Tampilkan postingan dengan label Bisnis. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Bisnis. Tampilkan semua postingan

04 November 2019

Google Resmi Akuisisi Fitbit, Kalahkan Samsung Dan Apple

Google baru-baru ini mengumumkan akuisisi produsen perangkat yang dapat dipakai, Fitbit, sebagai bagian dari rencana perusahaan untuk meningkatkan bisnis di sektor peralatan kebugaran.

Menurut laporan Latimes, Minggu (3/11/2019), Google memenangkan tender untuk akuisisi Fitbit setelah menggelontorkan dana sebesar 2,1 miliar dolar AS, atau pada saat yang sama mengalahkan Apple Inc. dan Samsung Electronics, yang juga ingin membeli Fitbit.

Pada kesempatan yang sama, Google juga berjanji untuk tidak menjual riwayat kesehatan pengguna Fitbit yang dikumpulkan hingga saat ini.

Perlu diingat, Fitbit adalah pelopor di bidang teknologi kebugaran.

Perusahaan yang berbasis di San Francisco ini juga terdaftar sebagai pelopor untuk memperkenalkan teknologi kebugaran ke perangkat yang dapat dipakai penggunanya, dari penghitung, hingga menghubungkan informasi kesehatan penggunanya dengan aplikasi mobile.

Perangkat Fitbit juga memungkinkan untuk menganalisis aktivitas penggunanya, seperti berlari, bersepeda dan berenang, serta mencatat detak jantung dan pola tidur.

Saat pertama kali menggunakan perangkat, Fitbit biasanya menanyakan tanggal lahir, jenis kelamin, tinggi badan, dan berat badan untuk membantu memperkirakan kalori yang terbakar.

Hingga saat ini, Fitbit telah mencatat 28 juta pengguna aktif di seluruh dunia dan menjual lebih dari 100 juta perangkat.

https://ift.tt/2oEWjGi
Share:

31 Oktober 2019

Telah Miliki 50.000 Mitra, Bonceng Siap Bersaing Dengan Gojek

Layanan transportasi online sedang berkembang. Bukan hanya Grab dan Gojek, kali ini ada Bonceng. Bonceng adalah aplikasi asli dari transportasi online Indonesia yang tersebar di Jakarta, Bogor, Bekasi dan banyak tempat lain seperti Labuan Bajo.

Pendiri dan CEO Bonceng, Faiz Noufal mengungkapkan bahwa ada 50.000 driver terdaftar, tetapi hanya 5.000 driver aktif. Sementara itu, dia juga mengatakan sudah ada 75.000 pengguna, tetapi dia tidak mengumumkan pengguna aktif.

Dia juga menyebutkan bahwa Bonceng adalah salah satu dari banyak aplikasi yang dikembangkan oleh perusahaan pengembang PT Swa Nusa Multimedia.

Kami membuat aplikasi ini tahun lalu pada Oktober 2018, kemudian kami mulai bekerja pada November 2018. Awalnya kami adalah pengembang perusahaan, kami membuat beberapa program, karena itu adalah perusahaan aplikasi utama, “katanya. Faiz saat kami hubungi, Rabu (30/10/2019).

Lebih lanjut, Faiz juga menyatakan bahwa merumuskan Bonceng bukanlah hal yang mudah, banyak hal yang harus dikembangkan.

“Sejauh ini, kami siap bekerja, di masa lalu sistem pembayaran tidak ada, tetapi sekarang sudah termasuk dengan Link Aja,” Faiz melanjutkan.

Untuk diketahui, aplikasi Bonceng sekarang dapat diunduh di aplikasi PlayStore dan iOS. Kemudian untuk beberapa fitur yang dipamerkan adalah Motor, Mobil, Bungkus (Coming Soon), Bespoke, dan Market.

https://ift.tt/2piQRJO
Share:

28 Oktober 2019

Kalahkan Pesaingnya, Microsoft Mendapat Kontrak Pentagon Sebesar Rp14 T

Microsoft telah berhasil mendapatkan kontrak komputasi awan dari Departemen Pertahanan AS. Kontrak ini berhasil diperoleh setelah mengalahkan pesaingnya, Amazon.

Dikutip dari WIRED, Petagon mengumumkan bahwa Microsoft telah memenangkan kontrak Infrastruktur Pertahanan Perusahaan bersama, juga dikenal sebagai JEDI (Joint Enterprise Defense Infrastructure) Cloud.

Microsoft mengalahkan Google, IBM, Oracle, dan Amazon dalam persaingan ketat selama proses tender dua tahun.

Proyek JEDI Cloud diperkirakan mencapai US $ 10 miliar, setara dengan Rp140 triliun dalam 10 tahun.

TechCrunch menulis tentang keberhasilan kontrak ini, Microsoft akan menyediakan layanan infrastruktur dan platform cloud untuk operasi dan misi bisnis Pentagon.

“Strategi Pertahanan Nasional mengakui bahwa kita harus meningkatkan kecepatan dan efektivitas yang kita kembangkan dan menggunakan kemampuan teknis yang dimodernisasi,” kata kepala informasi DOD, Dana Deasy seperti dikutip oleh TechCrunch.

Pada putaran pertama tender ini, Google, IBM dan Oracle dirilis. Tunjangan ini meninggalkan Microsoft dan Amazon di babak final tender.

Amazon dikenal dengan layanan cloud computing yang sangat besar, Amazon Web Services (AWS). Keputusan ini dianggap mengejutkan karena beberapa ahli menganggap Amazon sebagai pelopor dan memiliki potensi besar untuk menang.

“Kami terkejut dengan kesimpulan ini. AWS adalah pemimpin yang jelas dalam komputasi awan, dan telah memusatkan analisis rinci perbandingan yang jelas mengarah pada kesimpulan yang berbeda,” kata juru bicara Amazon kepada TechChrunc di melalui email.

Mereka mengumumkan bahwa mereka akan terus berinovasi di medan perang digital baru di mana keamanan, efisiensi, ketahanan, dan skalabilitas sumber daya dapat menjadi perbedaan antara keberhasilan dan kegagalan.

https://ift.tt/367e95X
Share:

23 Oktober 2019

Ini Cara Blue Bird Agar Tidak Kalah Saing Dengan Taksi Online

Blue Bird berharap dapat bersaing dengan layanan taksi online seperti Grab dan Gojek. Perusahaan taksi ini yakin dapat memenangkan persaingan dari keragaman kualitas layanan.

Kepala Pejabat Informasi Blue Bird Andeka Putra mengatakan masyarakat semakin pintar tentang layanan transportasi. Orang tidak lagi menganggap harga sebagai indikator untuk menggunakan layanan transportasi tertentu.

Andeka menegaskan bahwa konsumen akan lebih memilih layanan transportasi berkualitas tinggi. Mengingat harga transportasi online murah akan naik karena didorong oleh pemerintah.

“Harga adalah sesuatu dan itu tidak menarik, itu menarik. Tetapi pada akhirnya orang semakin khawatir bahwa kualitas layanan tidak dapat dipertahankan,” kata Andeka kepada Raffles Hotel, Jakarta Selatan, Selasa (22/10).

Promosi yang diluncurkan oleh transportasi online seperti Gojek dan Grab sebenarnya membuat harga lebih murah daripada layanan taksi konvensional.

Namun, desakan penyesuaian tarif yang lebih tinggi terus diucapkan oleh pengemudi layanan transportasi online. Keberhasilan ini telah berhasil membuat pemerintah memperbaiki batasan yang lebih rendah pada layanan taksi online.

