Tampilkan postingan dengan label 2020 at 11:20AM. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label 2020 at 11:20AM. Tampilkan semua postingan

21 Juli 2020

Cara Menggunakan Google Classroom, Untuk Belajar Jarak Jauh Dikala Pandemi

Tahun ajaran baru 2020/2021 dimulai pada 13 Juli 2020. Tetapi sekolah sekarang menggunakan skema pembelajaran jarak jauh atau online. Berikut cara menggunakan Google Classroom.

Pembelajaran jarak jauh diterapkan untuk mencegah penularan virus korona ke siswa. Sampai saat ini, tidak ada sekolah yang menyelenggarakan kelas di kelas atau di kelas.

Nah, salah satu aplikasi yang bisa digunakan untuk pembelajaran jarak jauh adalah Google Classroom. Aplikasi ini dapat digunakan oleh guru dan siswa secara gratis. Sederhananya, aplikasi ini membantu para guru membuat kelas, mendistribusikan tugas, memberikan skor, mengirim umpan balik, dan melihat semuanya di satu tempat.

Untuk menggunakan layanan ini, guru atau siswa harus memiliki akun sekolah atau dikenal sebagai G Suite for Education yang disiapkan oleh sekolah terakreditasi. Kemudian akun google pribadi dan akun Google Apps ditetapkan oleh admin organisasi.

Berikut cara menggunakan Google Classroom:

Sebuah. Login pertama

  1. Buka ruang kelas.google.com, lalu klik Ruang Kelas Terbuka
  2. Masukkan alamat email Anda di kelas dan klik Next
  3. Masukkan kata sandi dan klik Next
  4. Jika ada pesan selamat datang, tinjau pesannya, lalu klik Terima.
  5. Jika Anda menggunakan akun Google Apps for Education, klik Saya seorang Siswa atau Saya seorang Guru.
  6. Klik untuk memulai

b. Cara mengakses ruang kelas cukup buka tiga baris menu di atas untuk mengakses: kelas, Kalender, Daftar Tugas dan Pengaturan.

Sumber: Kunjungi website
Share:

14 Januari 2020

Rekayasa Cuaca Di Jabodetabek Menganggu Siklus Air

Pakar lingkungan Tarsoen Waryono mengatakan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) untuk memanipulasi curah hujan di Jabodetabek berpotensi menyebabkan hujan asam untuk menghilangkan siklus hidrologi atau air.

Siklus hidrologi adalah sirkulasi air yang terus mengalir dari lingkungan ke tanah dan kembali ke lingkungan. Potensi kerusakan pada siklus hidrologi dalam hal ini bisa disebabkan oleh perubahan cuaca.

Perubahan cuaca yang tidak tepat di beberapa daerah dapat merusak sistem hidrologi karena penggunaan air tanah yang berkelanjutan untuk kepentingan manusia. Karena pasokan air tanah berkurang.

“Jika terus beroperasi, sistem akan rusak. Air tanah diserap oleh kepentingan masyarakat, tetapi tidak seimbang dengan air hujan,” kata Tarsoen saat kami hubungi, Senin (1). / 13).

Oleh karena itu, Tarsoen mengatakan tim TMC harus melihat siklus hidrologi yang tepat. Dia mengatakan perubahan cuaca seharusnya tidak terjadi di daerah yang terkena kekeringan.

Tarsoen mengatakan cuaca cocok untuk musim hujan karena banyaknya air yang bocor ke tanah.

“Jika TMC dibuat sesuai dengan sistem, itu akan menghancurkan siklus hidrologi,” kata Tarsoen.

Selain itu, Tarsoen khawatir bahwa perubahan cuaca menggunakan garam NaCl juga dapat menyebabkan hujan asam. Hujan asam terjadi ketika awan sudah memiliki zat asam tinggi.

Asam hujan diperkirakan menutupi vegetasi dan biota di lingkungan.

“Jika ada hujan asam, sayuran dan buah-buahan akan hancur, ya. Juga, jika jatuh di punggung bukit atau danau, ikan dan biota lainnya akan terganggu karena pasokan air asam,” kata Tarsoen.

https://ift.tt/2FSKt09
Share:

Facebook Page

TRANSLATE

Translate This Page
English French German Spain Italian Dutch
Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Entri yang Diunggulkan

Keunikan Pulau Kumala, Destinasi Wisata Dekat Ibu Kota Baru

SuaraKaltim.id – Pulau Kumala merupakan salah satu destinasi wisata menarik yang dekat dengan ibu kota baru Nusantara. Pulau Kumala terletak...

Popular Posts

Diberdayakan oleh Blogger.

Arsip Blog