Terkadang berada dalam zona nyaman membuat kita enggan mencoba hal-hal baru yang sebenarnya bisa membuka banyak peluang baru. Namun, tak berlaku bagi perempuan yang rela merelakan gaji puluhan juta demi membangun bisnis katering.
Bisnis adalah cara yang digunakan sebagian orang untuk mengumpulkan uang. Bahkan, tidak jarang seseorang yang sudah memiliki pekerjaan lain, misalnya sebagai karyawan suatu perusahaan, juga ikut bergabung dengan perusahaan tersebut untuk mendapatkan keuntungan tambahan.
Izma Widya Yuliansyah rela merelakan pekerjaan dengan gaji puluhan juta demi mendirikan usaha. Isma adalah pendiri dari perusahaan katering bernama Dapur Bu Sastro. Berawal dari modal Rp 300.000, perusahaan katering miliknya kini memiliki omzet hingga miliaran.
Kisah bisnis awal
Wanita ini rela merelakan gaji puluhan juta demi membangun bisnis katering. Modal awal Rp 300 ribu kini omsetnya miliaran!/Foto: Sudrajat/detikcom
Izma awalnya adalah seorang pegawai swasta dan telah bekerja selama kurang lebih sepuluh tahun di perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan, perminyakan, dan batubara. Hingga suatu hari di tahun 2017, ia salah melakukan investasi sehingga tabungannya terkuras. Ia pun memutar otak untuk memulihkan kondisi keuangan keluarga.
“Pada tahun 2017, saya melakukan kesalahan dalam berinvestasi, akibatnya tabungan saya habis. Kalau saya hanya mengandalkan pekerjaan utama saya, itu tidak akan cukup dan memakan waktu lama. Akhirnya saya berpikir tentang pilihan yang berbeda dan memilih untuk membuat bisnis sendiri,” ujarnya saat Instagram Live B-Speak Up with Jualanbarang pada Agustus 2022.
Alasan memilih perusahaan kuliner
Wanita ini rela merelakan gaji puluhan juta demi membangun bisnis katering. Modal awal Rp 300 ribu kini omsetnya miliaran!/Foto: Sudrajat/detikcom
Izma memutuskan untuk mendirikan usaha di bidang kuliner, khususnya perusahaan katering bernama Dapur Bu Sastro (DBS). Alasan ia memilih perusahaan ini karena ia sudah mengenal dunia kuliner sejak dini.
“Ibu saya juga mempunyai jasa katering untuk pelajar di dekat rumah saya. Nenek saya juga senang mengajari saya resep, yang akhirnya diwariskan kepada saya ketika saya berangkat kerja dan menikah. Setelah itu setiap hari saya masak, akhirnya saya dan suami memutuskan untuk memulai usaha di bidang kuliner,” ujarnya.
Meski masih berstatus pekerja kantoran, Izma juga kerap menerima pesanan makanan dari rekan-rekannya.
“Dan ketika ada beberapa acara di kantor, ada yang pesan, suka, lalu ada yang bertanya apakah saya boleh memesan atau tidak, dan dari situ berkembang seiring berjalannya waktu dari satu teman ke teman lainnya, hingga akhirnya pindah. antar kantor,” tambahnya.
Modal awalnya hanya Rp 300 ribu
Wanita ini rela merelakan gajinya yang puluhan juta untuk membangun bisnis katering. Modal awal Rp 300 ribu kini omsetnya miliaran!/Foto: Dok. Spesial
Saat pertama kali membangun Dapur Bu Sastro, Izma mengaku modal awal yang dikeluarkannya hanya Rp 300.000. Dengan modal tersebut ia membeli bahan baku. Produk pertama yang dijualnya adalah nasi kuning dan dim sum.
