23 November 2023

Nikmati Kopi Akar Wangi di desa wisata yang berkembang bersama Cluster BRI My Life




GARUT, DifaComputer – Mengembangkan potensi bisnis di suatu daerah dapat menjadi salah satu cara untuk mendorong masyarakat dan daerah menjadi lebih canggih.


Potensi ini bisa bermacam-macam jenisnya. Bahkan, produk pertanian khas daerah juga bisa diolah menjadi produk unik yang nantinya bisa menjadi ikon daerah.



Baca juga




BRI Peduli dan Yayasan Bening Saguling mengajak masyarakat Tepian Sungai Citarum untuk mengelola sampah


BRI Peduli dan Yayasan Bening Saguling mengajak masyarakat Tepian Sungai Citarum untuk mengelola sampah


Hal ini juga yang dilakukan oleh masyarakat Desa Waluran Tonggoh, Desa Sukalaksana, Kecamatan Samarang, Kabupaten Garut. Masyarakat daerah ini sudah lama dikenal dengan pekerjaan sebagai petani kopi dan akar wangi.


Keduanya merupakan bahan yang berbeda, namun jika dipadukan dapat menghasilkan produk minuman dengan cita rasa yang khas.


Adi Ahmad Nasir (32) menjadi sosok di balik layar klaster bisnis Kopi Akar Wangi dikembangkan oleh masyarakat lokal. Sebagai pemimpin klaster, sudah menjadi tekadnya untuk selalu membawa klaster kelompok usahanya ke posisi yang lebih baik dari sebelumnya.


Ia menjelaskan bagaimana ide inovatif ini awalnya muncul dan menjadi kekuatan utama klaster bisnisnya. Awalnya mereka mempunyai penghasilan dari kopi arabika dan akar wangi, sehingga muncul wacana untuk membuat kombinasi kopi dan akar wangi.


“Perusahaan pengolahan kopi Akar Wangi dimulai pada tahun 2017, namun idenya sudah ada sejak tahun 2015. Namun saat itu belum sebesar sekarang. Sejak saya mendapat bantuan dari BRI, upaya kami semakin meningkat. Kami banyak mendapat bantuan mulai dari pemasaran, pengemasan, label halal dan label lainnya. Alhamdulillah berkat bantuan BRI, yang tadinya hanya dikonsumsi sendiri atau dijual ke toko, sekarang pemasarannya sudah berkembang, kata Adi.


Klaster usaha Kopi Akar Wangi sendiri telah berkembang menjadi 14 kelompok usaha. Dalam jangka panjang, klaster usaha ini juga akan memberikan dampak positif terhadap kesejahteraan masyarakat sekitar.


“Alhamdulillah banyak dampaknya bagi kesejahteraan kelompok. Dulunya hanya sedikit, namun sekarang anggota kelompoknya lebih banyak. “Selain itu juga ada perbaikan ekonomi. Dulu hanya dapat 10 sampai 50 kg, sekarang alhamdulillah bisa 1 sampai 2 kuintal,” ujarnya.


Menurut Adi, proses pembuatan kopi Akar Wangi hampir sama dengan kopi biasa, namun terdiri dari dua tahap. Yang pertama adalah proses pembuatan kopi itu sendiri, dimana biji kopi dicuci dan dijemur setelah dipanen. dan dimasukkan ke dalam mesin pulper untuk dipisahkan dari bijinya.


Proses kedua adalah memanggang dan menggiling hingga menjadi bubuk. Setelah menjadi bubuk, campurkan dengan akar wangi.


Sementara itu, pengolahan akar wangi juga dilakukan dengan cara yang hampir sama. Akar akar wangi dipanen setiap 10-12 bulan sekali, diambil akarnya, kemudian dicuci sampai bersih dan dijemur.


Kemudian dilakukan proses penggilingan hingga menjadi bubuk sehingga dapat dicampur dengan bubuk kopi.


Seluruh proses pembuatan kopi akar wangi dilakukan di rumah kaca dekat desa wisata.


Editor : Rizqa Leony Putri



Halaman selanjutnya



Halaman :

1 2


Ikuti Berita DifaComputer di Google Berita



DifaComputer adalah penyedia jasa service komputer panggilan yang bisa anda hubungi kapan saja, untuk datang langsung ke tempat anda.



Sumber Link: Kunjungi website



.
Kunjungi: Nikmati Kopi Akar Wangi di desa wisata yang berkembang bersama Cluster BRI My Life
.
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Facebook Page

TRANSLATE

Translate This Page
English French German Spain Italian Dutch
Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Entri yang Diunggulkan

Keunikan Pulau Kumala, Destinasi Wisata Dekat Ibu Kota Baru

SuaraKaltim.id – Pulau Kumala merupakan salah satu destinasi wisata menarik yang dekat dengan ibu kota baru Nusantara. Pulau Kumala terletak...

Popular Posts

Diberdayakan oleh Blogger.

Arsip Blog