Analis Pasar IDC Indonesia Risky Febrian mengumumkan alasan kejatuhan Samsung di Indonesia pada kuartal ke-3 tahun 2019 (Q3 2019; Juli-September). Menurut Risky, Oppo dan Vivo dapat menerima pengiriman dari perusahaan Korea Selatan karena Samsung terlalu terburu-buru untuk meluncurkan ponsel seri.
Seri As adalah versi lanjutan dari Samsung Galaxy A, yang telah diluncurkan sejak awal tahun. Samsung Galaxy A10s dan A20s adalah contoh dari seri ini.
“The As Series, yang diluncurkan pada kuartal ketiga, menghadirkan fitur-fitur terbaru, tetapi pemutakhiran ke seri tersebut dianggap terlalu cepat dan detailnya tidak terlalu jauh,” katanya, Kamis. 11/14).
Menurut data yang dikumpulkan oleh IDC, pada Q3 2019 Samsung tergelincir ke posisi 3 yang dicapai oleh Oppo yang menempati posisi pertama dan Vivo di posisi kedua. Saat Xiaomi menempati posisi keempat dan berfokus pada Realme di posisi kelima. Hal itu terungkap dari hasil riset IDC Indonesia yang dirilis Kamis (14/11).
IDC Indonesia memperkirakan bahwa stok ponsel seri A dari pengiriman sebelumnya tersedia secara luas di pasar. Dengan demikian, itu mempengaruhi kinerja pengiriman ponsel di kuartal ketiga.
“Selain itu, karena masih ada banyak stok pada kuartal terakhir, kuartal ketiga adalah rilis terbaru,” kata risiko.
Sejak awal 2019, Samsung secara agresif meluncurkan sejumlah ponsel seri, seri ini memiliki garis mulai dari A10, A20, A30 hingga A80. Samsung Seri ponsel yang dirancang khusus oleh Samsung sebagai bentuk perlindungan terhadap ponsel Cina oleh pengguna badai agresif di segmen menengah.
Pada bulan Maret 2019, Samsung mengumumkan bahwa mereka telah menghapus ponsel seri J. Seri J adalah senjata pertama Samsung untuk ponsel kelas menengah. Namun, perusahaan Korea Selatan akhirnya memilih untuk mengurangi seri kelas A menjadi pertempuran dengan kelas menengah.
Persaingan vendor ponsel untuk bersaing di pasar ponsel kelas menengah sangat ketat. IDC sebelumnya telah mengungkapkan bahwa pangsa pasar terbesar di Indonesia ada di kelas ini, dengan ponsel di kisaran Rp2 juta.
Strategi Samsung dengan ponsel seri tampaknya telah membuahkan hasil. Berdasarkan catatan IDC, seri A dianggap berhasil meningkatkan prestise Samsung pada kuartal pertama (Januari-Maret) dan kedua (April-Juni) 2019.
Saat itu, Samsung berhasil mempertahankan gelar vendor ponsel nomor 1 di Indonesia. Pengiriman Samsung di kuartal kedua juga tajam, di 26,9 persen.
https://ift.tt/2O9BTOw