Sudah lebih dari setengah tahun Huawei masuk ke daftar hitam entity list pemerintah AS sebagai dampak perang dagang antara negara tersebut dengan China.
Huawei pun dilarang melakukan hubungan bisnis dengan perusahaan asal Amerika Serikat, termasuk Google. Akibatnya, ponsel-ponsel Huawei mulai seri Mate 30 tak bisa lagi menggunakan aplikasi dan layanan Google, seperti PlayStore atau Gmail.
Baru-baru ini Huawei sempat mengatakan akan benar-benar putus hubungan dari Google Mobile Service (GMS) -meskipun ketegangan AS-China mereda dan pemblokiran dicabut- untuk sepenuhnya menggunakan ekosistem Huawei Mobile Service ( HMS) buatan sendiri.
Pengumuman ini dibuat oleh Country Manager Huawei Austria, Fred Wangfei yang diterbitkan dalam laporan media Austria, Der Standard.
Dalam laporan itu, Wangfei mengatakan perusahaannya ingin lepas dari harapan politik. Dia mengatakan Huawei akan membuat ekosistemnya sendiri yang akan menjadi pesaing iOS dan Android, dua platform seluler utama saat ini.
Bahkan, kami akan meringkas dari Android Police pada hari Sabtu (1/2/2020), Wangfei mengklaim telah menyalin 24 dari 60 API penting pada platform HMS. Replika API dikembangkan oleh 4.000 pengembang Huawei.
Dibantah
Namun, pernyataan Fred Wangfei diperdebatkan oleh Huawei sendiri. Dilaporkan oleh Verge, perwakilan Huawei mengatakan bahwa pihaknya masih membuka pintu sebanyak mungkin untuk menggunakan kembali RUPS sebagaimana AS sebelumnya memblokirnya.
“Pilihan pertama kami tetap ekosistem Android terbuka, termasuk GMS – yang membuat kami pengecer nomor dua di dunia dalam hal pengiriman smartphone,” kata juru bicara Huawei.
“Namun, jika kita tidak dapat menggunakannya, kita memiliki kemampuan untuk membangun (ekosistem kita sendiri),” lanjut Huawei.
Menurut beberapa analis pasar, seperti Canalys, Strategy Analytics, dan Counterpoint Research, Huawei menempati peringkat kedua dalam pengiriman smartphone pada 2019, menggerakkan posisi Apple.
Meskipun bisnis Google telah ditangguhkan, Huawei belum sepenuhnya terpisah dari Android. Mereka masih menggunakan Android melalui open source AOSP (proyek open source Android) terbuka untuk siapa saja.
Tidak seperti lisensi Android lengkap, seperti pendahulu Huawei, AOSP tidak memiliki akses ke sejumlah layanan Google, termasuk aplikasi Play Store, Gmail, YouTube, dan banyak lagi.
“Saya percaya, Google dan Huawei akan diberikan lisensi, tetapi Anda perlu memastikan Google mutakhir,” kata juru bicara Huawei.
Huawei juga mengatakan masih menawarkan kerja sama untuk mengembangkan HMS. Perwakilan Huawei mengatakan HMS telah menerima respons positif di Eropa.
https://ift.tt/2Ulzi93
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.