Selain Google Maps, pengendara juga dapat menggunakan aplikasi navigasi lainnya, terutama Waze untuk memudahkan perjalanan melalui ponsel.
Peta di Waze dikembangkan oleh grup bernama Waze Map Editor yang dibentuk pada tahun 2014 dan terdaftar secara resmi di www.waze.com/editor.
Editor Peta Waze Ketua Indonesia Christian Iskandar ketika ditemui di Jakarta pada hari Rabu (25/9), mengatakan peran tim adalah untuk meningkatkan kinerja Waze, memperbarui peta, membuat peta di daerah-daerah yang belum disentuh hingga pada pengeditan peta di Waze.
Menurut Christian, ada 30 ribu editor peta sukarela yang tersebar di seluruh dunia, sementara di Indonesia ada 500 orang. Christian menjelaskan bahwa dari 500 sukarelawan aktif, saat ini ada sekitar 200 orang. Para editor peta ini berasal dari berbagai kalangan.
“Ya, mungkin itu hobi, bahkan hobi seperti itu. Ada dokter, ada juga pilot, wirausahawan juga banyak anggota masyarakat. Tidak dibayar, tetapi memang berdampak bagi orang-orang di jalanan, “kata Christian.
Membuat peta di Waze seperti ‘menggambar’. Editor memiliki akses untuk mengedit dan memasukkan informasi penting yang diperlukan oleh driver melalui situs web resmi Waze.
Sementara proses pengeditan dilakukan dengan menggunakan komputer, itu tidak memerlukan spesifikasi yang terlalu canggih. Satu demi satu jalan kemudian diedit, lalu deskripsi editor peta disediakan berdasarkan Google View.
“Satu segmen dilakukan satu per satu. Setelah peta, utama adalah tampilan google. Maka setiap jalan harus ditulis oleh,” katanya.
Setelah menyelesaikan suatu wilayah, editor peta akan mengunci. Ada level atau level penguncian dari editor, dari level satu ke level tertinggi, enam. Untuk tingkat atas itu berarti hanya editor yang dimaksud yang dapat membukanya. Ini untuk menghindari kesalahan atau tangan jahil.
Sementara itu, jika dikunci oleh pengguna level 1, maka mereka yang dapat memberikan persetujuan adalah pengguna level yang sama atau lebih tinggi. Setiap perubahan yang dilakukan oleh editor adalah bersyarat, yaitu, orang yang bersangkutan harus terlebih dahulu keluar dari tempat itu.
“Untuk menyimpan peta. Jangan biarkan siapa pun masuk untuk menghapusnya. Jadi, tinggi log untuk tempat itu sempurna,” kata Christian.
Setiap editor yang membuat pembaruan di jalan mendapat poin. Poin-poin ini digunakan sebagai parameter tingkat editor. Semakin tinggi poin, potensi untuk meningkatkan tingkat editor peta.
Menurutnya proses pembuatan peta yang sangat rinci dimulai dengan nama jalan, penempatan bangunan dengan namanya, peraturan lalu lintas setempat misalnya pada jalur adalah satu arah atau tidak, posisi jalan buntu portal.
“Seperti misalnya banyak jam jalan telah porting, pengendara tentu akan merasa sulit untuk keluar bahkan jika mereka mengikuti pedoman Waze. Sekarang pembaruan tentang jalan telah diedit oleh anggota kami masyarakat, “katanya.
Untuk akhir atau tahap peninjauan bukan bisnis Waze, tetapi karya rekan tim.
“Misalnya di Senayan, jika mereka dalam satu hari itu akan berakhir. Tapi itu harus sepenuhnya seperti satu atau dua arah. Misalnya, jam terlarang adalah bagaimana. Kita bisa melakukannya,” Christian percaya.
Saat memperbarui atau mengedit setiap jalur dalam aplikasi membutuhkan kehati-hatian dari setiap editor untuk menekan kesalahan. Karena itu, kecepatan bukanlah titik utama untuk bekerja di peta.
“Misalnya, ada lima mini market di satu jalan. Kita hanya masuk dua, itu mini market lengkap seperti punya ATM atau apalah. Seharusnya ada kerugian,” pungkasnya.
https://ift.tt/2oplxbu