Hal ini dinyatakan sesuai dengan Keputusan Menteri Perhubungan (Kepmenhub) No. 348 tentang Pedoman Menghitung Biaya Layanan untuk Penggunaan Sepeda Motor yang Digunakan untuk Kontak Publik yang Dibuat dalam Aplikasi.

Berbicara tentang kemitraan antara Blue Bird dan Gojek, Andeka Blue Bird dibantu oleh berbagai pembeli. Sementara Gojek dibantu oleh kehadiran armada Blue Bird besar.

“Kami memiliki minat yang dapat kami kerjakan harus ada peningkatan pendapatan,” katanya, tanpa menjelaskan lebih lanjut kontribusi pendapatan dari kemitraan dengan Gojek.

Di sisi lain, Andeka mengatakan bahwa menangani layanan transportasi online seperti Grab dan Gojek membutuhkan biaya tinggi.

“Coba saja hitung sendiri, biaya teknologi versus pendapatan per perjalanan. Jadi mengapa kita tidak bisa seperti pemula dengan modal yang tersedia,” katanya.

Selain itu, Andeka membanggakan bahwa Blue Bird memiliki modal untuk menambah jumlah armadanya. Namun, perusahaan membatasi armada untuk mencegah kemacetan lebih lanjut.

https://ift.tt/2qAgVQF
Share:

Bisnis Gojek Akan Baik-Baik Saja Walaupun Tanpa Nadiem

Mitra pengelola dan pendiri Ideosource, Edward Ismawan Chamdani mengatakan keputusan Nadiem Makarim untuk pergi bukan masalah bagi kelangsungan bisnis Gojek.

Menurut Edward, partisipasi Nadiem dalam Kabinet Kerja Jokowi Volume II tidak akan memengaruhi operasi bisnis Gojek.

Edward mengatakan Gojek dikelola dengan baik oleh para profesional yang berpengalaman.

“Jika itu mencapai titik tertentu, saya pikir itu tidak penting. Masalah ini sebenarnya dikelola oleh para profesional yang bermaksud baik dan tentu saja berpengalaman,” kata Edward melalui telepon, Selasa (10). / 22).

Sebagai modal investasi bagi para pemula, Ideosource menyambut baik langkah Nadiem untuk masuk ke pemerintahan. Keputusan itu dianggap sejalan dengan visi Gojek untuk membantu perekonomian Indonesia.

“Jadi dalam hal pemodal ventura, [Nadiem] sebagai pemegang saham Gojek benar-benar positif karena sejalan dengan misi mereka untuk memajukan perekonomian Indonesia,” jelasnya.

Menurut Edward, ketua idEA Ignatius Untung menganggap bahwa pengunduran diri Nadiem tidak akan mempengaruhi dinamika bisnis Gojek.

Karena Ignatius percaya bahwa Gojek tidak benar-benar percaya pada sosok Nadiem.

“Saya pikir tim akan baik-baik saja dan Gojek akan hebat. Saya tidak berpikir mereka bergantung pada Nadiem,” kata Ignatius ketika dihubungi oleh CNNIndonesia.com.

Kepergian Nadiem dari perusahaan yang didirikan sejak 2010 menurut Igantius juga berdampak positif pada pemodal ventura. Para pendiri pemula yang ‘naik’ untuk bergabung dengan pemerintah dapat meningkatkan saham perusahaan.

“Jika sisi investor bahkan positif karena [pendiri] bisa menjadi menteri. Kemarin, ketika Erick Thohir dipanggil ke Istana Negara, saham Mahakam benar-benar meningkat,” jelasnya.

https://ift.tt/2W5viIi
Share:

18 Oktober 2019

Bekraf Meminta Unicorn Untuk Segera Mencari Untung

Badan Ekonomi Kreatif Indonesia (Bekraf) telah meminta unicorn di Indonesia untuk segera mencari pemasukan untuk menghindari gelembung internet dan kerusakan di Indonesia.

Wakil direktur Bekraf, King Santosa Sungkari, menjelaskan bahwa startup dengan status unicorn harus mulai menghapus subsidi untuk menarik konsumen untuk mendapatkan pendapatan.

Diingatkan pada pemerintahan berikutnya, Bekraf memerintahkan unicorn untuk mencari penghasilan langsung. Karena menurut King, jika unicorn dihancurkan, itu akan sangat mempengaruhi ekosistem digital di Indonesia.

Tentu saja yang akan berdampak adalah Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yang menjual produk secara online atau menggunakan jasa pengiriman.

“Jika sistemik dihancurkan, sangat disayangkan berapa ribu UKM di Indonesia dapat dan misalnya menjual pisang goreng atau sawah. Jangan biarkan mereka berkorban. Kami menjaga (dari kehancuran) dengan tidak membakar uang, “kata Raja.

Pertama-tama, kata King, pemerintah akan mengarahkan naik kuda-kuda unicorn seperti Gojek dan Grab untuk mencari penghasilan langsung.

“Mereka memiliki banyak subsidi. Kemudian kami menjaga harga minimum untuk perjalanan, jangan rendah sekarang. Jangan membakar uang. Jadi perjalanan harus diperbaiki terlebih dahulu sehingga mereka bisa mendapatkan,” katanya.

King yakin konsumen tidak akan meninggalkan unicorn. Sejak layanan unicorn, misalnya, layanan pemeliharaan rambut telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat. Oleh karena itu, dalam kabinet berikutnya Bekraf akan segera mengarahkan unicorn di sektor pemeliharaan rambut untuk mendapatkan keuntungan.

“Bagaimanapun, kami menikmati manfaatnya (kami merasa), kami merasa. Jadi misalnya, naik hujan es meningkat 1,5 kali, saya yakin masih akan ada pembelian. Bahkan jika pengiriman Go-Food atau GrabFood adalah senilai RM20.000, dengan pembelian lebih banyak dari “Lalu lintas,” kata King di kantor administrasi DreamHub, di Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (16/10).

Perjalanan kereta api sudah cukup untuk membuktikan bahwa layanan transportasi online memberikan kenyamanan dan pengalaman yang halus dan ringkas saat memesan.

Sebelumnya, ada kekhawatiran gelembung internet meledak setelah yang pertama di tahun 2000-an. Pada saat itu banyak perusahaan dot-com yang bernilai triliunan rupiah runtuh sehingga tidak memerlukan biaya sepeser pun.

Beberapa tanda yang menjadi dasar asumsi mereka adalah jumlah perusahaan baru yang menjual saham awal mereka (IPO) sebelum menghasilkan dan menilai perusahaan unicorn secara berlebihan.

https://ift.tt/35L1dm3
Share:

17 Oktober 2019

Gojek Resmi Berkerja Sama Dengan KAI

Setelah mengumumkan kemitraan strategis dengan Grab, PT KAI mengumumkan kemitraan strategis dengan Gojek. Kemitraan kedua perusahaan ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman. Melalui kemitraan ini, Gojek akan mendukung integrasi ekosistem digital dan layanan kereta api dalam bentuk melaksanakan pesanan dan pembayaran dalam transaksi, dengan Gojek sebagai penyedia jarak pertama dan jarak tempuh terakhir, sementara KAI sebagai penyedia mid mile.

