Realme mengatakan aliansi vendor ponsel dari China sedang mempersiapkan berbagai fitur sistem operasi seluler untuk menghindari kekacauan Google.
Aliansi yang disebut Aliansi Global Developer Services Alliance (GDSA) yang disebut Realme telah mengembangkan fitur berbagi nirkabel, seperti Air Drop khusus untuk ponsel China.
Manajer Humas Realme Indonesia, Krisva Angnieszca, mengatakan bahwa Realme saat ini memiliki fitur seperti Air Drop yang disebut Realme Share. Fitur ini tidak hanya berfungsi untuk berbagi data antara ponsel Realme, tetapi juga antara vendor seluler yang berafiliasi dengan GDSA. Saat ini Realm terintegrasi dengan GDSA.
“Untuk bergabung dengan aliansi, kami dapat berbagi data dengan perangkat lain [dengan merek aliansi lain],” kata Krisva kepada perwakilan media di Melawai, Jakarta Selatan, Jumat (14/2).
Krisva menolak untuk menjelaskan apakah aliansi itu akan mengembangkan platform baru untuk menggantikan Google Play Store. Namun, ia mengatakan merek ponsel lain mengatakan aliansi itu berkembang di platform baru.
“Bahkan, beberapa merek mengatakan [pengembangan pengganti Google Playstore]. Hanya untuk lebih jelasnya, kami tidak dapat membagikannya hanya ketika ditanya tentang partisipasi Realme, bisakah Anda mengatakan ya,” kata Krisva .
Di masa lalu, ponsel dari Cina, Huawei, Xiaomi, Oppo dan Vivo dilaporkan telah bekerja sama untuk menciptakan platform baru untuk memerangi Play Store, toko aplikasi Google. Tujuan pengembangan ini adalah untuk menantang dominasi Google Play Store.
Keempat perusahaan sedang mengembangkan platform baru di bawah Global Developer Service Alliance (GDSA) yang dapat diakses oleh banyak ponsel Cina lainnya.
Platform baru ini direncanakan beroperasi di sembilan negara, dari India, Rusia, dan Malaysia, termasuk Indonesia. Bahkan Playstore versi Cina disebut sebagai yang tercepat di Maret 2020.
https://ift.tt/2SQuQwt
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.