Tampilkan postingan dengan label 2019 at 01:15PM. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label 2019 at 01:15PM. Tampilkan semua postingan

17 September 2019

Tingkatkan Situs Web, Mulai Sekarang Nama Domain my.id Dijual Rp10 Ribuan

Mulai hari ini, Selasa (17/9), Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI) secara resmi memperdagangkan nama domain my.id dengan harga Rp10.000 untuk pasar domestik dan US $ 1 atau Rp14.000 untuk mereka. pasar luar negeri, Aplikasi harga diharapkan untuk lebih meningkatkan jumlah pengguna situs web dengan menggunakan nama domain my.id.

Gunawan Tyas Jatmiko, Chief Registry Officer (CRO) PANDI, menjelaskan bahwa peningkatan jumlah pengguna internet saat ini mengalami peningkatan yang cepat. Indikator ini memberikan potensi besar bagi pelaku bisnis dan masyarakat luas untuk memaksimalkan semua kegiatan dengan memprioritaskan situs web sebagai wadahnya.

“Memiliki situs web dan nama domain anda sendiri untuk bisnis ini seperti memiliki toko anda sendiri dengan alamat yang jelas. Membuat situs web diperlukan untuk menciptakan bisnis yang lebih baik, dan akan lebih baik untuk bekerja sama. Di media sosial sebagai pendukung promosinya, “kata Gunawan dalam keterangan resminya di Jakarta, Selasa (17/9).

Menurut Gunawan, era digital telah mengubah cara orang hidup di berbagai belahan dunia. Banyak orang menggunakan internet untuk mendapatkan informasi tentang suatu produk atau layanan. Juga sebagai forum untuk blog pribadi dan email. Semua itu bisa dinikmati oleh semua lapisan masyarakat internet.

Karenanya, PANDI hadir untuk menjawab semuanya dengan menghadirkan domain my.id, yang dapat digunakan oleh seluruh komunitas untuk berbagai keperluan. Selain itu, domain my.id memiliki fitur uniknya sendiri, yang dapat digunakan sebagai alamat blog dan / atau email pribadi.

Domain my.id juga menarik dan seksi, karena dapat diartikan sebagai ‘domain internasional saya’ atau ‘identitas saya’, sehingga domain ini dapat digunakan sebagai cara mengidentifikasi diri di dunia maya berlaku untuk setiap orang di mana pun di dunia.

PANDI dibentuk oleh komunitas Internet di Indonesia dan pemerintah pada tanggal 29 Desember 2006 dengan peran mendaftarkan domain my.id. Pada tanggal 29 Juni 2007, Kementerian Komunikasi dan Teknologi Informasi Republik Indonesia secara resmi menyerahkan pengelolaan semua domain internet Indonesia ke PANDI, kecuali domain go.id dan mil.id. Pada 16 September 2014, pemerintah menetapkan PANDI sebagai pendaftaran nama domain tingkat tinggi Indonesia.

Hingga Agustus tahun ini, jumlah total nama domain yang dikelola oleh PANDI mencapai 330.207 nama. Domain my.id baru adalah 6.670.

https://ift.tt/2IpHyy3
Share:

12 Agustus 2019

Pasar Telepon Seluler Indonesia Meluap Dengan Merek Cina, Kehilangan Produsen Lokal Dari Top 5

Counterpoint, perusahaan analisis industri global yang melakukan penelitian tentang penjualan ponsel cerdas di seluruh dunia, baru saja merilis laporan angka penjualan ponsel di Indonesia. Dan tahun ini nampaknya produsen asing mendominasi segmen pasar nasional pada kuartal kedua (Q2) 2019.

Ini bisa dilihat dari lima line-up yang dirilis oleh Counterpoint. Samsung sebelumnya berada di peringkat pertama market share 27% dan diikuti oleh Xiaomi (21%), Oppo (215), Vivo (9%), dan Realme (8%). Tidak ada nama salesman lokal yang berhasil bertarung dengan pabrikan asing, yaitu Advan.

Advan sendiri sejak 2016 terus berada di radar survei IDC. Bahkan pada 2017, ia berada di peringkat ketiga dan setahun kemudian masih berada di lima besar. Ini bisa menjadi hasil dari peluncuran ponsel global di negara ini.

Yang mengejutkan adalah fakta bahwa ia telah berhasil menduduki peringkat lima besar. Ini mengejutkan karena pabrikan Cina yang berbasis di Cina berusia kurang dari satu tahun di Indonesia.

Menurut Counterpoint, penjualan smartphone di Indonesia tumbuh 6% year-on-year (YoY) selama Q2 2019 didorong oleh promosi selama Ramadhan, baik di saluran online dan offline. “Ini adalah hasil yang menggembirakan bagi kami, karena upaya kami dalam waktu kurang dari satu tahun di Indonesia telah menghasilkan hasil yang manis. Tidak mudah bagi kami untuk mencapai 5 merek smartphone teratas di Indonesia, perlu penelitian menyeluruh untuk mengetahui kebutuhan generasi muda Indonesia, dari smartphone dan Dare to Leap spirit kami hingga pengembangan smartphone yang penuh inovasi, dengan teknologi terbaru, desain elegan, dan harga terjangkau pada saat bersamaan, “kata Josef Wang, Marketing Director Realme SEA.

Mengomentari hasil laporan Counterpoint, Parv Sharma, Counterpoint Research Analyst, mengatakan merek China adalah alasan untuk pertumbuhan pasar ponsel di Indonesia. Empat dari lima merek ponsel teratas berasal dari Tiongkok. Pangsa pasar gabungan mereka adalah lebih dari 55%.

https://ift.tt/33t0eWo
Share:

Facebook Page

TRANSLATE

Translate This Page
English French German Spain Italian Dutch
Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Entri yang Diunggulkan

Keunikan Pulau Kumala, Destinasi Wisata Dekat Ibu Kota Baru

SuaraKaltim.id – Pulau Kumala merupakan salah satu destinasi wisata menarik yang dekat dengan ibu kota baru Nusantara. Pulau Kumala terletak...

Popular Posts

Diberdayakan oleh Blogger.

Arsip Blog