Unicorn dari Indonesia, Bukalapak, dilaporkan telah membuat pengurangan besar dalam jumlah karyawan. Ratusan orang diperkirakan dipengaruhi oleh efisiensi.
Sumber mengatakan beberapa divisi seperti insinyur, pemasaran, dan layanan pelanggan adalah ‘korban’ dugaan pemangkasan Bukalapak.
“Pemasaran, teknik dan berbagai divisi,” kata seorang sumber, Selasa (9/10).
Sumber juga mengungkapkan bahwa jumlah pasti karyawan tidak diketahui. Selain berbagai divisi yang mengalami keruntuhan, Bukalapak dilaporkan telah menutup kantornya di Medan dan Surabaya.
Sumber lain mengungkapkan bahwa pemotongan karyawan diperkirakan mencapai ratusan orang. Divisi teknik dikatakan sebagai salah satu bagian yang terpengaruh.
“Ya ada efisiensi,” katanya.
Kami telah mencoba menghubungi manajemen Bukalapak untuk meminta konfirmasi mengenai berita ini. Namun, tidak ada tanggapan yang diterima sampai berita ini diangkat.
Bukalapak sendiri adalah unicorn keempat di Indonesia. Unicorn sendiri adalah istilah yang diberikan kepada startup digital yang sudah memiliki kapitalisasi pasar minimal US $ 1 miliar.
Dari berbagai sumber yang terkumpul, Bukalapak telah menerima suntikan modal dari berbagai pihak seperti Ant Financial, Mirae Asset-Naver Asia Growth Fund, GIC dan Emtek Group.
Dengan dibukanya Bursa Efek Indonesia tertanggal 27 Mei 2019, PT Kreatif Media Karya (KMK), yang 99,9 persen dimiliki oleh PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (Emtek), memiliki pangsa Bukalapak.
Seperti disebutkan, KMK memegang 35,17 persen dari total saham Bukalapak.
https://ift.tt/2HZnkux