Wartawan: Djarot Mediandoko (MG-437) | Editor: Deasy Mayasari
JualanBarang, BANDUNG Pandemi Covid-19 berdampak pada semua sektor kehidupan. Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terjadi dimana-mana. Di sisi lain, kesempatan kerja semakin menyusut. Banyak perusahaan berjuang untuk menemukan dana baru untuk mempertahankan bisnis mereka. Namun, di tengah kisruh tersebut, menjadi peluang bagi UKM termasuk Pisang Aroma Bandung.
Adalah Rahmat Sutisna, pemilik perusahaan Banana Aroma di Bandung, yang pernah menjadi pensiunan pengemudi sebuah perusahaan konsultan di Bandung. Ia harus memutar otak agar kelangsungan hidup dirinya dan keluarganya dapat terus berlanjut. Bekerja di sektor swasta bagi seorang lanjut usia bukanlah hal yang diharapkan, apalagi profesi pengemudi merupakan profesi umum yang bisa dipraktikkan oleh rata-rata orang.
Berat tentu saja berat. Apalagi jika harus melihat situasi dan keadaan dimana anak tersebut masih berada dalam CSA. Grace terus memutar otak. Saluran video online menjadi pusat perhatian. Setiap keterampilan yang dipelajari tentang bisnis masih dicari dan dipraktikkan. Jam demi jam dihabiskan, sambil mencoba ilmu baru di rumah menjadi kegiatan rutin.
Produk Pisang Aromatik Bandung. (Foto: Djarot/JualanBarang Indonesia)
Intinya adalah bagaimana tetap hidup dan hidup terus berjalan bersama orang-orang terkasih. Bagaimana dia bisa menyekolahkan putra satu-satunya tanpa membebani orang lain.
“Alhamdulillah, saya punya teman yang mau membantu saya lepas dari kesulitan hidup. Pengangguran sudah pasti jika saya dipecat dari pekerjaan sopir ini,” kata Rahmat.
Sebelum dipecat, Rahmat selalu mencari berbagai video skill yang beredar luas. Setelah itu dia menabung dan belajar. Rahmat tidak melewatkan kesempatan itu saat masih bekerja di perusahaan konsultan tersebut. Adanya Wifi gratis membuat Anda bebas berselancar untuk mencari video yang Anda inginkan.
Puncak dicintai para ulama telah tiba. Setelah berbekal pelatihan dari beberapa video, dengan tekad yang kuat, rasa pisang akhirnya menjadi pilihan bisnisnya. Tidak perlu banyak tenaga, biaya juga bisa diperhitungkan. Dia dan istrinya didukung oleh rekan-rekannya. Ia memilih tempat di pinggir jalan kompleks Panyileukan Bandung. Ia berharap produk yang dibuatnya menjadi tumpuan harapan dan banyak pembeli.
Belum lama ini, banyak pembeli yang menyukai rasa dari rasa pisang yang membuatnya. Mereka memuji rasanya yang enak. Belum lagi varian rasa pisang sehingga pembeli bisa memilih sesuai selera.
Pisang aroma Bandung ini memiliki varian yang berbeda-beda. Keju, coklat dan rasa original menjadi pilihan banyak pembeli. Apalagi di hari Minggu atau hari besar seperti Idul Fitri, Rahmat sering kebanjiran orderan. “400 pisang bisa terjual dalam satu hari,” kata Rahmat.
Toko Pisang Aroma Bandung Rahmat Sutisna. (Foto: Djarot/JualanBarang Indonesia)
Rahmat menjual pisang aroma dengan harga Rp 5.000 untuk 4 buah pisang aroma. “Jadi harga 1 rasa pisang itu Rp 1250,” jelasnya. Jadi dengan penjualan 400 buah pisang aroma maka total omzet dalam sehari adalah Rp. mencapai 500 ribu.
“Untuk sementara total modal harian sekitar Rp 300 ribu. Jadi kita bisa bawa pulang sebanyak Rp 200 ribu Rp 200 ribu tentunya masih untung kotor karena belum dipotong eksploitasi. Tapi, alhamdulillah. , kegiatan ini bisa digunakan untuk beribadah sambil menunggu ajal datang,” ujar Rahmat dengan tatapan serius.
Rahmat paham, sejak usianya masih muda, bisnis rasa pisang ini sudah cukup. Ia bisa mendapatkan penghasilan, setidaknya untuk membiayai anak satu-satunya yang masih bersekolah di SMK. “Jangan pernah menyerah, selalu berharap dan berusaha,” kata Rahmat.
Ia bersyukur, istrinya selalu mendukung apa yang ia coba lakukan untuk mengembangkan UMKM berupa produk Aroma Pisang di Bandung.
**)
aroma pisang bandung aroma pisang umkm bandung umkm Rahmat Sutisna bandung | Penerbit |
JualanBarang adalah Toko Belanja Online dengan konsep One-stop Shopping.
Anda bisa membeli produk dan barang di sini secara mudah dan cepat tanpa harus daftar.
Sumber Link: Kunjungi website
.
Kunjungi: Rasa Pisang di Bandung, Pelopor UMKM di Masa Pandemi
.
🏢 Toko Belanja Online
.
#belanjaonline #dirumahaja #belanjadarirumah #onlineshop #belanjamurah #belanja #olshop #belanjaonlinemurah #bajumurah #olshopmurah #belanjahemat #tokoonlinemurah #bajumurah #perlengkapanbayi #jualanku
.
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.