Jakarta, Sisipkan hidup – Pada tanggal 10 November, seluruh masyarakat Indonesia merayakan Hari Pahlawan Nasional. Hari ini diperingati untuk menghormati jasa para pahlawan dan memperingati tragedi Surabaya pada 10 November 1945.
Pertempuran Surabaya merupakan salah satu pertempuran terbesar dan tersulit yang dihadapi para pejuang Indonesia. Hari Pahlawan ditetapkan pada tanggal 16 Desember 1959 oleh Presiden Sukarno melalui Keputusan Presiden Nomor 316 Tahun 1959.
Sejak itu, Hari Pahlawan diperingati setiap tahun pada tanggal 10 November dan kota Surabaya dianggap sebagai kota pahlawan. Untuk merayakan momen bersejarah ini, Masukkan langsung menyajikan kumpulan puisi pendek padat dan menyayat hati untuk Hari Pahlawan Nasional 2023.
IKLAN
Puisi Epik #1
DIPONEGORO
Karya : Chairil Anwar
Selama periode perkembangan ini, Tuhan hidup kembali
Dan terheran-heranlah bara api itu sehingga menjadi api
Anda menunggu lebih jauh ke depan
Jangan takut. Bertarung seratus kali.
Pedang di sebelah kanan, belati di sebelah kiri
Merangkul semangat yang tidak bisa mati.
MENDAPATKAN
Ini adalah barisan tanpa drum
Tanda kepercayaan telah diserang.
Sekali artinya
Itu saja, sudah mati.
MENDAPATKAN
Untuk negaramu
Sediakan api.
Punah di atas hamba
Binasa ketika ditindas
Padahal, jalan menuju kematian baru saja tercapai
Jika Anda hidup, Anda harus merasakannya
Mendapatkan
Serangan
Puisi Epik #2
SENYUM PAHLAWANKU
Keringat menetes ke tubuhmu
Darah yang mengalir ke seluruh tubuhmu
Jangan patahkan semangat juangmu
Untuk mencapai harapan dan kemandirian
Tekadmu yang membara
Anda berdiri dengan berani
Jangan khawatir tentang rasa sakitnya
Demi ibu pertiwi ini
Namun…
Kini perjuanganmu sepertinya sia-sia
Tangisan sedih rakyat kecil semakin nyaring
Korupsi sepertinya sudah menjadi tradisi
Puisi Epik #3
Wahai PAHLAWAN SEJATI
Sekarang andai saja Anda mau memahami bangsa ini
Mungkin senyumanmu akan menjadi tangismu
Mungkin tawamu akan menjadi kesedihanmu
Oh pahlawanku
Kami mohon maaf karena kami tidak dapat memperbaikinya
Negara yang menyedihkan ini
Tapi kami berjanji kepada Anda
Raih kembali kebebasan sejati itu
Perjuangan dulunya adalah bangsa yang bermartabat
Kemakmuran berlangsung selamanya
Mulai sekarang hingga nanti
Puisi Epik #4
Oh penjajah
Hei kamu, penyusup
Kamulah yang merasa senang
Kalian semua yang mengganggu ketenangan tanah airku
Kalian semua yang hanya peduli pada bangsa kalian sendiri
Sudah waktunya bagimu untuk meninggalkan tanah airku
Untuk pergi
Ibu Pertiwi tidak lagi kuat
Dia tidak tahan dengan darah yang kamu tumpahkan
Tidak cukup kuat untuk kejahatan yang Anda tunjukkan
Tak kuat dengan alam yang selalu kau injak
Untuk pergi
Mungkin Anda lebih pintar
Mungkin Anda bisa menggunakan senjata dan kendaraan baja
Mungkin Anda bisa menemukan sebuah trik
Mungkin Anda penuh dengan kekejaman
Untuk pergi
Pergi sekarang juga
Saya tidak peduli meskipun itu hanya senjata bambu
Tidak masalah bagiku meskipun aku hanya memakai pakaian lusuh
Saya tidak peduli jika darah saya mengalir
Puisi Pahlawan #5
KARAWANG BEKASI
Karya : Chairil Anwar
Kami sekarang berada di antara Karawang-Bekasi
Saya tidak bisa meneriakkan ‘Kemerdekaan’ dan mengangkat senjata lagi
Tapi siapa yang tidak lagi mendengar auman kita?
Bisakah Anda bayangkan kami bergerak maju dan membiarkan jantung kami berdebar kencang?
Kami berbicara denganmu dalam diam di malam yang sepi
Saat dadamu terasa kosong dan jam dinding terus berdetak
Kita mati muda. Yang tersisa hanyalah tulang-tulang yang tertutup debu
Ingat, pikirkan kami
Kami mencoba apa yang kami bisa
Tapi pekerjaannya belum selesai, belum ada apa-apa
Kita telah memberi diri kita jiwa
Pekerjaan belum selesai, kita belum bisa menghitung signifikansi 4-5 ribu orang
Kita hanyalah tulang belulang yang berserakan
Tapi itu milikmu
Andalah yang menentukan nilai dari tulang-tulang yang berserakan
Atau jiwa kita bangkit untuk kebebasan, kemenangan dan harapan
Atau untuk alasan yang bagus
Kami tidak tahu, kami tidak bisa mengatakannya lagi
Kaulah yang mengatakannya sekarang
Kami berbicara denganmu dalam diam di malam yang sepi
Saat dadamu terasa kosong dan jam dinding terus berdetak
Ingat kami
Menjaga Bung Karno
Menjaga Bung Hatta
Merawat Bung Syahrir
Kami sekarang adalah mayat
Beri kami makna
Terus jaga batas pernyataan dan impian
Ingat kami
Yang tersisa hanyalah tulang-tulang yang tertutup debu
Ribuan dari kami tergeletak di antara Karawang-Bekasi
Yang membutuhkan dan yang tersingkir
Menjelang peringatan Hari Pahlawan, peristiwa 10 November sempat direnungkan. Momentum bersejarah inilah yang menjadi latar peringatan Hari Pahlawan setiap tahunnya./ Foto: Edi Wahyono/detikcom |
Puisi Pahlawan #6
Cerita heroik
Pekerjaan: WS Rendra
Pahlawan bertarung dengan spanduk
Terbang menunggang kuda dan menangkan putri.