“Sebagai pemain teknologi terkemuka di Indonesia kami sangat bangga dapat menyediakan layanan digital terintegrasi untuk KAI dan pelanggan. Ruang lingkup kerja sama ini akan mencakup moda transportasi terintegrasi; transportasi berbasis rel; digital pembayaran, penggunaan properti komersial, dan penempatan konten untuk meningkatkan kunjungan pengguna ke masing-masing aplikasi Gojek dan KAI, “kata Kepala Pejabat Kebijakan Publik dan Komunikasi Gojek Dyan Shinto Nugroho.

Gojek akan menggunakan analisis data yang diperoleh untuk meningkatkan pengalaman perjalanan pelanggan di berbagai layanan yang dimiliki oleh perusahaan yang sama.

Menurut Kepala Urusan Korporat Gojek Wildan Kesuma, tidak hanya fokus pada kerja sama sektor logistik, kerja sama antara kedua pihak juga mencakup banyak faktor strategis lainnya seperti fasilitas transportasi terintegrasi, pembayaran digital menggunakan GoPay, menggunakan properti komersial, dan memasukkan konten ke dalam setiap – setiap aplikasi.

Melalui layanan GoSend dan GoBox, memungkinkan pengguna untuk menyelesaikan berbagai kebutuhan sehari-hari mulai dari pindah rumah hingga memfasilitasi pengiriman antar bisnis, dan bahkan memungkinkan logistik acara. Gojek saat ini mengklaim bahwa layanan ini memiliki 100 mitra bisnis, termasuk pemain e-commerce utama. Selain itu, melalui kemitraan, Gojek telah mencapai lebih dari 1 juta penjual atau pengiriman unik hingga Juni 2019.

“Sebagai aplikasi yang digunakan oleh jutaan konsumen di Indonesia, kami menyambut baik rencana kolaborasi ekosistem Gojek dengan KAI. Kami berharap dapat memberikan pengalaman yang lebih baik bagi pelanggan KAI dan Gojek, baik melalui integrasi moda transportasi, jasa pengiriman barang, pembayaran, dan banyak inovasi lainnya. Ini sejalan dengan visi KAI untuk menjadi penyedia layanan kereta api terbaik yang didedikasikan untuk layanan pelanggan, “kata Presiden Direktur EAI Sukmoro.

https://ift.tt/2Ml9qp4
Share:

PLN Gandeng Grab Untuk Kembangkan Kendaraan Listrik

Grab telah menandatangani nota kesepahaman dengan PT PLN (Persero) untuk pengembangan ekosistem mobil elektronik Indonesia.

Kemitraan strategis termasuk Joint Planning Sessions (JPS), Penelitian dan Pengembangan Model Bisnis, serta implementasi proyek percontohan yang dapat meningkatkan pengalaman berkendara termasuk EV serta teknis , aspek bisnis dan hukum dalam pengembangan dan implementasi e-mobilitas.

Kemitraan strategis ini secara formal dilakukan oleh Sripeni Inten, Penjabat Presiden Direktur PT PLN (Persero) dan Ridzki Kramadibrata, Presiden Grab Indonesia di kantor BPPT, Jakarta Pusat di hadapan Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Koordinator Bidang Kelautan Republik Indonesia.

Luhut mengatakan kendaraan listrik bisa menjadi solusi untuk mengatasi masalah polusi udara di Jakarta dan banyak pihak mulai mau berinvestasi untuk membangunnya.

“Saya menghargai langkah Grab untuk memulai pengembangan ini dengan PT PLN, dan saya berharap ini menyadari Indonesia memiliki keamanan energi yang baik selain angin yang kembali bersih,” kata Luhut.

Sementara Sripeni menyampaikan apresiasinya atas sambutan Grab dalam kolaborasi awal dan berharap bahwa dukungan banyak pihak akan mempercepat realisasi penggunaan kendaraan listrik.

“Menandatangani nota kesepahaman ini sangat penting bagi kami, untuk mempercepat program kendaraan listrik Indonesia. Sejauh yang kami tahu, PLN telah ditunjuk oleh Pemerintah dalam rangka menyediakan infrastruktur pengisian listrik untuk “Ini juga merupakan bukti komitmen dan kontribusi Grab terhadap program ini. Pemerintah demi mempromosikan kehidupan yang lebih baik bagi masyarakat Indonesia,” kata Sripeni.

Presiden Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata mengatakan Grab sendiri berkomitmen untuk membangun ekosistem kendaraan listrik Indonesia melalui investasi USD2 miliar untuk Indonesia.

“Kami percaya bahwa kendaraan listrik dapat menjadi pilihan bagi mitra mengemudi kami dan solusi jangka panjang untuk Indonesia, terutama untuk mengurangi polusi udara yang baru-baru ini menjadi tantangan,” kata Ridzki.

Berikut ini adalah poin kerjasama antara Grab dan PLN dalam mengembangkan ekosistem EV di Indonesia:

1. Joint Planning Session (JPS) untuk membahas aspek teknis, bisnis, dan aspek hukum dari pengembangan dan implementasi e-mobilitas di Indonesia.

2. Penelitian dan Pengembangan Model Bisnis untuk studi pasar serta pengembangan e-mobilitas yang mencakup skuter mini, motor listrik dan mobil listrik.

3. Proyek awal untuk mengukur kelayakan inovasi yang akan ditunjukkan dari kolaborasi. Inisiatif ini dilakukan secara bertahap mulai di wilayah Jabodetabek. Saat ini, Grab juga telah melakukan proyek untuk kendaraan listrik roda dua dan empat dengan stasiun pengisian daya dari PLN. Apalagi dengan empat roda, pengisian dan pembangkit listrik akan datang dari PLN.

4. Mempersembahkan GrabWheels yang merupakan layanan skuter listrik ramah lingkungan, terletak di area kantor PLN untuk pelanggan / tamu / karyawan yang ingin melakukan perjalanan jarak pendek.

https://ift.tt/2VOou1D
Share:

16 Oktober 2019

Ovo Dan Dana Enggan Komentari Isu Akuisisi

Grab melaporkan bahwa rencana untuk menikah dengan perusahaan dompet digital Ovo dilaporkan telah mengumpulkan dana untuk bersaing dengan properti Goop di Gopay. Menanggapi berita tersebut, Humas Ovo Ferdyana Lie mengatakan perusahaannya tidak akan mengomentari masalah pasar atau gosip.

“Maaf kami tidak mengomentari rumor,” kata Ferdyana Selasa (15/10).

Demikian pula, Dana tidak mau mengomentari rumor pasar.

“Saya tidak mengomentari rumor itu,” kata CEO Dana Vincent Iswara ketika ditemui di kantor Dana, Selasa (15/10).

“Saya tidak mengomentari rumor pasar,” kata Chief Communications Officer Chrisma Albandjar.

Rumor tentang penggabungan bisnis Dana dan Ovo dilakukan dengan membeli mayoritas saham IMF yang dimiliki oleh PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (Emtek) sebelum menggabungkannya dengan Ovo.

Menurut sebuah sumber, langkah ini masih dalam tahap awal sehingga tidak ada penjelasan lebih lanjut.

“Ini adalah pertempuran antara Grab dan Gojek,” kata seorang sumber yang menolak disebutkan namanya.

Hingga saat ini, sumber tersebut enggan mengungkapkan nilai perolehan saham Dana yang dilakukan oleh Grab. Finance Asia mengatakan Ovo saat ini memiliki penilaian US $ 2,9 miliar, sementara tidak ada data apresiasi tentang IMF.