“Waktu itu modal awalnya hanya Rp 300.000, waktu itu saya pakai untuk beli bahan. Nasi kuningnya kebanyakan kita konsumsi sendiri, jadi resepnya belum terstandar, begitu juga dim sum. Jadi uangnya dipakai untuk beli bahan, supaya resepnya bisa kita standarkan,” ujarnya.
Menjadi pelanggan artis
Katering Dapur Bu Sastro menjadi klien artis/Foto: Screenshot/Instagram
Seiring berjalannya waktu, bisnis catering Izma bisa dikatakan berjalan sangat cemerlang dan sukses. Seniman Tanah Air bahkan pernah mencoba menjadi pelanggan Dapur Bu Sastro. Sebut saja Shandy Aulia, Titi Kamal, Ashanty, Asmirandah, Cut Meyriska, Mona Ratuliu, Citra Kirana dan masih banyak lagi.
Izma pun membeberkan strategi pemasaran yang ia gunakan. Ia beruntung saat ini sudah banyak sekali platform media sosial yang bisa digunakan untuk berbisnis.
“Awal mula kuliner tentu berkaitan dengan rasa, kalau orang sudah tahu rasanya biasanya ingin memakannya lagi [memesan] seperti itu. Nah, tapi bagaimana jika Anda belum pernah mencobanya? Kita beruntung sekali karena sekarang sudah ada yang namanya media sosial pasar” jelasnya.
Strategi pemasaran yang digunakan Izma adalah media sosial khususnya Instagram. Saat pertama kali terjun dalam bisnis ini, ia mengaku hanya menggunakan peralatan yang ada untuk mengambil foto produk, yakni kamera ponsel.
“Waktu itu kita belum punya kamera yang bagus, kita belum punya fotografer yang berdedikasi. Jadi waktu itu saya mengambil kursus fotografi produk hanya dengan menggunakan ponsel. Jadi kami benar-benar belajar bagaimana cara mengambil foto makanan yang bagus dengan menggunakan telepon genggam, lalu kami juga belajar bermain. “Media sosial harus disesuaikan dengan selera masyarakat, di-update secara berkala, nutrisinya baik, foto-fotonya cantik dan menggoda,” ujarnya.
Selain itu, Izma juga tidak lupa menjadikan testimoni pelanggan sebagai salah satu strateginya. Menurutnya, memadukan foto produk yang menarik dengan testimoni pelanggan dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat untuk mencoba bisnisnya.
“Awalnya pelanggannya berteman, lalu mendapat izin bagian testimonialnya, tag Dapur Bu Sastro di media sosial. “Dari sini perlahan-lahan audiensnya bertambah dan engagementnya meningkat, sehingga masyarakat ingin mencoba produk DBS,” ujarnya.
Baca juga: Sosok Inspiratif Pranjali Awasthi, Remaja India berusia 16 Tahun yang Sukses Mendirikan Startup Senilai Rp 187 Miliar |
Katering Dapur Bu Sastro bisa dipesan dadakan
Katering Dapur Bu Sastro menjadi klien artis/Foto: Screenshot/Instagram
Yang menarik sekaligus menjadi nilai plus dari catering Bu Sastro’s Kitchen ini adalah bisa langsung dipesan 3 jam sebelum acara! Ya, kalau memesan makanan ke perusahaan catering biasanya harus dilakukan sehari sebelumnya, namun lain halnya di Bu Satro’s Kitchen. Anda dapat melakukan pemesanan spontan hingga 3 jam sebelum acara. Tak hanya itu, Dapur Bu Sastro juga menawarkan layanan pengantaran 24 jam.
Diakui Izma, hal tersebut merupakan penyesuaian yang dilakukan perusahaannya di tengah pandemi COVID-19.
“Kondisi pasar sedang berubah ya. Kalau dulu biasanya saya pesan katering H-1, pesan sore hari untuk acara besok pagi. Ternyata perilaku pelanggan berubah selama pandemi. Misalnya tadi siang ada pesanan, tapi besok paginya tidak terkirim, dibatalkan karena ada “kami positif COVID-19. Kami berpikir: kalau tidak bisa menjadi solusi bagi pelanggan, kami tidak bisa terus mengambil Pemesanan H-1 Terakhir, kami informasikan kepada pelanggan bahwa kami bisa melakukan pemesanan dadakan tiga jam sebelum acara, ”ujarnya.
