Wartawan: Djarot Mediandoko (MG-437) | Redaktur : Bambang H Irwanto
JualanBarang, BANDUNG – Tidak seperti UKM kebanyakan, Sri Agustini Yukanan melayani kebutuhan penyandang disabilitas, seperti kaki palsu, tangan palsu, dan sebagainya. Sri yang merintis perusahaan berbendera Anugrah Jaya Disabilitas (AJD) Bandung ini bahkan mempekerjakan penyandang disabilitas. Produk yang mereka buat bukan untuk tujuan komersial.
“Saya mendirikan perusahaan ini dengan tujuan untuk membangkitkan semangat” para penyandang disabilitas dengan karya nyata, akhlak mulia dan kemandirian,” kata Sri Agustini Yukanan yang juga ketua Aliansi Perempuan Penyandang Disabilitas dan Lansia.
Salah satu visi APD, lanjut Sri, adalah mengantarkan penyandang disabilitas agar setara dalam beribadah dan bekerja. “APD ini sudah lama digunakan, namun akta notarisnya diperbaharui pada tahun 2016,” kata Sri.
Produk AJD dipamerkan di pameran West Java Merchant Festival. (FOTO: Djarot/JualanBarang Indonesia)
Sebelumnya, Sri bekerja di sebuah perusahaan manufaktur prostetik. Saat merasa mampu membuka usaha sendiri, ia mencoba peruntungan dengan memulai bisnis PBM. “Saya berpikir, kenapa tidak membuka usaha sendiri agar bisa membantu orang lain,” kata Sri seraya mengatakan perusahaannya tidak terlalu komersial.
Pembeli kami tidak hanya berada di Bandung atau Jawa Barat, tetapi juga di luar Jawa yaitu Lampung, Riau, Maluku dan sebagainya,” kata Sri.
Dulu, setiap ada pesanan, kata Sri, prosesnya maklun atau diperbantukan kepada orang lain. Namun, sejak 2016, Sri sudah bisa bekerja secara mandiri. “Saya sekarang dengan 9 anggota tim produksi, terdiri dari 3 penyandang disabilitas dan 6 pegawai umum atau non disabilitas,” kata Sri.
Selama ini promosinya melalui media sosial seperti Facebook, Instagram, WhatsApp. Dia juga menerima pesanan dari kemitraan, termasuk Baznas. Baznas juga memberinya dukungan permodalan.
Sejauh ini, pesanan yang paling banyak diminta adalah kaki palsu. Ada juga permintaan prostesis tangan dan sebagainya.
Seorang karyawan AJD menempelkan kaki palsu ke pembeli. (FOTO Instagram/Dokumen Pribadi)
Sri menjelaskan, berdasarkan standarisasi atau regulasi dari Kementerian Kesehatan, kaki palsu yang dibuat harus nyaman bagi penggunanya. Oleh karena itu lebih baik mengukur kaki yang bersangkutan terlebih dahulu sebelum membuat kaki palsu.
Bagi yang memesan prostetik yang berada di luar Jawa atau yang tinggal jauh, biasanya Sri memastikan ada 10-20 orang yang memesan prostesis. “Tidak jarang ada penugasan dari lembaga sosial di luar Jawa, seperti di Riau. Kami pastikan penugasannya besar karena harus diukur dulu. Dari jumlah itu saya bisa memesan biaya transportasi dan akomodasi untuk tim yang pergi ke sana,’ jelasnya.
Karena itu, Sri menetapkan jumlah tertentu untuk klien, terutama yang meminta, itu adalah lembaga sosial sehingga dia juga bisa menghitung biaya operasional. “Seperti yang saya katakan, bisnis ini tidak sepenuhnya komersial,” jelasnya.
Selain itu, untuk hal-hal yang berkaitan dengan tubuh, tulang, ortopedi dan lain-lain harus diukurkan kepada pasien. “Tidak mungkin memperkirakan, misalnya karena keterbatasan jarak. Jika prostesis tidak nyaman dipakai, mereka bisa kecewa,” jelasnya.
Menurut Sri, rata-rata produk yang dibuat dalam sebulan mencapai 15 kaki palsu. Jumlah tersebut dapat menutupi biaya bahan baku, operasional dan gaji SDM. “Khususnya untuk biaya listrik dari penggunaan tungku yang membutuhkan banyak daya,” kata Sri.
Tidak dapat disangkal bahwa kondisi kenaikan harga BBM otomatis akan menaikkan harga komoditas. Namun jika dia menaikkan harga jual, banyak pembeli yang akan keberatan dan akhirnya dia pun harus bisa mengatasi keadaan tersebut. “Pesanan sekarang sudah cukup normal, berbeda ketika kita bisa kebanjiran pesanan selama pandemi,” kata Sri.
Di masa pandemi, Sri harus pergi ke tempat atau kediaman pemesan karena masyarakat saat itu membatasi untuk keluar rumah. Ini berkah dari pandemi,” kata Sri.
**)
sri yukanan ajd anurah jaya handicap umkm bandung umkm bandung merchant festival jabar bandung | Penerbit |
JualanBarang adalah Toko Belanja Online dengan konsep One-stop Shopping.
Anda bisa membeli produk dan barang di sini secara mudah dan cepat tanpa harus daftar.
Sumber Link: Kunjungi website
.
Kunjungi: Merintis UKM nonkomersial, memasarkan produk bagi penyandang disabilitas
.
🏢 Toko Belanja Online
.
#belanjaonline #dirumahaja #belanjadarirumah #onlineshop #belanjamurah #belanja #olshop #belanjaonlinemurah #bajumurah #olshopmurah #belanjahemat #tokoonlinemurah #bajumurah #perlengkapanbayi #jualanku
.
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.