Rencana ini membuat persaingan untuk keuangan digital di Indonesia semakin menarik mengingat bahwa sektor ekonomi digital di Indonesia berkembang dengan potensi pasar 260 juta jiwa.

Ini juga menandai babak baru persaingan antara dua perusahaan besar baru, Grab dan Gojek, yang masing-masing saat ini memiliki nilai aset US $ 14 miliar dan US $ 10 miliar. .

https://ift.tt/2oKv79e
Share:

Rambah Bisnis Big Data, Ovo Luncurkan Smart Vending Machine

Ovo telah meluncurkan layanan Smart Vending Machine SmartCube setelah meluncurkan fase pertamanya pada Juli 2019 di sejumlah lokasi terbatas di Jakarta. Rencananya adalah pada akhir tahun depan, targetnya adalah memiliki 500 mesin yang tersebar di kota-kota besar.

Chief Data Officer Ovo Vira Shanty mengatakan ini adalah mesin penjual otomatis pintar pertama di Indonesia dengan kemampuan analisis data waktu nyata. Mesin ini mencatat perilaku dan demografi pelanggan yang berurusan dengan mesin, seperti usia, jenis kelamin, lokasi, daya beli, dan perangkat yang digunakan.

“Merek dapat mengakses dasbor untuk melihat wawasan yang muncul dengan cara sederhana, seperti apa profil pelanggan, tren dalam produk, dan hasil pengumpulan survei.” Perspektif ini dapat digunakan oleh mitra dalam merek untuk menawarkan tawaran yang ditargetkan, “jelasnya, Selasa (15/10).

Pada peresmian ini, Ovo mendistribusikan 30 alat berat yang tersebar di mal, sekolah, dan kantor di Jakarta. Ditargetkan bahwa pada akhir tahun dapat menembus 100 mesin, jumlahnya akan meningkat secara bertahap menjadi 500 pada tahun 2020, dan 1.000 pada tahun 2021. Kota-kota terpilih seperti Bandung, Surabaya, Medan dan Makassar

“Kami berhati-hati tentang penetrasi mesin, lokasi harus internal karena memerlukan perawatan khusus, memiliki kehadiran Ovo yang kuat, dan menempatkan produk merek paling menarik pada pelanggan sasarannya. . “

Untuk berbelanja di mesin penjual otomatis, ini tidak ada bedanya dengan mesin penjual otomatis pada umumnya. Pembeli diharuskan memiliki akun Ovo, kemudian memindai kode QR. Sayangnya, kode QR belum terhubung ke QRIS, alias masih eksklusif untuk Ovo.

Rambah Bisnis Big Data

Ovo SmartCube juga menandai dimulainya monetisasi bisnis Ovo dari luar, dengan menjual bisnis big data. Hingga saat ini, Ovo telah mencatat jutaan data transaksi yang sangat dibutuhkan pembeli.

Bagaimanapun, pemasar saat ini bersaing untuk mengadopsi strategi pemasaran yang berfokus pada konsumen, yang menuntut interaksi yang signifikan antara merek dan konsumen.

Vira menjelaskan bahwa SmartCube adalah produk data analitik dengan banyak mesin big data di dalamnya. Penggunaan big data dapat menciptakan kebutuhan internal dan eksternal ketika menentukan strategi monetisasi.

Saat ini, Ovo menggunakan big data untuk mendapatkan wawasan yang membantu manajemen membuat keputusan lebih cepat. Hal yang sama berlaku untuk kebutuhan eksternal.

Ovo menggunakan teknologi yang disediakan oleh mitra dengan data analitik untuk merampingkan seluruh strategi. Ada tiga mitra terlampir, yaitu Kinetica, Informatica, dan Cloudera. Ketiganya berasal dari Amerika Serikat.

Teknologi informatica digunakan selama pengumpulan data awal, sedangkan untuk menyimpan semua datanya di cloud menggunakan Cloudera. Karena lapisan kecepatan menggunakan Kinetica, untuk mengirimkan data secara real time ke dasbor merek.

“Ada tiga teknologi yang kami gunakan untuk big data Ovo, salah satunya adalah untuk mendukung SmartCube.”

Saat merek mengakses semua wawasan di dasbor, ada perhitungan komersial yang berlaku untuk Ovo. Informasi yang dikumpulkan oleh mesin dan dapat diakses oleh merek, adalah dalam bentuk wawasan, bukan data pribadi. Formulir ini adalah ringkasan perbandingan yang disusun dalam bahasa sederhana sehingga mudah bagi merek untuk memahami pengambilan keputusan selanjutnya.

Untuk membantu merek memahami konsumen, Ovo SmartCube dilengkapi dengan pengambilan sampel produk, penjualan, survei, dan fitur iklan. Di masa depan, saldo Ovo akan meningkat dan mendapatkan kembali penawaran / voucher program akan ditambahkan.

Dia menargetkan pada akhir tahun ini, SmartCube akan dapat menghubungkan enam merek utama untuk dijual melalui mesin penjual otomatis.

Sejak uji coba pertama pada Juli 2019, ada banyak wawasan yang dikumpulkan oleh SmartCube. Misalnya, berbelanja di mal sering terjadi dari sore hingga sore hari. Pembeli yang sering berbelanja di mal adalah perempuan (52%).

Saat di sekolah, sebagian besar jam belanja siang hingga malam. Konsumen memiliki milenium muda dan wanita memimpin. Akhirnya, di kantor, jam tersibuk adalah pagi hingga sore. Konsumen sebagian besar adalah kaum milenial dengan usia yang lebih tua dan lebih banyak didominasi pria (61%).

https://ift.tt/33xwSW2
Share:

Antisipasi Apabila Perusahaan Digital Kolaps

Tidak cukup jika kita menyebut Gojek sebagai salah satu perusahaan terbesar di Indonesia. Dengan penilaian bernilai lebih dari $ 10 miliar, atau mendekati Rp150 triliun, startup berwarna hijau bernilai selusin kali lebih banyak daripada kapitalisasi pasar riil maskapai penerbangan yang dimiliki dari negara, Garuda Indonesia, yaitu sekitar Rp11 triliun.

Apa yang harus dihargai dari Gojek dan startup digital lainnya adalah kecepatan mereka meningkat. Didirikan pada 2010, Gojek berkembang sebagai startup dengan pengaruh besar pada perekonomian domestik.

Tawar-menawar kekuasaan Gojek dalam perekonomian negara tampak jelas ketika Presiden Joko Widodo mengkritik Menteri Perhubungan (pada saat itu) Ignasius Jonan pada 2015 ketika asistennya mencoba melarang penggunaan kendaraan roda dua sebagai angkutan umum. Pada waktu itu Jonan berpendapat bahwa seorang sopir taksi online telah melanggar No. 22/2009 tentang Lalu Lintas dan Transportasi Jalan.

Setelah kejadian itu, taksi taksi online terus beroperasi hingga hari ini dan telah menjadi simbol gangguan bisnis digital di Indonesia, meskipun keberadaannya masih tanpa dasar hukum.

Kejadian ini adalah contoh bagaimana suatu negara membutuhkan perusahaan teknologi untuk menjalankan ekonominya.

Dalam konteks mobilitas masyarakat, kemunculan layanan transportasi online membantu banyak orang terutama untuk negara-negara dengan transportasi umum berkualitas rendah.

