Tampilkan postingan dengan label 2019 at 09:50AM. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label 2019 at 09:50AM. Tampilkan semua postingan

05 Desember 2019

Dapat Pendanaan Sebesar Rp 1,2 Triliun, Kredivo Ekspansi Ke Filipina

FinAccel, perusahaan induk Kredivo, memenangkan pendanaan ekuitas Seri C senilai US $ 90 juta atau sekitar Rp1,2 triliun. Dana ini akan digunakan untuk mengembangkan bisnis di Indonesia dan Asia Tenggara, yaitu Filipina.

Dana tersebut dipimpin oleh Asia Growth Fund, perusahaan patungan antara Mirae Asset dan Naver) dan Square Peg. Investor lain yang berpartisipasi dalam penggalangan dana Seri C termasuk SingTel Innov8, TMI (Telkomsel Indonesia), Aset Cathay, Investasi Investor, Efek Aset Mirae, Reinventure, dan Mitra DST. Jumlah dana yang disebutkan di atas target atau kelebihan berlangganan.

Dana investasi akan digunakan untuk mempercepat pertumbuhan pasar di Indonesia, merekrut tenaga ahli, dan memperluas jangkauan layanan di Indonesia dan Asia Tenggara.

Dana ini meningkatkan total modal yang diperoleh perusahaan selama 2019 hingga mencapai lebih dari US $ 200 juta dalam bentuk jalur kredit dan ekuitas. Dana tersebut berasal dari konsorsium pemberi pinjaman bersama dengan bank dan dana kredit.

“Kami berharap dapat bergabung dengan Mirae Asset dan Naver dalam siklus pertumbuhan baru kami. Visi bersama antara FinAccel dan investor adalah untuk mengembangkan layanan keuangan yang cepat, terjangkau, dan mudah diakses jutaan pelanggan di kawasan Asia Tenggara, “kata CEO dan Co-Founder FinAccel. Akshay Garg dalam wawancara eksklusif di Ritz Carlton, Jakarta, Rabu (4/12).

Dana ini akan digunakan untuk mengembangkan bisnis di Indonesia dan Asia Tenggara. Dalam waktu dekat, Kredivo akan berkembang ke Filipina pada paruh pertama tahun 2020.

“Prioritas kami tetap di Indonesia sebagai pasar utama. Kemudian kami akan membangun di wilayah ini, dan kemudian kami akan menggunakannya untuk membangun tim,” kata Akshay.

Pendanaan akan dilakukan untuk membangun lapisan keamanan data di Kredivo ketika bisnis berkembang baik dari segi sistem maupun sumber daya manusia.

Akshay mengungkapkan bahwa dalam 3,5 tahun beroperasi, Kredivo tidak pernah mengalami kebocoran data pengguna. Dia mengatakan kemenangan akan terus menjadi prioritas Kredivo.

“Intinya adalah kita berinvestasi dalam keamanan karena keamanan penting untuk meningkatkan kepercayaan. Kepercayaan yang dibangun dapat runtuh dalam sekejap jika ada pelanggaran data,” kata Akshay.

Kredivo mengatakan 92 juta penduduk dewasa di Indonesia tidak terpengaruh oleh layanan keuangan atau perbankan. Data tersebut ditemukan dalam Laporan e-Conomy SEA 2019 yang dilakukan oleh Google dan Temasek pada akhir 2019.

Kredivo saat ini memiliki 1 juta pengguna. 60 persen dari mereka mendapatkan akses ke kredit formal pertama mereka dari Kredit. Kredit dalam waktu tiga tahun juga telah mengkaji lebih dari tiga juta aplikasi pengguna dan telah menyalurkan hampir 30 juta pinjaman.

Dalam Laporan Fintech Sosial Harian 2019, 63 persen responden menggunakan Kredivo. Total responden untuk laporan ini berjumlah 330 orang.

“Dalam beberapa tahun kami akan menargetkan 10 juta pengguna di Kredivo,” kata Akshay.

Ekspansi ke Filipina

Akshay kemudian mengatakan ia akan menggunakan triliunan dana untuk berekspansi di Filipina.

Akshay mengatakan bahwa setidaknya ekspansi akan dilakukan pada paruh pertama tahun 2020. Alasan Kredivo berkembang di Filipina adalah karena Filipina adalah negara terbesar kedua dalam hal akses keuangan tetapi tidak lengkap (tidak dilupakan), dan tidak ada akses (underbanked).

