14 Desember 2019

Grab Bakal Uji Coba Kendaraan Listrik Di Jabodetabek Awal Tahun 2020

Grab mengumumkan pengujian kendaraan listrik roda empat dan dua di Jabodetabek, yang merupakan bagian dari roadmap kendaraan kendaraan (Roadmap EV Ecosystem Road) untuk mempercepat adopsi transportasi lingkungan yang lebih besar.

Peluncuran ini juga dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Kelautan dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan; Menteri Riset dan Teknologi dan Kepala BRIN Bambang Brodjonegoro; perwakilan dari lintas kementerian, dan mitra pabrikan.

Dalam peta jalan, Grab akan menggunakan kemitraan dengan salah satu investornya Hyundai sebagai produsen mobil melalui entitas lokal Hyundai Motor Manufacturing Indonesia, Astra Honda Motor (AHM), dan Gesits untuk roda empat. Kendaraan akan dipasangkan awal tahun depan.

Mobil listrik yang dibawa adalah Hyundai Ioniq Electric dengan kapasitas baterai 38 kwh, mampu melakukan perjalanan 380 kilometer pada satu waktu yang cukup untuk mengisi daya Jabodetabek. Produk ini dirancang khusus untuk kondisi di Indonesia.

Presiden Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata mengatakan mobil listrik ini bernama Grab Car EV dan berstatus ASK (transportasi khusus) taksi online dengan plat hitam. Ini dapat dipesan dalam aplikasi Grab. Aksesibilitas terbatas ke Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) yang sudah tersedia.

“Jenis mobil yang disediakan Hyundai adalah tipe baru khusus untuk Indonesia. Dari sini kita dapat menyelesaikan masalah dengan teknologi leapfrog yang lebih maju untuk Indonesia. Masalah utama Jakarta adalah polusi yang relatif tinggi. Langkah hijau dari Grab akan membantu menghasilkan udara yang lebih baik, “katanya, Jumat (13/12).

Sementara untuk dua roda, ketersediaan akan acak, sehingga memudahkan pengguna untuk mendapatkannya. Jumlah unit yang tersedia untuk tahap awal adalah 20 unit mobil Hyundai, dan 20 unit motor listrik AHM dan Gesits.

Unit motor bekas Grab dari AHM adalah PCX Electric, yang mampu mengendarai sepeda motor 69 km yang ditenagai oleh dua unit baterai portabel yang disebut Honda Mobile Power Pack. Sedangkan Gesits adalah produsen motor listrik lokal di Indonesia.

Klik untuk melihat slideshow

Direktur Eksekutif Grab Indonesia Ongky Kurniawan menjelaskan bahwa, mengingat ini adalah ujian, Grab akan menguji kelayakan sepeda motor EV di seluruh perjalanan Grab, termasuk pengiriman makanan dan barang. Tujuannya adalah untuk mendapatkan data sebanyak mungkin untuk memetakan kembali model bisnis, bentuk kerjasama pengemudi-mitra, dan banyak lagi.

“Selain itu, kami ingin tahu untuk stasiun pengisian mana pun titik terbaiknya. Dengan dua merek sepeda motor yang kami gunakan, kami juga ingin tahu berapa lama daya tahannya, keduanya dibuat dari berbagai negara, satu di antaranya adalah asli Indonesia, “tambah Ongki.

Dia juga memastikan mobil listrik ini akan dikendarai oleh pengemudi yang sama. Hanya saja skema kemitraan belum didefinisikan. Melihat model bisnis di Singapura, ia melakukannya dalam prosedur sewa harian.

“Tidak perlu bahwa sewa sehari-hari dilakukan di sini, apakah itu investasi awal atau tidak. Kita belum memutuskan model bisnis final.”

Bangun ekosistem kendaraan listrik

Ridzki menjelaskan bahwa dalam mengembangkan ekosistem baru, Grab tidak beroperasi sendirian, itu membutuhkan kerja sama dengan berbagai pihak. Oleh karena itu, perusahaan telah menghubungkan beberapa BUMN di Indonesia, salah satunya adalah PLN untuk menyediakan SPKLU.

Di Singapura, Grab memiliki 200 unit tipe Hyundai KONA sejak awal tahun ini. Perusahaan telah bekerja sama dengan perusahaan listrik SP Group untuk menggunakan jaringan pengisian EV publik untuk armada EV Grab.

Untuk mempercepat implementasi Peraturan Presiden No.55 tahun 2019 tentang percepatan program kendaraan bermotor berbasis baterai, PLN bekerja dengan 20 mitra strategis.

Selain Grab, PLN telah bermitra dengan Gojek, BlueBird, Transjakarta, Mobil Anak Bangsa, Build Your Dream (BYD) sebagai penyedia transportasi.

Pada kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Bidang Kelautan dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa untuk mendukung ekosistem kendaraan listrik, Hyundai menunjukkan komitmennya untuk berinvestasi di Indonesia dengan membangun pabrik khusus untuk mobil listrik.

“Peletakan batu pertama akan dimulai sekitar Maret-April tahun depan. Ini akan membantu Indonesia meningkatkan nilai domestik, sampai sekarang kami selalu mengekspor bahan baku,” pungkasnya.

https://ift.tt/2LUN5Oy
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Facebook Page

TRANSLATE

Translate This Page
English French German Spain Italian Dutch
Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Entri yang Diunggulkan

Keunikan Pulau Kumala, Destinasi Wisata Dekat Ibu Kota Baru

SuaraKaltim.id – Pulau Kumala merupakan salah satu destinasi wisata menarik yang dekat dengan ibu kota baru Nusantara. Pulau Kumala terletak...

Popular Posts

Diberdayakan oleh Blogger.

Arsip Blog