Selain rasa dan kualitas makanan, Izma juga sangat mementingkan pelayanan dan pendekatan personal kepada pelanggan. Hal ini merupakan strategi tersendiri agar pelanggan menjadi loyal dan kembali memesan di Dapur Bu Sastro.
“Satu hal yang kami andalkan saat ini adalah kecepatan tim administrasi dalam merespon dan melayani pelanggan. Karena kalau kita pelajari: ketika pelanggan membutuhkan catering, mereka sudah meminta beberapa catering sekaligus. Kalau ini yang datang duluan. Jadi di DBS, “Kami jaga betul. Jangan sampai ada yang tanya price listnya, tapi jawabannya pelan-pelan datang tiba-tiba tidak ada pesanan,” tuturnya.
Tips Bisnis: Mulailah dengan niat baik
Izma Widya Yuliansyah/Foto: Dok. Spesial
Izma mengatakan, ia lebih memilih pertumbuhan organik untuk bisnisnya, dan hal itulah yang ia terapkan di Dapur Bu Sastro. Ketika ia mulai membangun perusahaannya, ia tidak bisa langsung menikmati keuntungan yang diperolehnya, namun ia mengubahnya kembali menjadi modal kerja.
“Perlahan-lahan kita terus memutarnya. Itulah awalnya [keuntungan] Rp 500 ribu, Rp 1 juta, tapi kemudian kita putar lagi. Oh, misalnya, saatnya membeli kompor yang lebih baik, saatnya membeli meja kemasan baja tahan karat. Saya juga bertanya kepada tim: perbaikan apa yang mereka butuhkan bulan ini? “Jadi ada fase di mana Anda secara konsisten tidak menikmatinya pada awalnya, tapi Anda memainkannya untuk berkembang,” ujarnya.
Dapur Bu Satro saat ini mempekerjakan 80 orang. Awalnya ia hanya bekerja di dapur rumahnya, namun kini ia telah menyewa 4 ruko yang bisa dijadikan tempat dapur Bu Sastro. Izma juga berbagi tips bisnis berdasarkan pengalamannya.
“Pertama-tama, kalau mau memulai bisnis, tidak bisa sekaligus. Kita perlu tahu bisnis apa yang cocok untuk kita. Selain itu, bergabunglah dengan komunitas yang juga suka berwirausaha, karena Anda bisa. memperluas jaringan, memperluas dan menimba ilmu dari para pendahulu.Awali dengan niat yang baik. “Jangan pernah menyerah dan terus maju, yang terpenting adalah siap mental dan mental,” tutupnya.
***
Apakah kamu ingin menjadi salah satu pembaca yang bisa mengikuti berbagai event menarik di Jualanbarang? Ayo bergabung dengan komunitas pembaca Jualanbarang, bangsa B. Cara DAFTAR DI SINI!
Pilihan redaksi
|
JualanBarang adalah Toko Belanja Online dengan konsep One-stop Shopping.
Anda bisa membeli produk dan barang di sini secara mudah dan cepat tanpa harus daftar.
Sumber Link: Kunjungi website
.
Kunjungi: Wanita ini rela merelakan gaji puluhan juta untuk membangun bisnis katering, modal awal Rp 300.000, dan kini omzetnya mencapai miliaran!
.
🏢 Toko Belanja Online
.
#belanjaonline #dirumahaja #belanjadarirumah #onlineshop #belanjamurah #belanja #olshop #belanjaonlinemurah #bajumurah #olshopmurah #belanjahemat #tokoonlinemurah #bajumurah #perlengkapanbayi #jualanku
.
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.