18 November 2023

Startup Agritech ini memodernisasi teknologi pertanian dan mendapat pendanaan Rp 6,1 miliar


DifaComputer – Perkembangan startup Indonesia semakin meluas dan penuh inovasi. Hal ini menjadi salah satu daya tarik bagi investor untuk menanamkan modalnya.


Salah satunya adalah startup agritech Kora yang berinovasi di industri pascapanen jagung.


Startup yang membantu petani maju ini berhasil mendapatkan pembiayaan pra-benih senilai US$400.000 atau sekitar Rp6,1 miliar.


Pendanaan ini berasal dari perusahaan modal ventura global Antler dan Gibran Huzaifah (pendiri e-Fishery) sebagai angel investor.


Tujuannya, suntikan dana ini akan digunakan untuk memperluas cakupan operasional.


Selain itu, juga memberikan lebih banyak dukungan teknologi kepada petani di Lampung – wilayah yang sangat penting bagi perusahaan dan pendirinya.





Ilustrasi pertanian (pixabay)
Ilustrasi pertanian (pixabay)

Menurut Dian Prayogi Susanto, salah satu pendiri dan CEO Kora, Provinsi Lampung memiliki lebih dari sekedar peran strategis.


Generasi keluarganya memiliki sejarah panjang bertani di daerah tersebut.


“Kami menyadari bahwa sektor pertanian Indonesia masih sangat bergantung pada teknik-teknik kuno, meskipun banyak kemajuan yang telah dicapai dalam teknologi pertanian,” ujarnya.


Dengan latar belakang pendidikan teknik dan pengalaman bisnis sebelumnya, termasuk pendirian agritech Habibi Garden, Dian membawa visi baru untuk memodernisasi pertanian Indonesia.


Pada tahun 2022, Dian mendirikan Kora, sebuah startup yang fokus pada peningkatan kualitas dan produktivitas tanaman jagung setelah panen.


Tanaman jagung dipilih karena tingginya permintaan terhadap komoditas ini dan berdampak besar terhadap rantai pasok dan biaya pakan ternak di Indonesia.


Dari sisi model bisnis, startup ini memperpendek rantai pasok jagung dengan merangkul semua pihak, mulai dari perantara hingga petani, dan menghubungkan langsung dengan industri (B2B).


“Dengan menggunakan teknologi, Kora membantu petani mendapatkan hasil panen jagung yang lebih konsisten, berkelanjutan dan bergizi, serta segera menjualnya dengan harga yang kompetitif,” tambahnya.


Dalam sepuluh bulan terakhir, startup ini berhasil menjual hampir 11 juta kilo jagung dan meraih omzet sebesar 2 juta dolar atau Rp 30 miliar.


Ilustrasi permulaan. [Freepik]
Ilustrasi permulaan. [Freepik]

Pada tahun 2023, pendapatan kuartal pertama startup ini akan meningkat lima kali lipat dibandingkan tahun lalu. Sebagai perusahaan start-up, mereka telah meraup untung.


Berawal dari kemitraan dengan 30 petani, kini jumlahnya mencapai kurang lebih 130 petani, yang rata-rata mencatatkan peningkatan pendapatan sebesar 25-38 persen.


“Sistem yang mereka tawarkan tidak hanya meningkatkan kesejahteraan petani Indonesia, namun juga berkontribusi mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan akibat teknik pertanian tradisional,” kata Agung Bezharie Hadinegoro, Antler Partner.


Dukungan kuat juga datang dari angel investor Gibran Huzaifah, pendiri dan CEO startup aquatech eFishery.


“Dengan pendanaan ini, kami berharap Kora dapat membangun model operasional dan teknologi yang relevan untuk menjadikan sektor pertanian jagung Indonesia lebih modern dan efisien,” tutupnya.



DifaComputer adalah penyedia jasa service komputer panggilan yang bisa anda hubungi kapan saja, untuk datang langsung ke tempat anda.



Sumber Link: Kunjungi website



.
Kunjungi: Startup Agritech ini memodernisasi teknologi pertanian dan mendapat pendanaan Rp 6,1 miliar
.
Share:

Related Posts:

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Facebook Page

TRANSLATE

Translate This Page
English French German Spain Italian Dutch
Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Entri yang Diunggulkan

Keunikan Pulau Kumala, Destinasi Wisata Dekat Ibu Kota Baru

SuaraKaltim.id – Pulau Kumala merupakan salah satu destinasi wisata menarik yang dekat dengan ibu kota baru Nusantara. Pulau Kumala terletak...

Popular Posts

Diberdayakan oleh Blogger.