Apple sementara waktu menutup semua toko dan kantornya di China, karena wabah virus korona di negara tirai bambu. Apple hari ini mengumumkan akan menutup toko dan ritelnya hingga 9 Februari. Namun, ada kemungkinan menutup toko ritel dan yang diperluas, karena wabah telah menyebar.
Dilansir dari halaman 9to5mac, Senin (3/2/2020) kantor Apple dan toko tutup karena upaya pencegahan, penyebaran artikel virus corona semakin meluas. Dilaporkan bahwa hingga saat ini, ada 17.065 orang yang dipastikan terinfeksi virus di seluruh dunia. Di Cina ada 16.884 pasien yang terinfeksi. Permintaan untuk toko dan kantor juga merupakan saran dari pakar kesehatan.
Namun, toko online Apple akan terus beroperasi sehingga pelanggan Apple di China dapat membeli secara online. Awalnya, Apple menyatakan bahwa belum jelas seberapa besar pengaruh virus korona. Melihat kantor dekat Apple di toko-toko, kemungkinan ada pendapatan yang lebih rendah pada kuartal berikutnya.
Untuk diketahui, virus korona diklaim hingga 362 orang. Namun, menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) ada 477 pasien yang pulih.
Virus ini juga menyebar di beberapa negara seperti Thailand, Singapura, Hong Kong, Korea Selatan, Australia, Jerman, Taiwan, Amerika, Makau, Malaysia, Prancis, Vietnam, Uni Emirat Arab, Kanada, Italia, Rusia, Filipina, India, Inggris, Nepal, Kaboja, Spanyol, Finlandia, Swedia dan Sri Lanka.
https://ift.tt/31q9qtZ
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.