Wartawan: Megha Kusumaningtrias Nugraha (MG-436) | Editor: Deasy Mayasari
JualanBarang, BANDUNG – Dalam upaya mengatasi masalah stunting, Pemerintah Kota Bandung telah membentuk Tim Audit Kasus Stunting (AKS) melalui Surat Keputusan Walikota Bandung Nomor 800/Kep.850-DPPKB/2022. Langkah ini diambil karena prevalensi dwarfisme di Kota Bandung sebesar 26,40 persen.
Menurut Kepala Badan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Bandung, Dewi Kania Sari, dwarfisme merupakan salah satu prioritas utama pemerintah, sehingga diperlukan percepatan untuk menanggulanginya.
“Berdasarkan data SDGI 2021, prevalensi dwarfisme di Kota Bandung sebesar 26,40 persen dan prevalensi dwarfisme di Kota Bandung sebesar 26,40 persen,” kata Dewi di kantornya, Senin (17/10/2022).
Ia melanjutkan, berdasarkan data e-PPGBM tahun 2021 terdapat 7.568 atau 7,59 persen balita kerdil di Kota Bandung.
Berdasarkan hal tersebut, Pemkot Bandung wajib melakukan audit stunting minimal dua kali dalam setahun.
“Ini merupakan audit pertama yang mengambil sampel dari dua kecamatan dan kelurahan,” ujarnya
Lokasi tersebut meliputi sampel dari Kanton Babakan Ciparay, Desa Margahayu Utara dan Kanton Bandung Kidul, Desa Kujangsari.
Dipilihnya empat lokasi tersebut, tambah Dewi, karena angka prevalensi dwarfisme masih relatif tinggi di sana.
“Sasaran terkontrol terdiri dari calon pengantin, ibu hamil, ibu nifas, anak-anak dengan dwarfisme yang dianalisis oleh masing-masing tim ahli. Hasilnya akan dipresentasikan hari ini,” tambahnya.
Menanggapi hal tersebut, Ketua TP PKK Kota Bandung Yunimar Mulyana mengatakan bahwa dwarfisme tidak hanya mengganggu pertumbuhan dan perkembangan fisik anak, tetapi juga perkembangan lainnya.
Ilustrasi mencegah dwarfisme. (Foto: Kementerian Kesehatan RI)
“Upaya yang kita lakukan sejak 2019 sudah melalui Bandung Tanginas. Kita sudah ke seluruh kecamatan,” kata Yunimar.
Sejak 2019, Pemkot Bandung bermitra dengan Baznas untuk menyediakan makanan siap saji bergizi di 15 desa kerdil.
Program ini akan terus berkembang hingga tahun 2021, sebanyak 151 kelurahan menjadi target Bandung Tanginas.
“Kami juga memberikan pelatihan posyandu. Ada buku catatan smart framework untuk dwarfisme sebagai bahan referensi untuk mengetahui apa itu dwarfisme dan bagaimana cara mengatasinya,” jelasnya.
Tahun ini, Pemkot Bandung kembali bekerjasama dengan Baznas melalui program pemberdayaan keluarga Tanginas.
“Sekarang bukan hanya penerima manfaat, tetapi juga keluarga mereka, kita perlu menemani mereka agar mereka lebih memahami,” katanya.
Program Bandung Tanginas membawa Pemkot Bandung tingkat provinsi menjadi Regional Planning Award 2022.
“Kami menempati peringkat pertama dalam inovasi pembangunan dengan tema pemulihan ekonomi dan reformasi struktural,” ujarnya.
Selain program Bandung Tanginas, Pemkot Bandung juga akan meluncurkan program pemberdayaan budidaya ikan ember (Budikdamber) di setiap kelurahan.
“Akan ada 755 target yang akan menjadi penerima manfaat program Budikdamber. Keluarga-keluarga ini juga akan mendapat pendampingan intensif. Jadi kita tidak hanya berbagi, tapi ada bantuan sampai mereka paham dan berhasil,” tambah ketua PKK Kota Bandung siap . TP tentang upaya Pemerintah Kota Bandung mengatasi dwarfisme di Kota Bandung.
**)
dwarfisme dwarfisme tim audit dwarfisme kota bandung cegah dwarfisme dppkb bandung pemerintah kota bandung bandung | Penerbit |
JualanBarang adalah Toko Belanja Online dengan konsep One-stop Shopping.
Anda bisa membeli produk dan barang di sini secara mudah dan cepat tanpa harus daftar.
Sumber Link: Kunjungi website
.
Kunjungi: Prevalensi stunting di kota bandung mencapai 26,40 persen, pemerintah kota membentuk tim audit
.
🏢 Toko Belanja Online
.
#belanjaonline #dirumahaja #belanjadarirumah #onlineshop #belanjamurah #belanja #olshop #belanjaonlinemurah #bajumurah #olshopmurah #belanjahemat #tokoonlinemurah #bajumurah #perlengkapanbayi #jualanku
.
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.