“Sebagian besar yang belum mendapat pinjaman di Asia Tenggara berada di Indonesia, yang terbesar kedua di Filipina. Jadi layanan keuangan atau asuransi diperlukan,” kata Akshay dalam wawancara eksklusif di Ritz Carlton, Jakarta, Rabu (4/12).

Akshay mengatakan menurut sebuah laporan Google Temasek, ada hampir 100 juta orang yang underbanked di Asia Tenggara. Karena itu, ia mengatakan menyimpan pasar potensial untuk Kredivo.

“Filipina sangat mirip dengan Indonesia. Negara ini lebih kecil dari Indonesia, dengan populasi 70 juta, tetapi dengan persentase yang sama dari orang-orang yang tidak memiliki bank,” kata Akshay.

Akshay mengatakan ekspansi itu tidak sebanding dengan dana besar. Indonesia juga akan memprioritaskan dan menggunakan jumlah dana terbesar.

Dia mengatakan fokus pertama dari dana tersebut akan digunakan untuk mempercepat pertumbuhan bisnis di Indonesia.

Namun, Indonesia masih dianggap sebagai pasar utama Kredivo. Karenanya, Kredivo akan terus memperkuat basis bisnisnya di Indonesia.

Akshay mengatakan ekspansi di Filipina masih akan berakhir. Dia mengatakan Kredivo juga akan bekerja dengan e-commerce lokal dan bank lokal di Filipina seperti yang telah dilakukan di Indonesia.

“Perluasan ini hanya menggunakan sedikit di atas US $ 90 juta. Tujuan utama US $ 90 juta adalah untuk mempercepat bisnis di Indonesia. Indonesia adalah pasar utama, dana utama untuk akselerasi di Indonesia,” kata Akshay .

https://ift.tt/2DOmRZE
Share:

04 Desember 2019

iPhone 12 Bakal Dijual Sepaket Dengan Airpods

Ponsel generasi Apple selanjutnya dikabarkan akan dijual dalam paket AirPods. Rumor ini tentu bisa menjadi berita menarik bagi penggemar iPhone 12. Alasannya adalah bahwa Apple telah memasukkan earphone kabel biasa di setiap ponselnya. AirPod dijual terpisah dengan harga yang relatif tinggi.

Dilansir dari The Enquirer, belum diketahui pasti bagaimana paket ini akan dijual. Digitimes sebagai yang pertama memberitakan apa yang dipertimbangkan oleh perusahaan telepon seluler saingan Apple seperti Samsung dan Xiaomi.

Earphone standar yang biasanya dijual bersama iPhone dijual terpisah sekitar 400.000. Belum lagi bahwa pada ponsel Apple yang lebih baru tidak ada lagi jack audio sehingga pengguna juga harus membeli jack ke lightning adapter headphone 3,5mm. Kabel itu dijual seharga Rp.229.000.

Saat ini, sepasang AirPods sendiri dijual mulai dari Rp2.799 juta di toko-toko resmi di Indonesia. Tetapi bisa berharga Rp3.299 juta untuk sepasang AirPod dengan wadah penyimpanan yang dapat diisi secara nirkabel.

Jika desas-desus ini terjadi, MacRumors memperkirakan bahwa Apple hanya akan memasukkannya ke dalam produk iPhone Pro. Jenis iPhone ini adalah yang dengan spesifikasi tertinggi pada ponsel lain yang keluar secara bersamaan.

Sebelumnya, Barclays memperkirakan bahwa ponsel iPhone 12 Pro dan iPhone 12 Pro Max yang keluar pada tahun 2020 akan memiliki RAM hingga 6GB. Sedangkan iPhone 12 hanya akan memiliki 4GB RAM seperti iPhone 11.

Gosip pada AirPods ini bisa terjadi. Selain itu, penjualan AirPods didasarkan pada analisis dari ulasan Ming-Chi Kuo yang terkenal yang memperkirakan bahwa 100 juta pasang AirPods akan dijual pada tahun 2021.

https://ift.tt/34J1Lb0
Share:

Facebook Page

TRANSLATE

Translate This Page
English French German Spain Italian Dutch
Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Entri yang Diunggulkan

Keunikan Pulau Kumala, Destinasi Wisata Dekat Ibu Kota Baru

SuaraKaltim.id – Pulau Kumala merupakan salah satu destinasi wisata menarik yang dekat dengan ibu kota baru Nusantara. Pulau Kumala terletak...

Popular Posts

Diberdayakan oleh Blogger.

Arsip Blog