Baru-baru ini ada banyak kasus peretasan pada aplikasi WhatsApp yang melibatkan spyware berbahaya. Tapi tahukah Anda bahwa peretasan Whatsapp sekarang dimungkinkan tanpa menggunakan perangkat lunak yang canggih.
Dilansir dari Forbes International, Senin (2/3/2020), bahwa ada cara mudah untuk meretas Whatsapp menggunakan rekayasa sosial tetapi juga bisa dicegah dengan mudah.
Jadi, mekanismenya adalah untuk menipu korban agar mengirimkan kode verifikasi kepada kami kepada orang lain walaupun itu adalah kode verifikasi untuk masuk ke Whatsapp.
Ingat, ketika Anda menginstal Whatsapp dan Anda ingin memasukkan aplikasi. Anda pasti akan dikirim kode verifikasi melalui Whatsapp ke nomor telepon pribadi Anda sebagai bukti bahwa Anda adalah wali resmi akun Whatsapp.
Nah, ruang itu dimainkan oleh mereka yang mengambil tempat. Jadi pelaku tiba-tiba meminta Anda untuk mengirim kode verifikasi yang akan masuk ke nomor ponsel Anda, dan tanpa disadari akun Whatsapp Anda akan dihentikan.
Metode ini lebih sederhana daripada porting kartu SIM ke perangkat baru. Tetapi efeknya sama.
Dengan akun diambil, penerima dapat mengirim pesan ke teman atau anggota keluarga lainnya seolah-olah dari pemegang akun, serta kontak lain yang menerima pesan WhatsApp setelah akuisisi.
Untuk mencegah peretasan seperti itu, yang paling penting adalah Anda tidak boleh mengirim kode yang mencurigakan kepada orang lain. Kedua, Anda dapat memaksimalkan fitur ‘verifikasi dua langkah’ di WhatsApp.
Fitur ini dapat menetapkan PIN pilihan Anda, dan bahkan alamat email yang akan digunakan jika Anda lupa PIN kapan saja. Juga, verifikasi dua langkah terpisah dari kode enam digit yang akan dikirim WhatsApp melalui SMS untuk memverifikasi instalasi baru.
Proses “Verifikasi Dua Langkah” WhatsApp dapat ditemukan di pengaturan Whatsapp, lalu pilih akun, lalu buat verifikasi dua langkah pada PIN dan alamat email Anda.
https://ift.tt/36O3yfj