Jakarta – Baru-baru ini, NASA berulang kali mengumumkan bahwa sejumlah asteroid dengan berbagai ukuran sudah dekat dan siap untuk melintasi Bumi. Bahkan, sejumlah astronom mengatakan, dari sekian banyak asteroid yang melintas, salah satunya akan mendekati Bumi.
Pada saat itu, sejumlah astronom dari berbagai lembaga di seluruh dunia bekerja bersama untuk membentuk misi pertahanan Bumi dari bahaya tabrakan asteroid.
Para mitra termasuk Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) dan Badan Antariksa Eropa (ESA). Dikutip dalam halaman Express, Rabu (4/9/2019), para peneliti asteroid dan insinyur ruang angkasa dari Amerika Serikat, Eropa dan seluruh dunia akan berkumpul di Roma, Italia, untuk membahas misi tersebut.
Ahli astrofisika dan gitaris legendaris Brian May menjelaskan bagaimana melaksanakan misi NASA, ESA, dan pakar asteroid lainnya.
“HERA (Human Exploration Research Analog) akan menunjukkan kepada kita apa yang belum pernah kita lihat sebelumnya. Misi ESA adalah menjadi pesawat ruang angkasa manusia pertama yang mengunjungi Asteroid Ganda Didymos,” kata Brian May.
Menurut May, Asteroid Didymos ini sangat khas dibandingkan dengan ribuan asteroid lain dan dapat berdampak pada Bumi.
Asteroid Didymos
Didymos, kata May, seukuran gunung dengan batu seukuran piramida besar yang berputar di sekitarnya.
Selain itu, bahkan bulan kecil akan sangat besar, jika bertabrakan dengan Bumi dengan kecepatan yang sangat tinggi.
“Namun, kami akan mencari cara yang kami bisa untuk mengalahkannya,” kata May.
May mengatakan HERA dipimpin oleh tim ilmuwan dan insinyur ruang angkasa dari berbagai negara.
“Saat ini kami hanya memiliki teori dan tahun. Namun, HERA akan mengubah pemahaman kami tentang asteroid dan cara membelokkan asteroid ini,” kata May.
https://ift.tt/2Zz9x8K
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.