26 Agustus 2019

Awal Pekan, IHSG Turun Menjadi 6.174,18

JakartaIndeks Harga Saham Gabungan (IHSG) telah bergerak lebih rendah dengan pembukaan perdagangan saham di awal akhir. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp14.265.

Pada perdagangan pra pembukaan, senin (26/8/2019), IHSG turun 62,36 poin atau 1 persen ke level 6.193,23. Dibuka pada pukul 9 pagi waktu JATS, IHSG turun 81,41 poin atau 1,3 persen ke posisi 6.174,18.

Sementara itu, indeks saham LQ45 turun 2,3 persen menjadi 951,75. Semua indeks referensi berada di zona merah. Di awal pembukaan perdagangan 31 saham menguat. Selain itu 188 berantakan dan 100 saham tetap macet. Pada awal perdagangan hari ini, IHSG berada di level tertinggi 6.194,03 dan terendah di 6.149,02.

Transaksi perdagangan saham relatif ketat. Total volume perdagangan adalah 20.888 kali dengan volume perdagangan 209 juta saham. Nilai transaksi harian saham adalah Rp 255 miliar. Investor asing menjual saham senilai Rp 16,16 miliar di pasar reguler. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.265.

Dari 10 sektor yang membentuk IHSG, semuanya berada di zona merah. Penurunan tersebut dipimpin oleh sektor barang konsumsi yang turun 1,96 persen. Terpukul oleh sektor manufaktur yang turun 1,88 persen dan sektor industri utama jatuh 1,89 persen.

Saham melemah untuk membawa IHSG ke zona merah dengan saham APEX turun 20,75 persen menjadi Rp 420 per saham, saham INCF turun 9,72 persen menjadi Rp 65 per saham dan turun 7,50 persen ke posisi IDR. 2.250 per saham.

Ketika saham naik, antara lain CCSI naik 4,97 persen menjadi Rp 338 per saham, SQMI naik 4,9 persen menjadi Rp 214 per saham dan ANTM naik 4,43 persen menjadi Rp 715 per saham.

Eskalasi Perang Dagang Diprediksi Tekan IHSG

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memprediksi volume perdagangan yang lebih rendah awal minggu ini. Masalah perang dagang masih membebani indeks referensi.

Analis PT Jasa Utama Capital Chris Apriliony menilai, indeks kemungkinan akan diperparah oleh perdagangan dalam kisaran level support dan resistance 6.000-6.200.

“Sentimen global Amerika Serikat (AS) – Perang dagang buatan masih akan mempengaruhi pola IHSG minggu ini,” katanya.

Hal yang sama diungkapkan oleh analis PT Artha Sekuritas Dennies Christoper untuk perdagangan saham hari ini. Sejauh ini, menurut dia, masih belum ada emosi kuat yang bisa mendorong penguatan indeks. “Kami memperkirakan IHSG masih akan tertekan di kisaran 6.221-6.273,” jelasnya.

Sementara itu, di tengah tren yang melemah, pihaknya mendorong investor untuk mengumpulkan saham di PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), PT Astra International Tbk (ASII), dan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM).

Sementara dari Jasa Utama Capital, ia merekomendasikan saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Telecommunication Indonesia Tbk (TLKM), dan saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI).

https://ift.tt/2znL07m
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Facebook Page

TRANSLATE

Translate This Page
English French German Spain Italian Dutch
Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Entri yang Diunggulkan

Keunikan Pulau Kumala, Destinasi Wisata Dekat Ibu Kota Baru

SuaraKaltim.id – Pulau Kumala merupakan salah satu destinasi wisata menarik yang dekat dengan ibu kota baru Nusantara. Pulau Kumala terletak...

Popular Posts

Diberdayakan oleh Blogger.

Arsip Blog