Instagram sedang mencoba kebijakan baru untuk menjaga agar jumlah pengguna tetap tertarik. Kebijakan tersebut dilaporkan telah dibuat untuk melindungi kesehatan mental pengguna yang terobsesi dengan jumlah suka.
Namun ternyata bukan hanya karena alasan kesehatan. Ada faktor bisnis di balik munculnya kebijakan.
Tiga mantan staf Instagram yang tidak ingin diidentifikasi mengatakan bahwa perubahan itu dibuat untuk memungkinkan orang untuk mengunggah lebih banyak konten ke Instagram lebih sering.
Dari kesaksian mantan karyawan, diketahui bahwa dengan menyembunyikan jumlah suka pengguna menjadi kurang peduli dengan respons orang lain. Dengan demikian, pengguna akan lebih cenderung mengunggah konten ke platform.
Kemudian, dengan jumlah unggahan yang lebih tinggi, itu berarti pengguna menghabiskan lebih banyak waktu di Instagram.
Bagi perusahaan, ini adalah hal yang baik karena mereka dapat menampilkan lebih banyak iklan.
CEO Instagram, Adam Mosseri mengatakan bahwa menghapus jumlah suka ditujukan untuk meningkatkan kualitas konten.
Melalui akun Twitter-nya, Instagram juga mengumumkan bahwa alasan di balik pengujian ini adalah untuk pengguna yang berfokus pada foto dan video yang dibagikan dan bukan seberapa banyak orang menyukai posting tersebut.
Instagram kini telah menjadi “tambang emas” baru untuk perusahaan induknya, Facebook.
Platform media sosial ini telah menjadi bagian yang sangat penting dengan lebih dari 1 miliar pengguna aktif setiap bulan.
https://ift.tt/34aknQc
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.