Sepeda motor taksi dan mitra aplikator taksi online telah memberikan sejumlah poin setelah pemerintah menyetujui penerapan Pembatasan Sosial Skala Besar (PSBB) di Jakarta dalam upaya untuk memutus rantai virus corona (Covid-19) ).
Sektor transportasi akan mengalami keterbatasan, terutama karena ojek online dilarang membawa penumpang selain barang.
Asosiasi Pengemudi Online (ADO), sebuah organisasi pengendara taksi online, meminta pemerintah untuk pertama kalinya memberikan bantuan online kepada pengemudi taksi yang ditargetkan. Kedua, pemohon dapat mengabaikan biaya aplikasi dan biaya layanan.
Ketiga, pemerintah dan perusahaan aplikasi menyediakan masker dan pembersih tangan untuk mencegah pengiriman ke pengemudi yang masih bekerja. Keempat, pemerintah diminta menggunakan layanan ojol atau taksi online untuk mendistribusikan bantuan publik.
Kelima, minta Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk mendidik semua perusahaan pemberi pinjaman atau pendanaan untuk menerbitkan cicilan dan bunga minimal selama enam bulan. Ketujuh, diharapkan polisi dapat mendisiplinkan pengemudi yang berkumpul di jalan raya secara persuasif.
“Kami mendukung pemerintah, tetapi kami juga mengharapkan bantuan dari pemerintah mengingat mitra akan kehilangan penghasilan sementara kebutuhan dan kewajiban mereka terpenuhi,” kata Ketua Dewan ADO Christianen Wagey melalui teks pesan pada Selasa (7/4).
Kelompok ojol lain, Garda Indonesia, telah meminta pemerintah untuk memberikan kompensasi bagi pengemudi ojol dalam bentuk Bantuan Tunai Langsung (BLT) minimal Rp 100.000 per hari.
“Karena kehilangan fitur transportasi penumpang, sebagian besar pendapatan kami akan hilang, transportasi penumpang menyumbang 70 persen dari total pendapatan harian kami,” kata Ketua Presidium Penjaga Indonesia, Igun Wise.
Selain itu, Igun meminta pemohon untuk mengambil atau mengurangi potongan penghasilan maksimum sebesar 10 persen.
“Atau jika perlu sementara tidak ada pengurangan dari pendapatan pemohon selama sidang Covid-19, karena saat ini pendapatan masih dipotong oleh 20 persen dari pemohon,” kata Igun.
Igun menambahkan bahwa pihaknya juga meminta semua pelamar untuk sementara menonaktifkan fitur layanan penumpang dan fokus pada interaksi dengan aplikasi makanan dan layanan pesan komoditas kepada pelanggan.
“Ini adalah kewajiban pemohon sebagai penyedia aplikasi sehingga permintaan untuk pengiriman layanan antara makanan dan pengiriman barang dapat meningkat. Oleh karena itu mitra dapat terus mendapatkan dan mendapatkan penghasilan untuk menghindari yang akan terus turun secara signifikan karena kebijakan PSBB, “kata Igun.
Menurut dua asosiasi, setiap poin disampaikan kepada pemangku kepentingan dan pemohon. Mereka berharap permintaan mereka segera dipenuhi.
Sumber: Kunjungi website