifikasi cuaca sedang persiapan untuk semai awan menggunakan kapur tohor. Pesawat @_TNIAU akan terbang ke arah Jambi dan kab Indragiri Hulu&Indragiri Hilir&pesawat cassa akan cover area Pelalawan, Indragiri Hulu dan Indragiri Hilir (Semuanya wilayah Riau) pic.twitter.com/R3dpcIv1Jz
— BPPT RI (@BPPT_RI) September 23, 2019
Pagi ini TMC menggunakan Pesawat hercules @_TNIAU membawa bahan Kapur tohor (CaO) sebanyak 4.000 kg. Pesawat cassa membawa bahan CaO sebanyak 800 kg untuk penyemaian awan di wilayah Jambi & Riau. @BNPB_Indonesia @infoBMKG pic.twitter.com/RD0TmATeGo
— BPPT RI (@BPPT_RI) September 23, 2019
Hampir 4.000 kg kapur akan ditanam menggunakan pesawat Hercules C 130. Pesawat akan mengambil dari Pekanbaru ke Jambi. Sementara 800 kg kapur akan diangkut dengan pesawat Cassa untuk pembenihan di Riau dan Jambi.
“The Hercules C 130 adalah prioritas, karena jangkauan dan daya tahan (kekuatan) dari pesawat sehingga dapat memakan waktu lama untuk terbang,” kata BBTMC-BPPT Field Coordinator di TMC Pekanbaru Samba Wirahma.
BPPT berharap bahwa dalam beberapa hari mendatang kondisi cuaca akan mendukung pelaksanaan operasi curah hujan buatan.
Ketua BBTMC-BPPT Tri Handoko Seto menjelaskan bahwa selama operasi TMC di 4 pos di Suamtera dan Kalimantan, target partainya adalah bahwa minggu depan asap dan asap dapat mereda.
Di masa lalu, beberapa jam yang lalu di media sosial didorong oleh peredaran foto dan video yang menunjukkan langit di Jambi memerah karena banyak titik panas.
https://ift.tt/34WjvjP
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.