Meningkatnya jumlah pengguna ponsel di Indonesia mendorong perubahan modern. Termasuk aktivitas pencarian Pencarian Google, baik di wilayah metropolitan dan non-metropolitan.
Menurut penelitian Google Indonesia sepanjang 2019, pengguna smartphone di wilayah metropolitan lebih cenderung menggunakan ponsel untuk berbagai kemudahan yang ditawarkan, seperti layanan taksi online, e- perdagangan, pembayaran non tunai, dll.
Sedangkan untuk komunitas non-metropolitan, mereka cenderung mengakses dan menggunakan berbagai produk dan layanan yang sebelumnya tidak tersedia.
Beberapa komunitas yang paling dicari dan non-metropolitan adalah tentang kecantikan, otomotif dan perjalanan.
Meningkatnya pencarian terkait kecantikan dan perawatan tubuh di luar kota metropolitan, menurut Google Indonesia naik 80 persen dibandingkan tahun lalu.
Sementara pencarian terkait otomotif meningkat hingga 82 persen. Penggunaan kata ‘Fligt to’ juga meningkat sebesar 90 persen, dengan jumlah pencarian per kapita tertinggi berasal dari Indonesia Timur.
“Meskipun didominasi oleh pengguna metropolitan, pengguna smartphone di kota-kota non-metropolitan bergerak lebih cepat menyusul keterlambatan mereka dalam mengakses dan menggunakan smartphone, termasuk belanja online,” Google menulis dalam penelitian tentang itu, Kamis (12/12/2019).
Berdasarkan penelitian terbaru dari Google 2019 Year In Search Indonesia, telah terbukti bahwa daya beli masyarakat di kota-kota non-metropolitan melalui media online telah tumbuh dua kali lebih cepat dari enam kota terbesar di Indonesia.
Ini diperkuat oleh data penelitian tentang total nilai pasar per kapita pada tahun 2019. Total nilai pasar di Jabodetabek mencapai 555 dolar AS, dan diperkirakan akan meningkat dua kali lipat pada tahun 2025.
Sementara total tingkat pasar kotor per kapita pada tahun 2019 di kota-kota non-metropolitan mencapai 103 dolar AS dan diperkirakan akan tumbuh lebih cepat, yang akan menjadi empat kali lipat pada tahun 2025.
https://ift.tt/2YIZwlJ