26 Februari 2020

Incar Pasar Milenial Dan Gen Z, Gopay Kerja Sama Dengan Cinema XXI

Perusahaan pembayaran keuangan (fintech), GoPay bekerja di Cinema XXI. Melalui kemitraan ini, anak perusahaan Gojek menargetkan pengguna generasi gen milenial dan gen Z.

Menurut data dari Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) pada tahun 2019, 64% dari generasi muda milenial atau berusia 23-30 tahun menonton film nasional. Juga pada 81% generasi Z atau berusia 15-23 tahun.

Sedangkan pada 2018, ada 52 juta penonton film nasional di seluruh jaringan bioskop Indonesia. Berdasarkan data filmnasional.or.id, generasi milenial dan Z memiliki potensi untuk menjadi pemirsa berbasis film nasional yang berkembang.

Menurut Managing Director GoPay Budi Gandasoebrata, menonton film adalah salah satu kegiatan yang disukai banyak orang, terutama anak muda. “Selain itu, GoPay menerapkan standardisasi kode Respon Cepat (QRIS) sehingga teman-teman XXI dapat dengan bebas berdagang di bioskop dan kafe-kafe Cinema XXI menggunakan dompet elektronik lainnya,” katanya dalam siaran pers Selasa (25/2).

Kepala Corporate Communications dan Cinema XXI Brand Management Dewinta H keluarga berharap kemitraan ini dapat mendorong lebih banyak warga Indonesia, terutama generasi muda untuk menonton film nasional. “Dengan demikian, kebangkitan film nasional dapat meningkat,” katanya.

Melalui kemitraan ini, GoPay menawarkan program yang menawarkan tiket, serta makanan dan minuman di XXI Café dari 25 Februari hingga 4 Maret 2020. Hingga saat ini, GoPay telah bermitra dengan lebih banyak kepada 500 ribu mitra, 5 ribu e-commerce, 20 layanan pembayaran, dan 28 lembaga keuangan lainnya.

Bahkan, Gojek juga memiliki layanan video on-demand, GoPlay. Gojek meneliti bahwa pasar bisnis film sangat besar.

Berdasarkan data dari Pusat Pengembangan Indonesia (Pusbang), jumlah bioskop di bioskop terus meningkat. Jumlahnya mencapai 100,6 juta, 108,2 juta dan 129,5 juta selama periode 2016-2018.

Namun, kenaikan itu sebenarnya tidak sebanding dengan rasio pemirsa film lokal dengan penurunan keseluruhan. Rasio ini naik dari 36% di 2016 menjadi 37% di 2017. Tapi rasio itu kembali ke 36% tahun lalu. Itu artinya, pemirsa desa membeli banyak tiket film asing ke bioskop.

Kondisi ini berbeda di Korea Selatan, Jepang, dan Cina, di mana mayoritas penduduk menonton film lokal. Rasio pemirsa film lokal di tiga negara adalah hingga 51%, 55%, dan 62% sepanjang 2018.

Karena itu, Gojek menyediakan GoPlay yang diharapkan bisa menjadi alternatif bagi pengguna yang ingin menonton film di mana saja.

Sumber: Kunjungi website
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Facebook Page

TRANSLATE

Translate This Page
English French German Spain Italian Dutch
Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Entri yang Diunggulkan

Keunikan Pulau Kumala, Destinasi Wisata Dekat Ibu Kota Baru

SuaraKaltim.id – Pulau Kumala merupakan salah satu destinasi wisata menarik yang dekat dengan ibu kota baru Nusantara. Pulau Kumala terletak...

Popular Posts

Diberdayakan oleh Blogger.

Arsip Blog