Di sisi lain, layanan transportasi online bukan tanpa dampak negatifnya. Dari sejumlah aspek, transportasi online bekerja sama dengan jutaan pengemudi membawa masalah baru.

Kita bisa mengambil contoh situasi transportasi di Jakarta. Jumlah sepeda motor, armada transportasi online terbesar, yang berputar di Jakarta telah mencapai 20 juta. Angka itu berbanding lurus dengan kontribusi pencemaran sepeda motor hingga 44,53 persen.

Masalah lain yang muncul dari taksi online adalah jumlah kendaraan di beberapa titik yang dipenuhi penumpang yang menyebabkan kemacetan baru. Jenis lalu lintas ini paling sering terjadi di lokasi kantor dan stasiun kereta. Mengemudi masalah disiplin di jalan seperti pergi ke arah, menyeberang trotoar, menggunakan ponsel saat mengemudi adalah pemandangan umum yang ditemukan dari perilaku taksi online.

Pemerintah tidak membiarkan semuanya terjadi. Untuk mencegah kemacetan di sekitar stasiun kereta, misalnya, pemerintah dan stasiun bekerja sama dengan pemohon untuk membangun tempat tinggal khusus untuk melayani penumpang seperti di Stasiun Sudirman dan Stasiun Depok Baru.

Gojek lebih besar dari empat tahun lalu. Ia telah bertransformasi menjadi raksasa teknologi di Indonesia. Gojek saat ini beroperasi di 207 kota di Indonesia, Thailand, Vietnam, Singapura, dan Filipina. Mereka memiliki 2 juta pengemudi, 400.000 pedagang, 60.000 penyedia layanan di lima negara. Aplikasi telah diunduh 155 juta kali.

Jumlahnya tentu tidak bisa diremehkan. Pemerintah mengatakan transportasi online telah berkontribusi mengurangi jumlah pengangguran di Indonesia. Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2015 mencatat pekerja di sektor transportasi naik 500.000. Sementara Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia (LD FEB UI) dalam penelitiannya mengatakan bisnis Gojek memberikan kontribusi Rp44,2 triliun bagi perekonomian Indonesia tahun lalu.

Jumlah itu terus bertambah karena perluasan layanan Gojek sekarang menyediakan banyak jenis layanan dan produk atau dapat disebut aplikasi super. Jangan lupa bahwa masih ada Grabs sebagai pesaing Gojek dengan kontribusi ekonomi serupa. Selain itu, Softbank, investor utama Grab, baru-baru ini berkomitmen untuk meningkatkan investasinya di Indonesia.

Ekonomi global, yang mengalami laju yang lambat, menyisakan sedikit ruang bagi pemerintah Indonesia untuk melakukan kesalahan. Ini berarti mempertahankan dan mempertahankan ekonomi baru, sebagaimana didorong oleh layanan transportasi online, adalah “kewajiban” pemerintah.

Harus ada langkah antisipatif dari pemerintah
Apa yang terjadi jika Gojek (atau Grab) tiba-tiba gagal? Dapatkah pemerintah “menanganinya” seperti yang terjadi pada tahun 1998 tentang perbankan nasional? Ini akan menjadi pukulan besar bagi perekonomian negara jika jutaan pengemudi dan anggota UMKM dari aplikasi taksi motor online berhenti beroperasi.

Kepala Departemen Ekonomi CSIS Yose Rizal Damuri menjawab bahwa tantangan itu ada. Meskipun kemungkinan runtuhnya raksasa digital seperti Gojek sangat minim, Yose mencatat bahwa ada kebutuhan untuk mengantisipasi langkah-langkah dari pemerintah untuk menciptakan jaring pengaman bagi mitranya.

Mengambil contoh dari ojek sepeda motor online, Yose mengeksplorasi fakta bahwa mitra mengemudi adalah pekerja informal. Karena sistem kemitraan tentu memiliki beberapa hak yang mungkin tidak dapat diperoleh oleh pengemudi sepeda motor online sebagai pekerja-berbayar ketika dilepas. Itu sebabnya Yose percaya pemerintah wajib mengharapkan pengemudi jika kondisi ekonomi perusahaan memburuk.

“Saya pikir untuk Indonesia ini adalah langkah maju dalam BPJS Kesehatan. Pekerjaan BPJS, itu harus diperkuat. Juga bagaimana mempercepat masa transisi, artinya para tukang ojek pasti tidak mau untuk terus menjadi mitra dalam perekonomian, mereka harus siap untuk meningkatkan keterampilan mereka dan pemerintah perlu difasilitasi, ”jelas Yose.

Selain itu, pemerintah dianggap berkewajiban menjaga iklim kompetisi yang sehat. Perlu untuk mengatasi salah satu kejatuhan bisnis. Ini terbukti ketika Gojek dan Grab menyerap supir ojol dari Uber ketika mereka memutuskan untuk menutup bisnis mereka di sini.

Yose menyimpulkan bahwa kebijakan pemerintah untuk mengharapkan raksasa digital runtuh tidak sama dengan sektor perbankan. Dalam perbankan, pemerintah sebenarnya dapat memberikan bailout untuk mencegah kegagalan sistemik. Tetapi untuk situasi ini, Yose percaya kebijakan yang sama dapat berlaku.

“Saya tidak berpikir itu perlu. Bahkan mitra perlu bantuan, seperti GoRide, GoFood, dan sebagainya. Jadi fokusnya adalah pada itu, bukan startup.” Mereka [perusahaan] terhubung, jadi mereka yang diberikan Jaring pengaman harus berada di sekitar mitra, bukan pada startup, “tutup Yose.

https://ift.tt/2OQGNC4
Share:

15 Oktober 2019

Pegadaian Masih Mengkaji Skema Investasi Di Bidang Fintech

PT Pegadaian (Persero) mengumumkan bahwa mereka masih mengevaluasi rencana investasi dan manajemen sejumlah perusahaan fintech pada akhir tahun ini.

VP Pengembangan Bisnis Digital & Kemitraan Pegadaian Herdi Sularko mengatakan partainya masih membahas rencana investasi sebagai investor institusi internal.

“Begitu juga rencana investasi sebagai pemberi pinjaman institusional. Itu masih dipelajari secara luas dengan regulator,” kata Herdi kepada DailySocial.

Dia juga tidak dapat mengomentari skema manajemen investasi, seperti dengan mendirikan modal ventura perusahaan (CVC) atau menjadi Mitra Terbatas (LP).

“Tentang itu, kami belum bisa mengungkapkan,” tambahnya.

Seperti dilansir CNBC, Presiden Direktur Pegadaian Kuswiyoto mengatakan dia akan berinvestasi di sektor fintech dengan dana maksimum Rp10 triliun. Segmen sasaran adalah pinjaman p2p, baik pinjaman konsumtif maupun produktif.

Mempertimbangkan hal ini pada akhir tahun, perusahaan sedang menyiapkan investasi awal sebesar Rp500 miliar untuk disuntikkan ke 3-5 perusahaan, termasuk LinkAja.

Kami mengkonfirmasi rencana investasi ini di Kuswiyoto. Namun, mantan Direktur Perbankan Korporat BRI itu telah menolak investasi sebesar Rp10 triliun.

“Saya tidak mengatakan bahwa ada investasi sebesar Rp10 triliun,” katanya melalui pesan singkat

Ketika dihubungi secara terpisah, CEO LinkAja Danu Wicaksana juga tidak menyebutkan nilai investasi termasuk saham yang disuntikkan oleh Pegadaian.

