Deputi Badan Geofisika, Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Muhammad Sadly mengakui bahwa potensi tsunami di pantai selatan ada, tetapi ia menekankan bahwa masyarakat tidak perlu panik dalam menanggapi temuan.
Sayangnya, dalam sebuah pernyataan pada Selasa (23/7/2019), dilaporkan bahwa pantai selatan Jawa memiliki potensi besar untuk gempa bumi, tetapi temuan-temuannya berpotensi adil dan tidak dapat diprediksi.
“Hingga saat ini belum ada teknologi yang dapat secara akurat memprediksi kapan dan di mana persisnya kekuatan gempa, sehingga BMKG tidak pernah memberikan prediksi informasi gempa,” kata Sadly.
Karena itu, katanya, pihaknya mengimbau masyarakat untuk tidak membangkitkan masalah yang tersisa. Jadi warga diharapkan tenang dan tidak panik dalam masalah ini.
Awalnya, ahli tsunami dari Badan Penilai Aplikasi Teknologi (BPPT) Widjo Kongko telah menentukan bahwa megathrust 8,8 skala gempa yang lebih kuat dapat terjadi di selatan Pulau Jawa dan dapat menyebabkan tsunami 20 meter di pantai.
“Ada segmen megathrust di Jawa selatan ke Sumba di timur dan selatan Selat Sunda. Akibatnya, ada potensi gempa megathrust dengan kekuatan 8,5-8,8,” kata Widjo pada 17 Juli.
Daerah yang dapat terkena gelombang tsunami jika gempa megathrust terjadi di Jawa bagian selatan, terutama selatan Yogyakarta, sangat panjang, dari Cilacap ke Jawa Timur.
https://ift.tt/2y8slvr
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.