PT Visionet International (Ovo) menyatakan bersedia mendukung program Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) untuk menjadi instrumen pembayaran untuk SPP (Pengembangan Pendidikan Pendidikan).
“Tentu saja Ovo sangat senang dan siap mendukung Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem, bagaimana Ovo bersama dengan pemberi pinjaman lainnya memberikan dukungan elektronik untuk program digitalisasi sekolah, terutama uang SPP,” kata Direktur Utama Ovo, Karaniya Dharmasaputra, di Jakarta, Rabu (19/2).
Lebih jauh, kata Karaniya, partainya mengirim surat kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim sehubungan dengan rencana Ovo.
“Kami sudah mengirim surat kepada Menteri, berharap dapat menerimanya dan kami siap. Jadi sekali lagi, pada prinsipnya kami siap mendukung program dari Pak Nadiem di sektor pendidikan,” pungkasnya.
Sebelumnya, perusahaan go-hop Gopay, dapat digunakan untuk membayar uang sekolah melalui fitur GoBills.
Ketika Nadiem diangkat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, banyak warga bercanda bahwa akan ada fitur untuk membayar biaya sekolah di Gopay. Rupanya, fitur-fitur ini menjadi kenyataan minggu lalu.
Di satu sisi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengatakan bahwa kerja sama dengan pembayaran SPP tidak hanya pergi ke Gojek.
Kepala Biro Komunikasi dan Komunitas Sekretariat Jenderal Ade Erlangga mengatakan mereka terbuka untuk perusahaan fintech lain yang ingin terlibat dalam bisnis pembayaran uang sekolah digital.
Selain Ovo, LinkAja dan Dana juga mengklaim akan mengerjakan fitur serupa. Chief Executive Officer Dana Chrisma Albandjar menjelaskan bahwa saat ini sedang mengembangkan fitur dan kemampuan untuk kebutuhan SPP di universitas.
Sementara Kepala Comcomm LinkAja, Putri Dianita Ruswaldi menjelaskan bahwa LinkAja masih dalam tahap eksplorasi dengan sekolah dan universitas. LinkAja dapat digunakan oleh siswa di 25 universitas sebagai metode pembayaran di kantin.
https://ift.tt/2wxTjzd