01 Februari 2020

Harga Masker Di Sejumlah E-Commerce Naik 5 Kali Lipat Akibat Wabah Virus Corona

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah membentuk darurat kesehatan global dalam wabah virus korona (2019-nCov). Ini telah menyebabkan peningkatan perhatian publik. Pada bulan lalu, permintaan masker dan suplemen kesehatan untuk meningkatkan kekebalan telah meningkat secara signifikan.

Masker N95 atau masker respirator yang mampu menyaring udara hingga 95% disebut sebagai cara paling efektif untuk mencegah penyebaran virus corona. Berdasarkan pengamatan kami pada sejumlah situs belanja online (e-commerce), harga masker N95, biasanya Rp 20.000 per potong, dijual beberapa kali lipat dari harganya.

Di situs Tokopedia, misalnya, harga satuan masker N95 dijual seharga Rp. 75.000. Sementara itu, Shopee juga melihat toko online memanfaatkan situasi dengan menetapkan harga lebih tinggi dari sebelumnya. Harga satuan masker N95 dalam e-commerce telah mencapai Rp 95.000. Di Bukalapak, Lazada dan Blibli harganya mencapai Rp 2 juta per karton berisi 20 buah masker.

Kenaikan harga masker telah terjadi di beberapa apotek di Jakarta. Idris, seorang pejabat di sebuah apotek di Jakarta Selatan, mengatakan permintaan untuk masker N95 telah meningkat sejak virus korona meletus. “Ada peningkatan yang signifikan, hampir 3-4 kali,” katanya, Jumat (31/1).

Ini memiliki efek menggandakan harga sebelumnya, dari harga normal Rp 22.500 per potong menjadi Rp 54.000 per potong. “Dari pemasok ke atas, kami juga naik secara otomatis,” kata Idris. Harga untuk satu kotak masker N95 akan menjadi Rp 1,08 juta. Namun, kata Idris, tidak banyak orang mencari masker N95. Kebanyakan orang membeli masker bedah.

Hal yang sama terjadi di dua apotek lainnya. Dalam waktu kurang dari sebulan, permintaan masker telah meningkat lebih dari 10 kali sebelumnya. Namun, kedua toko tidak menyediakan banyak masker N95. Karena itu, masker bedah masih merupakan produk terlaris. “Karena mereka (masker N95) tidak tersedia, mereka akhirnya membeli masker biasa,” kata seorang karyawan farmasi yang menolak disebutkan namanya.

Secara umum, ada dua jenis masker yang biasa digunakan oleh masyarakat, terutama masker bedah dan masker N95. Perbedaan antara kedua masker tersebut didasarkan pada aplikasi partikel yang bisa didapatkan oleh masker. Masker N95 menyerap ukuran butir yang lebih kecil dan lebih hingga 95%.

Sebagai informasi, masker N95 dirancang dengan dua kain las tali dan bantalan busa di dalamnya. Masker ini juga dilengkapi dengan klip hidung yang dapat ditekan bersama dalam bentuk tulang hidung untuk menutup celah antara hidung dan masker sehingga debu tidak masuk.

Permintaan Suplemen Peningkatan Kekebalan Selain masker, ada peningkatan permintaan untuk suplemen suplemen imun, seperti vitamin Imboost dan pembersih tangan. Namun, harga kedua produk tersebut masih relatif normal.

Seruan untuk menggunakan masker ketika aktif di ruang publik terus diartikulasikan untuk mengantisipasi penyebaran dan penularan virus korona ke masyarakat. Selain itu, orang juga diminta menjaga kebersihan dengan sering mencuci tangan dengan sabun, menghindari kontak dengan orang sakit, dan menghindari kontak dengan binatang, terutama binatang buas.

Gejala umum infeksi virus korona diindikasikan oleh demam, batuk, dan sesak napas. Virus korona dapat menyebabkan infeksi pernapasan ringan hingga sedang. Namun, pada komplikasi serius, infeksi virus ini dapat menyebabkan pneumonia, infeksi sekunder pada organ lain, gagal ginjal, dan bahkan kematian.

https://ift.tt/37OWFvn
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Facebook Page

TRANSLATE

Translate This Page
English French German Spain Italian Dutch
Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Entri yang Diunggulkan

Keunikan Pulau Kumala, Destinasi Wisata Dekat Ibu Kota Baru

SuaraKaltim.id – Pulau Kumala merupakan salah satu destinasi wisata menarik yang dekat dengan ibu kota baru Nusantara. Pulau Kumala terletak...

Popular Posts

Diberdayakan oleh Blogger.

Arsip Blog