Sudah terkenal bahwa, setelah peluncuran resminya di platform pembayaran, sejumlah perusahaan BUMN mengabaikan sebagian saham LinkAja. Beberapa di antaranya adalah Pegadaian, Garuda Indonesia, Jasa Marga, Angkasa Pura, hingga Kereta Api Indonesia.

https://ift.tt/35uKbsd
Share:

09 Oktober 2019

Petinggi Grab Tanggapi Persaingan Bisnis Dengan Gojek

Wakil Presiden Pemasaran Grab Group, Cheryl Goh mengatakan, persaingan dalam bisnis adalah normal dan membuat semua pihak yang berkepentingan memberikan yang terbaik.

Itu disampaikan oleh Goh dalam menanggapi pertanyaan wartawan setelah 2019 Tech in Asia Conference di Jakarta. Dia mengatakan sektor berkuda adalah bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari.

“Saya pikir persaingan adalah bagian yang sangat normal dalam melakukan bisnis, saya pikir itu membuat kita lebih baik dan lebih baik,” kata Goh, Selasa (8/10).

Goh menjelaskan bahwa Grab saat ini beroperasi di delapan negara Asia Tenggara. Dia mengatakan itu adalah keuntungan yang digunakan sebagai bahan pembelajaran untuk Grab.

“Kami mampu berkembang, membawa banyak pembelajaran dari negara lain. Tidak hanya dari segi bisnis tetapi juga di berbagai bidang,” kata Grab.

Pada kesempatan yang sama, Grab juga mendirikan berbagai pusat penelitian dan pengembangan di Amerika Serikat, dan Beijing.

“Kita dapat membawa pembelajaran regional ke pasar di mana kita berada. Tetapi pada saat yang sama kita berbicara tentang bakat memiliki pusat R&D yang berbeda. Kami membawa banyak studi ke Asia Tenggara. Asia untuk mengembangkannya, “katanya.

Ke depan, Grab akan fokus membangun berbagai kemitraan. Ini termasuk Microsoft dan Ping An Group untuk mengembangkan talenta digital di Indonesia.

“Saya pikir kami mencoba untuk membawa banyak kemitraan. Kami jelas berinvestasi untuk mengembangkan lebih banyak bakat teknologi,” kata Goh.

Di Indonesia, pemain utama dalam teknologi untuk layanan transportasi adalah Grab dan Gojek. Keduanya juga mengembangkan layanan seperti GoFood dan GrabFood untuk bisnis pengiriman makanan.

https://ift.tt/3211w9Q
Share:

CEO Bukalapak Berambisi Melantai Di Bursa Saham Luar Negeri

CEO dan pendiri Bukalapak Achmad Zaky mengatakan ambisinya adalah untuk mengambil lantai di bursa saham untuk membuktikan bahwa perusahaan yang ia dirikan menguntungkan.

Dia mengatakan Bukalapak dapat mengambil lantai di pasar saham Indonesia, AS atau bahkan Singapura.

Zaky mengatakan itu adalah tanggung jawabnya sebagai unicorn untuk membuktikan bahwa perusahaan tersebut mengalami pendapatan.

“Kita harus menjadi panutan, kita harus menunjukkan bahwa kita menghasilkan untung dan mampu menjual saham publik pertama (IPO) kita di tempat seperti Singapura, Nasdaq, Australia atau Indonesia,” Zaky mengatakan di JCC. Selasa (8/10).

Zaky mengatakan jika Bukalapak mendarat di bursa saham itu akan berdampak positif pada startup Indonesia di mata investor.

Dia mempertimbangkan cara investor mulai memercayai startup Indonesia ketika mereka bisa terbukti menguntungkan.

“Sangat penting untuk menunjukkan kepada komunitas investor bahwa Anda adalah investor di perusahaan teknologi di Indonesia, negara berkembang,” katanya.

Dia mengatakan keberhasilan Bukalapak jika berhasil di lantai bursa dapat menginspirasi pendiri pemula di Indonesia. Jika startup yang lebih berkelanjutan didirikan, Zaky mengatakan ekosistem akan terus tumbuh juga.

“Mudahnya kisah sukses ini dapat membuat lebih banyak investor atau menginspirasi lebih banyak pendiri dan tumbuh lebih banyak lagi,” katanya.

https://ift.tt/2Iyhvon
Share:

08 Oktober 2019

Ini Risiko Investor Apabila Kucurkan Dana Ke Startup

Modal ventura, Ideosource menyatakan risiko bagi investor yang berencana untuk berinvestasi modal di perusahaan pemula. Manajemen dan co-pendiri pendiri ideosource Edward Ismawan Chamdani, mengatakan investor akan memberikan suntikan dana tergantung pada startup mana yang mereka inginkan untuk menyediakan dana.

Edward memberikan contoh apakah investor kapitalis menyuntikkan dana untuk perusahaan rintisan pada tahap awal pendanaan (tahap awal) untuk membangun bisnis mereka bisa berisiko, meskipun secara nominal kecil.

“Risikonya spesifik, ya, tapi bisa diukur. Ini artinya terserah dia [investor] untuk berinvestasi di babak benih atau seri A. Karena risikonya lebih tinggi [gagal] tetapi dan kebutuhannya kecil,” kata Edward.

Dia menjelaskan bahwa risiko yang berbeda akan dihadapi jika investor menyuntikkan modal untuk startup yang memasuki dana seri B dan C. Pada tahap itu, startup dianggap lebih sangat stabil sehingga investor berani menyuntikkan lebih banyak dana.

“Tetapi jika dia [startup] seri B dan C, rata-rata lebih stabil dan perusahaan ventura biasanya memiliki dana yang lebih kuat karena probabilitas kegagalan lebih kecil,” katanya.

Terkait dengan pendanaan, para pemula di fase pendanaan awal seringkali menargetkan investasi di kisaran Rp 500 juta hingga Rp 2,5 miliar. Dana awal ini dibuat untuk mengidentifikasi pengguna potensial dan mengidentifikasi sesuai dengan produk yang dikembangkan.

Untuk pendanaan Seri A, rata-rata investor akan menyuntikkan dana mulai dari Rp10 miliar hingga Rp33 miliar. Pada tahap ini, startup berada di tengah membangun bisnis untuk ekspansi dan mencari model bisnis yang tepat.

Meningkatkan pendanaan seri B, startup melihat pendanaan dari Rp22 miliar menjadi Rp88 miliar. Dalam fase pendanaan seri C, startup mulai masuk dalam kategori perusahaan yang lebih tua atau lebih tua.

Dana yang dikemas dalam seri C sering digunakan untuk ekspansi produk dan pembukaan cabang di negara ini dan di seluruh dunia. Dana nominal besar telah disediakan, mulai dari Rp30 miliar hingga Rp1 triliun.

Edward mengatakan banyak hal menjadi patokan bagi investor sebelum menyuntikkan dana untuk startup. bagaimana pendiri atau CEO memimpin perusahaan dan ukuran pasar yang ditawarkan adalah dua dari sejumlah poin pertimbangan.

“Dari Ideosource biasanya ada 10 hal penting, misalnya seberapa baik atau buruk pendiri dan ukuran pasar. Pendiri startup penting untuk dilihat karena ia seperti kapten kapal untuk memimpin perusahaan untuk terus membangun, “jelasnya.

https://ift.tt/2ASVDzK
Share:

e-Commerce Dan Ride-Hailing Menjadi Penyumbang Terbesar Ekonomi Digital Indonesia

Sektor wahana dan perdagangan elektronik merupakan kontributor utama bagi ekonomi digital Indonesia. Perkembangan signifikan dalam sektor perjalanan dan e-niaga masing-masing didorong oleh Hari Belanja Nasional (Harbolnas) dan layanan pengiriman makanan.

