Startup fintech soCash (22/7) hari ini mengumumkan akuisisi pendanaan Seri B senilai $ 6 juta, setara dengan 83,6 miliar rupiah. Pendanaan dipimpin oleh Glory Ltd., dengan dukungan SC Ventures dan Vertex Ventures. Perusahaan yang berbasis di Singapura ini menawarkan layanan yang memungkinkan nasabah bank untuk menarik uang tunai dan mengajukan pinjaman melalui kios terdekat, seperti pasar mini, kafe, atau layanan individual.
Dengan pendanaan baru, SoCash akan berkembang ke Indonesia, Malaysia dan Hong Kong. Perusahaan mengatakan juga memperoleh izin operasional dari otoritas lokal di tiga negara. Di Indonesia, soCash terdaftar sebagai penyedia teknologi keuangan di Bank Indonesia melalui PT Socash Software Service.
Mengenai rencana kehadirannya di Indonesia, Kami telah berbicara dengan Co-Founder & CEO SoCash Hari Sivan. Saat ini tim sedang dalam tahap persiapan, termasuk perekrutan tidak terbatas untuk tim pengembangan bisnis, penjualan, pedagang, dan pemasaran dan strategi.
“Kami berencana untuk meluncurkan secara publik sekitar Q3 tahun ini, ketika proyek percontohan kami dengan mitra bank selesai,” kata King.
King juga menunjukkan bahwa platform SoCash bukanlah dompet digital atau e-money yang saat ini sangat besar di Indonesia. Tapi itu adalah platform digital yang bisa menjadi toko atau orang di ATM virtual. Tujuannya adalah untuk melebihi inefisiensi dalam sirkulasi uang tunai.
“Kami melihat ini sebagai kebutuhan penting dalam kerangka integrasi keuangan, karena jaringan ATM dan cabang bank tidak mengalami peningkatan yang cepat,” lanjut King.
Untuk menunjukkan layanan, mitra SoCash langsung berada di bank terkait. Aplikasi SoCash juga memungkinkan transaksi tanpa kartu ATM atau mesin EDC bank, karena rekening bank pengguna termasuk dalam aplikasi. Saat ini, penarikan tunai di luar mesin ATM, misalnya di mini market, dilakukan menggunakan mesin EDC, dan dengan demikian, agen cerdas tersebar luas di desa-desa.
https://ift.tt/2SweoRq