Pahlawan kita adalah seekor banteng
lindungi ladang dan kalian para gadis.
Pahlawan keluar dengan pakaian sutra.
Malam tiba, angin datang, datanglah.
Adikku, tersenyumlah saat kamu bangun pagi-pagi
karena para pahlawan telah berkunjung setiap hari.
Puisi Pahlawan #7
Peto Syarif Bergelar Tuanku Imam Bonjol
Karya : Kanten Sudyarto DS
Anda lahir di dunia Minangkabau
Dibesarkan oleh ayah dan ibu tercinta
Saat berumur 25 tahun, ia diburu oleh Belanda
Dari bukit ke bukit, dari luhak ke luhak
Jangan menyerah pada perampok yang rakus
Imam Bonjol sepanjang hidupnya diburu peluru
Jangan pernah berhenti berlari dan menyerang
Anak-anak istri Anda dibunuh secara brutal
Dibantai, disiksa oleh penjajah palsu
Hidupmu selalu dipertaruhkan
Tuanku Imam Bonjol dari muda hingga tua
Anda tidak pernah mundur dan terus berjuang
Dengan pedang di tangan, peluru di pinggangmu
Anda terus melancarkan perang gerilya
Tuanku, 15 tahun dikepung oleh musuh jahat
Dan perang gerilya selama 25 tahun belum juga runtuh
Anda terus memimpin orang-orang dalam pertempuran
Mempertahankan tanah pusaka, mengabdi pada agama
Jihad menuju nusantara yang merdeka
Puisi Pahlawan #8
Panglima Jenderal Sudirman
Karya : Kanten Sudyarto DS
Panglima Sudirman
Jika angkat senjata, seluruh pemuda Indonesia akan siap
Ikut denganmu dengan pistol
Memantau revolusi 17 Agustus 1945
Jenderal adalah petugas
Jika Anda mengembara secara gerilya
Seluruh putra dan putri Indonesia dipanggil
Untuk membawamu ke medan perang
Nyalakan kembali api perjuangan, raih kemerdekaan
Sudirman pahlawan besar
Anda memberi perintah dengan paru-paru yang lain
Perjuangan nasional seluruh nusantara
Baringkan tubuh Anda dari tandu
Atur strategi ke segala arah
Demi kebebasan satu tanah air
Panglima utama revolusi
Seluruh rakyat Indonesia mencari perlindungan
Di bawah bayang-bayangmu, menikahlah dengan sepenuh hati dan jiwaku
Lanjutkan tekad berjuangmu
Memantau Revolusi Pancasila
Sampai akhir dunia
Puisi epik no.9
Pangeran Diponegoro
Karya : Kanten Sudyarto DS
Pangeran Diponegoro, pahlawan sejati
Jangan pernah egois
selalu memperjuangkan kemerdekaan negara ini
Pangeran Diponegoro, pembela Ibu Pertiwi
Anda meninggalkan istana dan tahta
Anda mendedikasikan hidup Anda untuk berjuang
Demi kehormatan bangsa dan negara
Menuju Indonesia Merdeka
Pangeran Diponegoro, jasadmu telah kembali ke Bumi
Tapi api pertempuranmu tidak padam
Anda menghabiskan darah Anda di negara ini
Kamu menghembuskan nafas terakhirmu untuk Ibu Pertiwi
Puisi Epik #10
Dewi Sartika
Karya : Kanten Sudyarto DS
Dewi itu ibarat lampu di malam hari
Kamu bersinar terang dalam kegelapan
Meski angin kencang bertiup
Tapi kamu tetap menyala untuk berbagi cahaya
Anda membiarkan cahaya pikiran Anda bersinar
Membimbing perempuan untuk maju
Anda senang mendidik anak-anak Indonesia
Menjadi orang yang berguna
Dewi Sartika, ibu utama
Anda telah melewati batas komitmen
Perjuanganmu melawan kebodohan bangsa
Dalam perjalanan menuju titik kemakmuran lusa
Baca di halaman berikutnya.
(Rama Zatria Galih/dia)
JualanBarang adalah Toko Belanja Online dengan konsep One-stop Shopping.
Anda bisa membeli produk dan barang di sini secara mudah dan cepat tanpa harus daftar.
Sumber Link: Kunjungi website
.
Kunjungi: 21 Puisi Hari Pahlawan Nasional 10 November 2023
.
🏢 Toko Belanja Online
.
#belanjaonline #dirumahaja #belanjadarirumah #onlineshop #belanjamurah #belanja #olshop #belanjaonlinemurah #bajumurah #olshopmurah #belanjahemat #tokoonlinemurah #bajumurah #perlengkapanbayi #jualanku
.
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.