Ekonomi digital Indonesia diperkirakan mencapai US $ 40 miliar, atau sekitar Rp565 triliun pada 2019. Dari jumlah ini, sektor perjalanan AS menyumbang US $ 6 miliar, sedangkan e-commerce menyumbang US $ 21 miliar atau lebih dari 50 persen.

“Pertumbuhan e-commerce sangat didorong oleh harbolnas. Naiknya gelombang naik didorong oleh layanan pengiriman makanan,” kata Direktur Pelaksana SEA Google Randy Jusuf kepada kantor Google Indonesia, Senin (7/10) ).

Randy mengatakan di Asia Tenggara ada berbagai jenis festival belanja online seperti 9.9 (9 September), Singles Day (11 November) hingga 12.12 (12 Desember).

Menurut Google Trends, pencarian terkait voucher, kupon, dan promosi yang biasanya ditawarkan oleh pemain e-Commerce selama festival belanja meningkat lebih dari dua kali lipat dalam empat tahun terakhir.

“Menurut Google Trends, pencarian terkait voucher, kupon, dan promo yang biasa ditawarkan dalam e-commerce di pusat perbelanjaan sedang meningkat,” katanya.

Selain itu, Randy juga mengatakan bahwa e-commerce memiliki strategi pemasaran yang unik untuk meningkatkan transaksi di Indonesia. E-commerce biasanya menyelenggarakan streaming langsung influencer untuk membuka kotak perangkat atau memberikan penilaian terhadap merek tertentu.

Tidak hanya itu, e-commerce juga memiliki strategi pemasaran untuk secara aktif melibatkan konsumen. E-commerce meluncurkan sejumlah game dengan misi untuk mengurangi harga item platform tertentu.

“Saat ini ada banyak influencer live streaming untuk membuka kotak beberapa perangkat untuk meningkatkan minat konsumen. Bahkan mereka juga meluncurkan game untuk mengurangi harga komoditas,” katanya.

Di sisi lain, pertumbuhan naik kendaraan juga didorong oleh pertumbuhan pengiriman pesan antara makanan dan jasa keuangan.

Randy mengatakan empat tahun lalu, platform naik-panggilan memiliki fokus utama pada penyediaan layanan transportasi berbasis aplikasi.

“Sektor ini telah berkembang, tidak hanya menyediakan layanan transportasi, tetapi juga menyediakan layanan pesan antara makanan dan layanan keuangan,” katanya.

Layanan pengiriman makanan telah menjadi faktor utama dalam mengubah perilaku konsumen sejak 2018. Layanan yang pada awalnya digunakan oleh sejumlah orang semakin banyak digunakan oleh konsumen.

“Layanan pengiriman makanan telah menjadi populer untuk memesan makanan untuk menghemat waktu, menghindari lalu lintas, dan cuaca hangat,” kata Randy.

Jumlah promosi memainkan peran penting untuk mendorong pengguna mencoba layanan pengiriman makanan. Tidak mengherankan, minat terhadap layanan ini telah meningkat tajam.

“Menurut Google Trends, pencarian merek pengiriman makanan online telah berkembang lebih dari 13 kali di Indonesia,” kata Randy.

https://ift.tt/2odEU7H
Share:

07 Oktober 2019

Paypal Mengundurkan Diri Dari Asosiasi Uang Kripto Libra

Perusahaan teknologi keuangan, PayPal, mengatakan telah meninggalkan Asosiasi Libra. PayPal menjadi anggota pertama yang meninggalkan proyek mata uang Google crypto.

“PayPal telah memutuskan untuk tidak lagi berpartisipasi dalam Asosiasi Libra. Kami akan terus mendukung Libra dan berharap bahwa kami dapat bekerja sama lagi di masa mendatang,” kata PayPal dalam sebuah pertanyaan.

Seperti diketahui, kecaman internasional Libra terus meningkat. Bank sentral dan pemerintah mengkritik sistem moneter Facebook dan bertanya bagaimana peraturan itu bekerja.

“Dibutuhkan keberanian dan ketekunan khusus untuk melakukan upaya yang ambisius seperti Libra,” kata Kepala Kebijakan dan Komunikasi Libra, Dante Disparte.

Disparte mengatakan perjalanan itu panjang dan menantang. Menurutnya, lebih baik mengetahui kurangnya janji sekarang daripada di masa depan.

Sebelumnya, Facebook mengumumkan rencana untuk meluncurkan mata uang digital pada Juni 2020. Mata uang kripto ini diluncurkan bekerja sama dengan anggota lain dari Asosiasi Libra.

Libra dapat membawa lebih dari satu miliar orang tanpa rekening bank ke dalam sistem keuangan.

Vodafone, Mastercard, dan Visa sedang mempertimbangkan kembali keterlibatan mereka di Libra.

https://ift.tt/2OszwYS
Share:

Solusi Logistik Bukalapak dan Lion Parcel untuk UKM

Bukalapak dan Lion Parcel telah mengumumkan kerja sama untuk menyelesaikan masalah pengiriman barang antar pulau untuk UKM Indonesia. Kolaborasi ini menghadirkan jalur khusus untuk armada yang didukung oleh armada Lion Air Group melalui Lion Parcel. Kerja sama ini juga diyakini akan meningkatkan persaingan sepatu karena penciptaan sistem pengiriman yang cepat dan efisien di lebih dari 500 kota di Indonesia.

“Sebagai perusahaan yang digerakkan oleh pelanggan, kami berkomitmen untuk selalu menemukan solusi untuk masalah yang dihadapi pengguna kami, terutama jejak kaki. Kami telah memilih untuk bekerja dengan Lion Parcel, yang memiliki 230 pesawat dan 210 pesawat. rute penerbangan antar pulau ke Indonesia, “Pendiri Bersama Bukalapak dan Presiden Fajrin Rasyid mengatakan sambil menjelaskan alasan di balik kerja sama ini.

Dalam rilisnya, Bukalapak mengutip data dari hasil penelitian Supply Chain Indonesia (SCI), seperti yang dilaporkan oleh PwC, yang menyatakan bahwa 2017 biaya logistik di Indonesia masih relatif tinggi, mencapai 23,5% biaya produksi. Angka ini masih tinggi dibandingkan dengan negara-negara ASEAN lainnya seperti Vietnam (15%), Thailand (13,2%), Malaysia (13%), dan Singapura (8,1%).

Menanggapi kerja sama ini, CEO Lion Parcel Farian Kirana menjelaskan bahwa partainya lebih terhubung ke jaringan pelanggan di berbagai daerah di Indonesia berkat kemitraan dengan perusahaan e-commerce seperti Bukalapak .

Dia juga menambahkan bahwa dia optimis bahwa dia dapat memainkan peran kunci dalam menyediakan layanan logistik untuk UKM dan menjangkau banyak daerah di Indonesia. Beberapa fitur yang disediakan antara lain, pengiriman dijamin 2 kali lebih cepat dari layanan pengiriman lainnya.

Semua mitra Lion Parcel dipantau secara real time melalui sistem terpusat di Jakarta, sehingga mitra Lion Parcel berbagi komitmen dan tanggung jawab yang sama di mana pun mereka berada.

“Dengan menghubungkan fasilitas pengiriman barang dagangan Lion Parcel, pelanggan kami, termasuk jutaan pelanggan Bukalapak, dapat menjaga kelangsungan bisnis melalui hal-hal seperti pergantian yang lebih cepat modal dan kepercayaan yang tinggi dari konsumen, “tambah Farian.

Awal dari kolaborasi ini ditandai dengan diperkenalkannya armada Lion Parcel berlogo Bukalapak di badan pesawat yang terletak di hanggar Batam Aero Technic. Pengguna Bukalapak juga akan menerima banyak promo dan penawaran menarik di sekitar pos.

Dalam kemitraan ini, Bukalapak telah memposisikan dirinya sebagai perusahaan teknologi dengan kepedulian di sektor logistik. Perusahaan yang baru-baru ini menerima pendanaan Seri F juga memiliki posisi Logistik AVP yang diisi oleh Anudeep Pendem.

Dalam hal pembaruan pengiriman, Bukalapak sekarang memiliki layanan Pengiriman Terbuka yang bekerja dengan beberapa mitra logistik. Bukalapak juga bermitra dengan Paxel untuk mengirimkan pengiriman pada hari yang sama antar kota antar provinsi.

https://ift.tt/33iXOJd
Share:

05 Oktober 2019

Gofood Menyumbang 18 Triliun Ke Gojek

Gofood menyumbangkan Rp18 triliun untuk Gojek. Namun, Gojek tidak menyebutkan persentase Gofood dari total pendapatan Gojek ini.

“Jika ini adalah persentase, kami tidak dapat memberikan angka tertentu. Tetapi yang jelas bagi Gofood adalah bahwa kami telah menyumbang Rp18 triliun (untuk Gojek),” kata VP Corporate Affairs Ekosistem Pangan Perusahaan, Rosel Lavina menjelaskan kepada staf media di Mal Senayan City, Jakarta, Jumat (4/10)).

Namun, Rosel tidak mengungkapkan bahwa pendapatan Gofood dikumpulkan pada jam berapa. Sejak, sebelum CEO Gojek Nadiem Makarim diumumkan tahun lalu, Gofood berkontribusi Rp28,7 triliun.

Nadiem juga mengumumkan bahwa pendapatan terbesar mereka berasal dari Gofood dan Gopay. Gopay sendiri berkontribusi Rp90,4 triliun. Jadi, pada tahun 2018 sumber pendapatan terbesar untuk Gojek adalah Gopay. Transaksi Gofood tidak termasuk sepertiga dari transaksi Gopay. Total transaksi (GMT) of Things pada tahun 2018 berjumlah Rp126 triliun.

“Transportasi online […] hanya menyumbang kurang dari seperempat transaksi Gojek (GMV). Ini banyak makanan dan jauh lebih mahal,” katanya dalam wawancara dengan Nikkei Asian Review.

Dengan total pendapatan ini, Nadiem menganggap bahwa perusahaannya tidak perlu membuat layanan transportasi online mereka menguntungkan jika mengusulkan untuk menjual saham awal.

Lebih lanjut, diklaim oleh VP Corporate Affairs Ekosistem Makanan Gojek, Rosel Lavina mengatakan Gofood saat ini adalah layanan pengiriman makanan terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara. Ini bisa dilihat dari jumlah opsi menu 12 juta dari 400 pedagang Asia Tenggara.

“Mengapa kita mengatakan bahwa kita nomor satu dan terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara [Thailand dan Vietnam], mereka akan memilih Gofood dalam hal jumlah varian makanan tertinggi, jumlah yang paling beragam dari pedagang dan pengemudi kami juga dianggap lebih ramah dan berpengetahuan luas, “kata Rosel.

Sementara itu, menurut data internal Gojek, layanan pengiriman makanan Gofood mengendalikan 75 persen pangsa pasar Indonesia.

“Data internal kami menunjukkan bahwa kami memiliki 75 persen pangsa pasar di Indonesia,” lanjutnya.

“Jadi ini cukup untuk membuktikan posisi kami dan dari beberapa data internal kami telah menunjukkan bahwa kami memiliki 75 persen pangsa pasar di Indonesia,” lanjutnya.

https://ift.tt/31OO8pp
Share:

Gofood Klaim Sebagai Layanan Antar Makanan Terbesar Di Asia Tenggara

Gofood mengklaim sebagai layanan diversifikasi pangan terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara. Ini bisa dilihat dari jumlah pedagang yang bergabung dan opsi menu total yang tersedia di salah satu layanan yang disediakan oleh Gojek.

Saat ini ada total 12 juta pilihan menu dari 400 pedagang Asia Tenggara. Layanan pemesanan makanan Gojek saat ini tersedia di Indonesia, Thailand dan Vietnam. Di Indonesia, Gofood mengklaim menguasai 75 persen pangsa pasar pengiriman makanan.

“Mengapa kita mengatakan bahwa kita nomor satu dan terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara [Thailand dan Vietnam], mereka akan memilih Gofood dalam hal jumlah varian makanan tertinggi, jumlah yang paling beragam dari pedagang dan pengemudi kami juga dianggap lebih ramah dan berpengetahuan luas, “VP Corporate Affairs Ecosystem Makanan Gojek, Rosel Lavina mengatakan kepada awak media di Senayan City Mall, Jakarta, Jumat (4/10).

Gofood juga mengungkapkan bahwa berdasarkan penelitian dari Nielsen Singapura, 84 persen responden Indonesia menganggap GoFood menawarkan layanan pengiriman makanan terbaik. Angka ini lebih tinggi dari rata-rata industri sebesar 39 persen.

Kepala Pejabat Makanan Gojek Catherine Hindra Sutjahyo mengatakan pencapaian ini merupakan bukti kepercayaan dan loyalitas konsumen terhadap teknologi dan inisiatif terbaru yang secara konsisten ditunjukkan oleh GoFood selama empat tahun terakhir.

“Kunci untuk berhasil memenangkan hati konsumen adalah pemahaman kita tentang konsumen kuliner di Indonesia. Pemahaman yang kami terjemahkan ke tinjauan ke masa depan dalam memberikan pengalaman pengguna yang unggul kepada konsumen. Kami tidak hanya menawarkan program diskon, kami meningkatkan kenyamanan dan kecepatan layanan. Konsumen bisa mendapatkan berbagai rekomendasi makanan. -Mendapatkan aplikasi GoFood sesuai keinginannya, “kata Catherine.

Penelitian ini diketahui melihat preferensi warga Indonesia terhadap empat layanan pengiriman makanan terbesar yang berbasis di Indonesia. Penelitian ini dilakukan di Jabodetabek, Yogyakarta, Bandung, Surabaya, Balikpapan, Medan dan Makassar menggunakan metode survei online yang melibatkan 1.000 pengguna acak.

https://ift.tt/2oPhiWS
Share:

Facebook Page

TRANSLATE

Translate This Page
English French German Spain Italian Dutch
Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Entri yang Diunggulkan

Keunikan Pulau Kumala, Destinasi Wisata Dekat Ibu Kota Baru

SuaraKaltim.id – Pulau Kumala merupakan salah satu destinasi wisata menarik yang dekat dengan ibu kota baru Nusantara. Pulau Kumala terletak...

Popular Posts

Diberdayakan oleh Blogger.

Arsip Blog